Download Silabus Pai Dan Kecerdikan Pekerti Sd/Mi Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 Pdf

Download Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP) SD (SD)/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 Kurikulum 2013 Revisi 2016 pdf

Berikut ialah tautan Download Silabus PAI dan Budi Pekerti SD/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 PDF



Berikut kami kutipkan isi dari Silabus PAI dan Budi Pekerti SD/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 tersebut.





SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

3
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
3
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
4
E. Pembelajaran dan Penilaian 7
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik
9

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
10
A. Kelas I 10
B. Kelas II 20
C. Kelas III 28
D. Kelas IV 35
E. Kelas V 45
F. Kelas VI 53

I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang secara fundamental menumbuhkembangkan akhlakpeserta didik melalui pembiasaan dan pengamalan fatwa Islam secara menyeluruh (kaffah).Oleh alasannya ialah itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK, baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara tenang dan serasi (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis acara pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk membuatkan karakter penerima didik lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai sikap (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi wacana keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi insan dan alam semesta. Sumber lainnya ialah budbahasa yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang ditujukan untuk sanggup menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang diwujudkan dalam:
1. Membentuk insan Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur (Hubungan insan dengan Allah Swt.)
2. Menghargai, menghormati dan membuatkan potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan (Hubungan insan dengan diri sendiri).
3. Menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama serta menumbuhkembangkan budbahasa mulia dan akal pekerti luhur (Hubungan insan dengan sesama).
4. Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan social (Hubungan insan dengan lingkungan alam).

Berdasarkan pada prinsip di atas, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural.

Islam yang humanis berarti memandang kesatuan insan sebagai mahluk ciptaan Allah, mempunyai asal-usul yang sama, menghidupkan rasa perikemanusiaan, dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Nilai-nilai Islam humanis yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI diantaranya adalah: kasih sayang, peduli sesama, kerja sama, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, berkata baik, sopan dan santun, ikhlas, hidup tertib, dan hidup sederhana.

Islam yang toleran mengandung arti bersikap menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dengan pendirian seseorang, juga tidak memaksa, tetap berlaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan.Nilai-nilai Islam toleran yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: sifat pemaaf, saling menghargai, saling mengingatkan, dan berbaik sangka.

Demokratis berarti yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi sesama dengan mengutamakan kebebasan berekspresi, berkumpul,dan mengemukakan pendapat sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.Nilai-nilai Islam demokratis yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: teguh pendirian, disiplin, tanggung jawab, dan berbaik sangka.

Multikultural berarti bersikap mengakui, akomodatif, dan menghormati perbedaan dan keragamaan budaya, untuk mencari dan memudahkan hubungan sosial, serta bahu-membahu demi mencapai kebaikan bersama. Nilai-nilai multikultural dalam Islam yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: kerja sama, tolong-menolong, mengendalikan diri, waspada, berbaik sangka, dan hidup rukun

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga gampang dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan supaya penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; gampang diajarkan oleh guru (teachable); gampang dipelajari oleh penerima didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan penerima didik.

Silabus SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2016 ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memperlihatkan kesempatan kepada guru untuk membuatkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus meliputi kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup membuatkan aneka macam model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru dibutuhkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang diadaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan kemampuan penerima didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan penerima didik dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:
1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman penerima didik wacana Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.; dan
2. mewujudkan insan Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu insan yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta membuatkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kelas I - III Kelas IV – VI
• Al-Qur’ān
Terbiasa membaca al-Qur’ān. Membaca, menulis, menghapal dan memahami makna surat-surat pendek pilihan dalam al-Qur’ān.
Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. • Al-Qur’ān
Terbiasa membaca al-Qur’ān.
Membaca, menulis, menghapal dan memahami makna surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’ān.
Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
• Aqidah
Menerima, mengakui, meyakini dan memahami sifat-sifat Allah Swt., makna Asmaul Husna, dua kalimat syahadat.
• Aqidah
Menerima, mengakui, meyakini dan memahami sifat-sifat Allah Swt., makna Asmaul Husna, kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt, Rasul Allah, makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, beriman kepada qada dan qadar.

• Akhlak
Meyakini, memahami makna do’a sebelum dan sehabis belajar, sikap hormat, patuh, berkata yang baik, sopan dan santun kepada orangtua dan guru,makna bersyukur, pemaaf, jujur, dan percaya diri, berdoa sebelum dan sehabis makan, sikap kasih sayang, kolaborasi dan saling tolong menolong kepada sesama, sikap tawaduk, ikhlas, mohon pertolongan, peduli terhadap sesama dan bersyukur • Akhlak
Meyakini, memahamisikap santun, menghargai teman, rendah hati, hemat, jujur, amanah, pantang menyerah, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, gemar membaca, sikap jujur, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, saling menghargai sesama manusia, sederhana dan Ikhlas berinfak dalam kehidupan sehari-hari.sikap toleran dan simpatik.
• Fiqih
Meyakini dan memahami tata cara bersuci, şalat dan kegiatan agama di sekitar rumah dan sekolah, makna zikir dan doa setelah şalat • Fiqih
Meyakini dan memahami tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam, makna salat, puasa Ramadan, pelaksanaan şalat tarāwih dan tadārus al-Qur’ān, nasihat zakat, infaq, dan sedekah.
• Sejarah Peradaban Islam
Meyakini, memahami dan meneladani kisah Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s.,Nabi Saleh a.s., Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Syu‘aib a.s., Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan Nabi Muhammad saw. • Sejarah Peradaban Islam
Meyakini, memahami dan meneladani kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Harun a.s., Nabi Musa a.s.,Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s.,Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s.,kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw., dan Wali Allah yang sembilan (Wali Songo), kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān


