74 Kata - Kata Ucapan 17 Agustus 1945 Terbaru Di Hari Kemerdekaan Ri Ke 74 Tahun 2019
Wednesday, July 18, 2018
Add Comment
73 Kata - kata ucapan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 73 Tahun 2018 - Beberapa ahad yang kemudian pemerinta republik Indonesia sudah menyiapkan logo yang akan digunakan untuk menyambut 17 Agustus 2019 nantinya. Logo ini sudah dipilih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Logo dengan tema "KERJA KITA, PRESTASI BANGSA" Sudah diresmikan.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa 17 Agustus tercatat sebagai hari yang sangat penting bagi Seluruh rakyat Indonesia. Karena pada ketika itulah kemerdekaan Indonesia diakui seluruh negara, Semua itu tidak lepas dari campur tangan Masyarakat Indonesia yang paling berperan ialah pahlawan-pahlawan yang rela berkorban demi bangsa ini.
Logo yang sudah diresmikan kemarin ada dibawah ini. Silahkan di lihat ya.
.com akan menyebarkan 74 Kata - kata ucapan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 74 Tahun 2019 yang bisa anda gunakan pada hari kemerdekaan nanti untuk di posting pada media umum ibarat Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Line, dan BBM berupa Caption dan Meme yang membakar semangat kita.
Jangan menerka kita semua sudah cukup berjasa dengan segita tiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk gubuk pekerjaan kita selesai. ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI. – Soekarno
Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara biar terlihat indah dengan banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, alasannya ialah perbedaanlah yang menyebabkan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah. Merdeka !!!
Merah darahku ialah ungkapan bahwa semangat yang berkorbar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir, dan putih tulangku ialah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh.
Perjuangan bangsa indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. usaha kita belum berakhir . Mari kita perjuangkan bersama indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Indonesia.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)
Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!” (Ir.Soekarno)
Kini kita sanggup tertawa puas.
Menggapai mimpi dengan bebas.
Asal rajin dan tak malas.
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas.
Selamat HUT RI ke-72.
Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan.
Jasa yang tak akan bisa dibeli dengan harta,
Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati”,
Saudaraku, mari kita bangun bersama.
Membangun negeri tercinta.
Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan RI
Jika kita tak merubahnya.
Mari sama-sama berjuang.
Memperbaiki diri biar bermanfaat untuk negeri.
Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia.
Sekali merdeka, tetap merdeka !.
Tetaplah menjadi satu.
Jangan hingga ingin terpecah.
Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah.
Raih prestasi terbaikmu, dan
Buat bangsa ini pun bangga.
Selamat hari kemerdekaan.
Apabila kita tak bisa memperlihatkan yang terbaik bagi negara, agama maupun keluarga. Maka tancapkanlah dengan sifat jujur, peduli dengan rakyat, dan pada diri sendiri. Karena tanpa sebuah kejujuran negara maupun isinya akan terasa ringkih dan pasti akan gampang kembali terjajah.
“Kau tuliskan arti sebuah usaha dan arti sebuah kemerdekaan di tanah ibu pertiwi dengan tetesan darah dan keringan penuh rasa cinta, Kau ukirkan dalam benak-benak generasi bangsa wacana pentingnya sebuah kesungguhan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Walau tubuhmu kini sudah terkubur tanah, namun nama dan jasa mulia tetap hidup dalam hati kami dan dalam berkibarnya sang bendera merah putih tercinta.”
“Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari belanda, kemerdekaan ini tidaklah di dapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini ialah tetesan dara para pejuang bangsa. Hargailah hasil dari usaha orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.”
“Hidup ini keras, hanya orang yang kuatlah yang bisa bertahan. Hidup ini menyakitkan, hanya orang yang sabar dalam beramallah yang bisa membalikan keadaan. Hidup ini tidak semudah membalikan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam berjuang.”
“Bakarlah semangat juang layaknya darah yang bergejolak, kuatkanlah tekad dan tujuan bagai pohon yang mempunyai akar yang besar lengan berkuasa dan jadikanlah warna merah sebagai semangatmu dan warna putih sebagai tekadmu alasannya ialah merah putih warna benderamu.”
“Jika kau pernah mencicipi betapa pedih dan menderitanya di jajah oleh bangsa asing, maka kau akan bisa menghargai setiap darah yang di teteskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.”
