Puisi Ibu Karya Zawawi Imron
Saturday, March 23, 2019
Add Comment
Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron
IBU
(Oleh: D. Zawawi Imron)
Kalau saya merantau kemudian tiba animo kemarau
Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
Hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila saya merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanmu
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutang padamu tak kuasa kubayar
Ibu yaitu gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan saya di sini
Saat bunga kembang menyemerbak kedaluwarsa sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu menyerupai samudera
Sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang bahari semua bagiku
Kalau saya ikut ujian kemudian ditanya wacana pahlawan
Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran saya tahu engkau ibu dan saya anakmu
Bila saya berlayar kemudian tiba angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali tiba padaku
Menyuruhku menulis langit biru
Dengan sajakku
IBU
(Oleh: D. Zawawi Imron)
Kalau saya merantau kemudian tiba animo kemarau
Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
Hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila saya merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanmu
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutang padamu tak kuasa kubayar
Ibu yaitu gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan saya di sini
Saat bunga kembang menyemerbak kedaluwarsa sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu menyerupai samudera
Sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang bahari semua bagiku
Kalau saya ikut ujian kemudian ditanya wacana pahlawan
Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran saya tahu engkau ibu dan saya anakmu
Bila saya berlayar kemudian tiba angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali tiba padaku
Menyuruhku menulis langit biru
Dengan sajakku
0 Response to "Puisi Ibu Karya Zawawi Imron"
Post a Comment