Menguak Fakta Black Box, Mengapa Harus Direndam Dalam Air Setelah Ditemukan
Menguak Fakta Black Box, Mengapa Harus Direndam Dalam Air Setelah Ditemukan
Amongguru. Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 beberapa hari lalu masih menyisakan rasa duka yang mendalam.
Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan dekat Tanjung, Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Pesawat jenis Boeing 737 tersebut menurut jadwal, terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkalpinang, Bangka Belitung pada pukul 06.20 WIB dan diperkirakan jatuh sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat naas ini membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak. serta 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA.
Setelah ditemukan titik terang lokasi jatuhnya pesawat, Tim SAR dengan dibantu aparat kepolisian, tentara, dan nelayan setempat berupaya keras untuk melakukan pencarian jenasah korban, badan pesawat, dan bagian penting dari pesawat, yaitu Black Box.
Beberapa jenasah korban jatuhnya pesawat sudah berhasil ditemukan dan dilakukan identifikasi. Demikian halnya puing-puing pesawat yang diperkirakan meledak ketika jatuh ke laut.
Baca juga : Inilah Alasan Mengapa Kita Wajib Mematikan HP Saat Pesawat Sedang Terbang.
Proses pencarian Black Box atau kotak hitam milik Pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP juga akhirnya membuahkan hasil.
Black Box berhasil ditemukan oleh penyelam dari TNI AL di perairan Karawang Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).
Posisi Black Box berada di dasar laut pada kedalaman lebih dari 30 meter dan sudah dalam keadaan terkubur sekitar 30 cm.
Kotak berwarna oranye itu ditemukan kurang lebih 500 meter dari lokasi yang diduga menjadi tempat hilangnya pesawat tersebut.
Menguak Fakta Black Box, Mengapa Harus Direndam Dalam Air Setelah Ditemukan
Black Box merupakan bagian penting dari pesawat untuk menentukan penyebab kecelakaan sebuah pesawat terbang.
Fungsi dari Black Box adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) bandara.
Selain itu, Black Box juga berfungsi untuk mengetahui tekanan udara serta kondisi cuaca selama penerbangan.
Mengapa Black Box Berwarna Orange?
Black Box berisi dua Flight Data Recorder (FDR) seberat 13 kilogram dan Cocpit Voice Recorder (CVR) dengan berat 11 kilogram. Keduanya diletakkan diantara bagian kanan ekor pesawat terbang.
Kotak hitam itu sejatinya tidak berwarna hitam, akan tetapi berwarna oranye. Warna oranye sengaja dipilih untuk membedakan dengan semua komponen elektronik di pesawat.
Pada dasarnya, semua komponen elektronik yang ada di dalam pesawat dinamakan Black Box. Untuk membedakan kotak FRD dan CVR, maka disepakati bahwa kotak tersebut berwarna orange.
Di dalam dunia penerbangan, kesepakatan warna orange pada kotak FDR dan CVR ini dilakukan pada sekitar tahun 1980.
Sebelumnya, semua komponen elektronik pesawat berwarna hitam, dengan tujuan untuk menyerap hawa panas dan mengeluarkannya ke luar pesawat.
Istilah “Kotak Hitam” sendiri memiliki filosofi tersendiri, bahwa warna hitam atau gelap identik dengan misteri.
Kotak hitam mempresentasikan misteri dibalik kecelakaan sebuah pesawat terbang, karena alat tersebut merekam seluruh informasi yang ada di dalam pesawat sebelum kecelakaan terjadi.
Black Box pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muda Australia bernama Dr. David Warren.
Saat Warren bekerja di Laboratorium Penelitian Aeronautika di Melbourne pada pertengahan 1950-an, dirinya terlibat dalam penyelidikan kecelakaan seputar kecelakaan misterius pesawat komersial bertenaga jet pertama di dunia yang bernama Comet.
Warren menyadari pentingnya rekaman tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam pesawat tepat sebelum kecelakaan pesawat tersebut terjadi.
Atas dasar pertimbangan tersebut, kemudian Warren bekerja membuat perekam data penerbangan dasar.
Australia adalah negara pertama di dunia yang membuat Black Box dan yang kemudian mewajibkan untuk semua pesawat komersial memasang alat tersebut di bagian pesawat.
Fungsi Black Box Dalam Penerbangan
Black Box sangat berperan penting dalam penerbangan pesawat, karena merekam berbagai fungsi pengoperasian pesawat sekaligus, seperti waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah yang dituju pesawat.
Perekam data penerbangan modern juga mampu memantau aksi lain yang dilakukan oleh pesawat, seperti pergerakan flap pada sayap, pilot otomatis, dan pengukur bahan bakar.
Informasi yang disimpan dalam perekam data penerbangan dapat menentukan apa yang penyebab kecelakaan pesawat.
Data yang disimpan di perekam membantu Air Crash Investigators menghasilkan rekonstruksi video komputer penerbangan.
Hal ini dapat membantu penyelidik untuk memvisualisasikan bagaimana penanganan pesawat sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Black Box juga dilengkapi perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.
Alat ini sangat berfungsi untuk membantu menemukan Black Box setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut.
Pengangkatan Black Box dari dasar laut juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Kotak hitam yang terendam air laut harus segera dimasukkan ke dalam peti yang berisi air agar tidak rusak.
Black Box yang terkena air garam, seperti halnya air laut, dapat dengan mudah rusak jika bereaksi dengan udara bebas, sehingga harus direndam dengan air tawar.
Setelah diambil, maka dengan segera Black Box harus dicuci dan direndam dalam air tawar. Hal ini dilakukan agar alat tersebut tidak berkarat dan tidak mengalami pengeringan.
Apabila Black Box berkarat dan kering, maka dikhawatirkan memori perekaman data penerbangan yang ada di dalamnya rusak, sehingga tidak bisa terbaca.
Black Box sangat tahan banting (tidak mudah meledak) dan juga tahan api. Alat ini tidak akan rusak meskipun dibakar dalam suhu 1.000 derajat Celcius dan dihantam benda berkekuatan dua ton sekali pun. Hal inilah yang menjadikan Black Box tidak mudah hancur maupun terbakar.
0 Response to "Menguak Fakta Black Box, Mengapa Harus Direndam Dalam Air Setelah Ditemukan"
Post a Comment