Merah darahku merupakan ungkapan jikalau semangat yang terus berkobar tak akan padam hingga pada tetesan darah terakhir. Putih tulangku merupakan mental baja yang tak akan pernah pudar walaupun panasnya peluru menembus tubuh kita yang renta. Dirgahayu RI Ke 72.
Apapun untuk memperoleh kemenangan, betapa canggihnya perlengkapan persenjataan, hal itu bukanlah ukuran alasannya ialah tekad besar lengan berkuasa merupakan modal utama dalam menggapai sebuah tujuan yang memang mulia.
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
“Laki-laki dan wanita ialah ibarat dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu hingga ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jikalau bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]
“Apakah kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah rakyat gotong royong.”
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya ialah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
“Janganlah menerka kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]
“Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
“Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau saya berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
“Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]
“Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laris cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya, warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan impian sosialisme.” [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]
“Untuk mencapai impian yang tinggi insan (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka”– Mohammad Hatta
”Inilah kesempatan bagi kita cowok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang! Tanpa PPKI buatan Jepang! Ya kemerdekaan yang murni hasil usaha bangsa Indonesia” – Sutan Syahrir
“Peduli apa saya dengan segala tata cara itu … Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak sanggup membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu … Tapi kini mulai dengan aku, antara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan memilih hingga batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan.” (Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899) – Raden Ajeng Kartini
“Orang kebanyakan menjiplak kebiasaan orang baik-baik; orang baik-baik itu menjiplak perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu menjiplak yang tertinggi pula ialah orang Eropa.” (Surat Kartini kepada Stella, 25 Mei 1899) – Raden Ajeng Kartini
“Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan hingga titik darah penghabisan?”- Sutan Syahrir
“Jangan gampang tergelincir dalam saat-saat ibarat ini, segala tipu kebijaksanaan kancil dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi sanggup dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.”- Jenderal Sudirman
”Tempat saya yang terbaik ialah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah Tentara Nasional Indonesia akan berjuang terus.”(kata2 ini dosampaikan ketika jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)– Jenderal Sudirman
”Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan sanggup dilenyapkan oleh insan siapapun juga.”- Jenderal Sudirman
“Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yg berdiri diatas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bab masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”– Jenderal Sudirman
“saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya gampang diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan, penyakitan” (didalam Surat Bung Hatta) – Mohammad Hatta
Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Untuk gapai Indonesia makmur dan damai.
‘Jayalah Indonesiaku, merdeka ke 72, Berkibarlah sang saka merah putih, Gema seabad silam bangsa Inggris tiba meredah Pahang dengan peluru bersama senapan membunuh menangkap setiap pejuang, kini Indonesia bebas lepas dari penjajah, Merdeka.
Hanya ini dulu yang bisa admin bagikan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share yaa...
Baca juga Tentang 17 agustus 1945
Pencarian yang paling banyak dicari
Merdeka! Merdeka! Merdeka!!!! #JanganBerhentiBergerak!
#hutri73 #17agustus #upacarabendera #harikemerdekaanindonesia #17agustus1945 #happyindependenceday #dirgahayuindonesia #indonesiamerdeka #panjatpinang #iloveindonesia #merahputih #merahdarahku #putihtulangku #parapahlawan #pancasila #hutri #republikindonesia #agustusan #indonesiarayamerdeka
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa 17 Agustus tercatat sebagai hari yang sangat penting bagi Seluruh rakyat Indonesia. Karena pada ketika itulah kemerdekaan Indonesia diakui seluruh negara, Semua itu tidak lepas dari campur tangan Masyarakat Indonesia yang paling berperan ialah pahlawan-pahlawan yang rela berkorban demi bangsa ini.
73 Kata - kata ucapan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 73 Tahun 2018 |
Logo yang sudah diresmikan kemarin ada dibawah ini. Silahkan di lihat ya.
Logo yang sudah diresmikan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 73 Tahun 2018 |
.com akan menyebarkan 74 Kata - kata ucapan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 74 Tahun 2019 yang bisa anda gunakan pada hari kemerdekaan nanti untuk di posting pada media umum ibarat Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Line, dan BBM berupa Caption dan Meme yang membakar semangat kita.
Jangan menerka kita semua sudah cukup berjasa dengan segita tiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk gubuk pekerjaan kita selesai. ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI. – Soekarno
Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari belanda, kemerdekaan ini tidaklah di dapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini ialah tetesan darah para pejuang bangsa. Hargailah hasil dari usaha orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.
Jadikan perbedaan sebagai sebuah keunikan dalam berbangsa dan bernegara biar terlihat indah dengan banyaknya warna, dan janganlah menjadikan sebuah perbedaan sebagai kesombongan akan rasa paling benar dalam berfikir dan bertindak, alasannya ialah perbedaanlah yang menyebabkan perpecahan yang membuat bangsa dan negara melemah. Merdeka !!!
Seribu orang bau tanah hanya sanggup bermimpi. Satu orang cowok sanggup mengubah dunia. MERDEKA
Merah darahku ialah ungkapan bahwa semangat yang berkorbar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir, dan putih tulangku ialah mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh.
Perjuanganku lebih gampang alasannya ialah mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit alasannya ialah melawan bangsamu sendiri – Soekarno
Perjuangan bangsa indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. usaha kita belum berakhir . Mari kita perjuangkan bersama indonesia adil dan sejahtera. Dirgahayu Indonesia.
Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak sanggup berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)
Sakit dalam usaha itu hanya sementara. Namun jikalau menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya, MERDEKA.
Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
Jadikan bahu-bahu anda menjadi kokoh kolam baja. Karena masih banyak sodara-sodara kita yang masih memerlukan daerah untuk bersandar. Dirgahayu HUT RI.
Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!” (Ir.Soekarno)
Darahmu tumpah ditanah pusaka. Jiwamu mengawal tegaknya Indonesia. Engkau pahlawanku. Engkau kusuma negaraku.
Kini kita sanggup tertawa puas.
Menggapai mimpi dengan bebas.
Asal rajin dan tak malas.
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas.
Selamat HUT RI ke-72.
Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan.
Jasa yang tak akan bisa dibeli dengan harta,
Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati”,
Saudaraku, mari kita bangun bersama.
Membangun negeri tercinta.
Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan RI
Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras
Nasib bangsa kita tak akan berubah.
Jika kita tak merubahnya.
Mari sama-sama berjuang.
Memperbaiki diri biar bermanfaat untuk negeri.
Selamat HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia.
Sekali merdeka, tetap merdeka !.
Jika kita merasa telah merdeka, maka seharusnya perasaan lemah dan tak berdaya tidak lagi bercokol dalam diri kita.
Tetaplah menjadi satu.
Jangan hingga ingin terpecah.
Gapai angan dan citamu di masa depan yang cerah.
Raih prestasi terbaikmu, dan
Buat bangsa ini pun bangga.
Selamat hari kemerdekaan.
Kemerdekaan bukan tanda untuk berhenti berjuang, tapi tanda untuk berjuang dengan lebih keras lagi.
Apabila kita tak bisa memperlihatkan yang terbaik bagi negara, agama maupun keluarga. Maka tancapkanlah dengan sifat jujur, peduli dengan rakyat, dan pada diri sendiri. Karena tanpa sebuah kejujuran negara maupun isinya akan terasa ringkih dan pasti akan gampang kembali terjajah.
Para Pahlawan membayar kemerdekaan ini dengan darah, kita menghargai kemerdekaan itu dengan keringat kerja keras untuk berkarya membanggakan Indonesia.
“Kau tuliskan arti sebuah usaha dan arti sebuah kemerdekaan di tanah ibu pertiwi dengan tetesan darah dan keringan penuh rasa cinta, Kau ukirkan dalam benak-benak generasi bangsa wacana pentingnya sebuah kesungguhan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Walau tubuhmu kini sudah terkubur tanah, namun nama dan jasa mulia tetap hidup dalam hati kami dan dalam berkibarnya sang bendera merah putih tercinta.”
“Kobarkan semangat, lumpuhkan rasa takut dan mulailah bergerak menuju sebuah tujuan untuk terciptanya sebuah kemerdekaan.”
“Kemerdekaan ini bukanlah hadiah dari belanda, kemerdekaan ini tidaklah di dapatkan dengan cuma-cuma, kemerdekaan ini ialah tetesan dara para pejuang bangsa. Hargailah hasil dari usaha orang-orang sebelum kita demi masa depan anak cucu kita.”
“Merah darah hero tertumpah di tanah ibu pertiwi, putih tulang para pejuang tertanam dalam tanah air Indonesia tercinta. Disini Aku terlahir, Disini pula saya tiada.”
“Hidup ini keras, hanya orang yang kuatlah yang bisa bertahan. Hidup ini menyakitkan, hanya orang yang sabar dalam beramallah yang bisa membalikan keadaan. Hidup ini tidak semudah membalikan telapak tangan, maka bersungguh-sungguhlah dalam berjuang.”
“Jangan pernah mengaku sebagai cowok Indonesia jikalau tidak mau berjuang dalam mewujudkan cita-cita.”
“Bakarlah semangat juang layaknya darah yang bergejolak, kuatkanlah tekad dan tujuan bagai pohon yang mempunyai akar yang besar lengan berkuasa dan jadikanlah warna merah sebagai semangatmu dan warna putih sebagai tekadmu alasannya ialah merah putih warna benderamu.”
“Merah Putih dalam dada berkibar terhempas kibasan sayap burung garuda, untukmu Indonesia tercinta bukti usaha para hero bangsa.”
“Jika kau pernah mencicipi betapa pedih dan menderitanya di jajah oleh bangsa asing, maka kau akan bisa menghargai setiap darah yang di teteskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.”
“Tidak ada hasil yang memuaskan tanpa adanya kerja keras dan usaha dan tidak ada hasil dari usaha dan kerjakeras yang tidak menghasilkan apa-apa.”
Merah darahku merupakan ungkapan jikalau semangat yang terus berkobar tak akan padam hingga pada tetesan darah terakhir. Putih tulangku merupakan mental baja yang tak akan pernah pudar walaupun panasnya peluru menembus tubuh kita yang renta. Dirgahayu RI Ke 72.
“Keindahan hidup itu bukan terletak di dalam puncak sebuah tujuan melainkan ketika kita berjuang untuk mewujudkan tujuan.”
Apapun untuk memperoleh kemenangan, betapa canggihnya perlengkapan persenjataan, hal itu bukanlah ukuran alasannya ialah tekad besar lengan berkuasa merupakan modal utama dalam menggapai sebuah tujuan yang memang mulia.
“Tuhan membuat bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang bisa merubah nasib negerinya sendiri.”
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
“Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”
“Laki-laki dan wanita ialah ibarat dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu hingga ke puncak yang setinggi-tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
“Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan saya tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”
“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jikalau bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi]
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup dimasa pancaroba. Kaprikornus tetaplah bersemangat elang rajawali.”
“Apakah kelemahan kita ialah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya ialah rakyat gotong royong.”
“Gantungkan impian mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya ialah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
“Beri saya 1.000 orang tua, pasti akan kucabut semeru dari akarnya. Beri saya 10 cowok pasti akan kuguncangkan dunia”
“Janganlah menerka kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]
“Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
“Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
“Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam tenang dan persaudaraan.”
“Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
“Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram.”
“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau saya berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berkhasiat sebagai beling benggala daripada masa yang akan datang.”
“Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan?” [Ir. Soekarno Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]
“Walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.. satu ke dunia sama ratap sama tangis..”
“Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja, para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laris cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang, rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya, warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan di jalan. Inipun menggambarkan impian sosialisme.” [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember 1960]
“pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”– Mohammad Hatta
“Untuk mencapai impian yang tinggi insan (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka”– Mohammad Hatta
“MERDEKA atau MATI” – Bung Tomo
”Inilah kesempatan bagi kita cowok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang! Tanpa PPKI buatan Jepang! Ya kemerdekaan yang murni hasil usaha bangsa Indonesia” – Sutan Syahrir
“Kita tunjukkan bahwa kita ialah benar-benar orang yang ingin merdeka … Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka”- Bung Tomo
“Peduli apa saya dengan segala tata cara itu … Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak sanggup membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu … Tapi kini mulai dengan aku, antara kami (Kartini, Roekmini, dan Kardinah) tidak ada tata cara lagi. Perasaan kami sendiri yang akan memilih hingga batas-batas mana cara liberal itu boleh dijalankan.” (Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899) – Raden Ajeng Kartini
“Jangan kita serang musuh sebelum mereka menyerang kita. jikalau musuh menyerang lebih dahulu, maka akan kita balas dengan penuh perjuangan” – Bung Tomo
“Orang kebanyakan menjiplak kebiasaan orang baik-baik; orang baik-baik itu menjiplak perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu menjiplak yang tertinggi pula ialah orang Eropa.” (Surat Kartini kepada Stella, 25 Mei 1899) – Raden Ajeng Kartini
”Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, Negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya.”– Prof. Dr Soeharso
“Apakah saudara-saudara siap membela kemerdekaan Indonesia? Dan siap membela tanah air Indonesia dengan jiwa dan raga, bahkan hingga titik darah penghabisan?”- Sutan Syahrir
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun honor yang tinggi.” – Supriadi
“Jangan gampang tergelincir dalam saat-saat ibarat ini, segala tipu kebijaksanaan kancil dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi sanggup dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.”- Jenderal Sudirman
“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.” – Mohammad Yamin
”Tempat saya yang terbaik ialah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah Tentara Nasional Indonesia akan berjuang terus.”(kata2 ini dosampaikan ketika jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.)– Jenderal Sudirman
“Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan karam bersama negara.”– Jenderal Sudirman
”Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan sanggup dilenyapkan oleh insan siapapun juga.”- Jenderal Sudirman
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa jikalau memang mau berjuang.” – Abdul Muis
“Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yg berdiri diatas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bab masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”– Jenderal Sudirman
“Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang saya hadapi.”– Jenderal Sudirman
“saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya gampang diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan, penyakitan” (didalam Surat Bung Hatta) – Mohammad Hatta
Lemah maupun besar lengan berkuasa pada sebuah usaha guna memperjuangkan akan nilai kehidupan yang layak merupakan sebuah pilihan mati. Kini Sang Merah Putih telah berkibar bebas diangkasa. MERDEKA!!
Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Untuk gapai Indonesia makmur dan damai.
‘I Can Smile, .. I Can Stylish, .. I Can Celebrate, .. I Can Together, .. Karena Indonesia sudah merdeka Kemerdekaan ke 70 ini sangat mahal harganya yang tidak sanggup diukur dengan harta walaupun segunung, sepulau malahan sebenua Sekarang ini kewajibanku sebagai anak bangsa ialah mengisi kemerdekaan itu, dengan mengharumkan NKRI, Merdeka!!.
‘Jayalah Indonesiaku, merdeka ke 72, Berkibarlah sang saka merah putih, Gema seabad silam bangsa Inggris tiba meredah Pahang dengan peluru bersama senapan membunuh menangkap setiap pejuang, kini Indonesia bebas lepas dari penjajah, Merdeka.
Hanya ini dulu yang bisa admin bagikan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share yaa...
Baca juga Tentang 17 agustus 1945
- 73+ Lomba 17 Agustusan yang Paling Mendidik, Unik, Lucu, Modern dan Anti Mainstream
- 73 Kata - kata ucapan 17 Agustus 1945 terbaru di hari Kemerdekaan RI Ke 73 Tahun 2018
- Kumpulan Kartu Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan RI KE 73 Versi Presiden Indonesia
- Kumpulan Kata - Kata Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan RI KE 73, Puisi Berserta Gambar
Pencarian yang paling banyak dicari
- kata kata indah usaha kemerdekaan
- kata bijak bendera merah putih
- tema 17 agustus 2018,2019,2020
- kata kata kemerdekaan lucu
- kata bijak bendera indonesia
- tema hari kemerdekaan indonesia
- contoh tema kemerdekaan
- tema 17 agustus yang bagus
- puisi hut ri 73
- puisi proklamasi pendek
- syair puisi proklamasi
- puisi hari kemerdekaan
- puisi kemerdekaan 4 bait
- puisi kemerdekaan 17 agustus 1945
- puisi kemerdekaan singkat
- puisi usaha kemerdekaan
Sumber : urbanoir.net
Merdeka! Merdeka! Merdeka!!!! #JanganBerhentiBergerak!
#hutri73 #17agustus #upacarabendera #harikemerdekaanindonesia #17agustus1945 #happyindependenceday #dirgahayuindonesia #indonesiamerdeka #panjatpinang #iloveindonesia #merahputih #merahdarahku #putihtulangku #parapahlawan #pancasila #hutri #republikindonesia #agustusan #indonesiarayamerdeka
0 Response to "74 Kata - Kata Ucapan 17 Agustus 1945 Terbaru Di Hari Kemerdekaan Ri Ke 74 Tahun 2019"
Post a Comment