D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan semenjak SD hingga SMA/SMK sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkondisian acara penerima didik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pada jenjang SD, kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan untuk meletakkan dasar-dasar agama dan akal pekerti penerima didik.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam SD Kelas I s.d. VI mengikuti elemen pengorganisasian kompetensi dasar (KD) yang mengacu pada kompetensi inti (KI). Kompetensi Inti pada kelas I s.d. VI ialah sebagai berikut:

Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
Menerima dan menjalankan fatwa agama yang dianutnya Menerima dan menjalankan fatwa agama yang dianutnya Menerima, menjalankan, dan menghargai fatwa agama yang dianutnya
Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan daerah bermain
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang terang dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang terang dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
Menerima, menjalankan, dan menghargai fatwa agama yang dianutnya Menerima, menjalankan, dan menghargai fatwa agama yang dianutnya. Menerima, menjalankan, dan menghargai fatwa agama yang dianutnya.
Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan daerah bermain Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan daerah bermain Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba menurut rasa ingin tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan daerah bermain
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada SD meliputi:
a. Al-Quran dan Hadis
b. Keimanan
c. Akhlak
d. Fiqh
e. Sejarah Peradaban Islam

Peta Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD

Kelas I Kelas II Kelas III
• Huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya
• Q.S. al-Fatihah, dan Q.S.al-Ikhlas
• Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
• Keesaan Allah Swt
• Al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik
• Makna dua kalimat syahadat
• Doa sebelum dan sehabis belajar
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Berkata yang baik, sopan dan santun
• Makna bersyukur, pemaaf, jujur, dan percaya diri
• Tata cara bersuci
• Salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan
• Keteladanan Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s.,Nabi Hud a.s., dan Nabi Muhammad saw • Huruf hijaiyyah bersambung
• Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
• Hadis yang terkait dengan tawaran menuntut ilmu
• Hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat
• Makna al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq
• Doa sebelum sehabis makan
• Perilaku kasih sayang kepada sesama
• Kerja sama dan saling tolong menolong
• Doa sebelum dan sehabis wudu
• Tata cara salat dan bacaannya
• Kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.,Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Ya‘qub a.s. dan Nabi Muhammad saw • Q.S. an-Nasr dan al-Kausar
• Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab
• Keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
• Al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
• Tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan
• Sikap peduli terhadap sesama
• Sikap bersyukur
• Makna salat sebagai wujud dari
• Zikir dan doa setelah salat
• Hikmah ibadah salat
• Keteladanan Nabi Yusuf a.s., Nabi Syu‘aib a.s.,Nabi Ibrahim a.s.dan Nabi Ismail a.s.,dan nabi Muhammad saw

Peta Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI

Kelas IV Kelas V Kelas VI
• Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil
• Allah Swt. itu ada
• Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim
• Iman kepada malaikat-malaikat Allah
• Iman kepada Rasul Allah
• Santun dan menghargai teman
• Sikap rendah hati
• Perilaku hemat
• Makna sikap jujur
• Makna sikap amanah
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Perilaku gemar membaca
• Makna sikap pantang menyerah
• Tatacara bersuci dari hadas kecil
• Makna ibadah salat
• Kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Harun a.s.,Nabi Musa a.s.,dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah keteladanan Wali Songo
• Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma‘un
• Husna: al- al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad
• Nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
• Kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya
• Makna sikap jujur
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Sikap menghargai
• Sikap sederhana
• Makna tulus beramal
• Hikmah puasa Ramadan
• Salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān
• Kisah keteladanan Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s., dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah Luqman dalam al-Qur’ān • Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13
• al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
• Hikmah beriman kepada hari akhir
• Hikmah beriman kepada qadha dan qadar
• Hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga
• Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama
• Hikmah zakat, infaq dan sedekah
• Kisah keteladanan Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s.,dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah Keteladanan Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan memakai pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di samping itu, pembelajaran juga sanggup dilakukan dengan aneka macam macam model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai.
Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa referensi model pembelajaran. Dalam pembelajaran al-Qur’ān sanggup dipakai model pembelajaran membuat pasangan (Make a Match) dalam mencocokkan nama-nama malaikat Allah dan tugasnya. Dalam pembelajaran aqidah sanggup dipakai model pembelajaranInquiry learningdalam mencari bukti-bukti adanya Allah Swt. Dalam pembelajaran budbahasa sanggup dipakai model pembelajaran bermain kiprah (role playing) dalam mencontohkan sikap terpuji. Dalam pembelajaran fiqh sanggup dipakai model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mengidentifikasi makna nasihat mempercayai hari akhir. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam sanggup dipakai mpembelajaran berbasis dilema (Problem Based Learning) dalam menumbuhkembangkan sikap terpuji dalam kegiatan sehari-hari. Contoh penggunaan model-model pembelajaran tersebut harus diadaptasi dengan karakteristik materi pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup dilaksanakan dengan memakai aneka macam metode dan taktik yang sempurna dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Dalam metode inquiry learning misalnya, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai kerja keras, ulet, dan kerjasama yang sanggup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam metodediskusi, pendidik sanggup menanamkan sikap percaya diri dalam mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain, dan toleransi. Dengan metode role playing (bermain peran) dalam materi pembelajaran sikap terpuji, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilaikebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas melalui multimedia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh: al-Qur’an, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam sanggup dikemas sedemikian rupa dalam web secara terpadu. Bahan-bahan materinya sanggup berupa aneka macam macam media ibarat materi teks, gambar, suara, video, animasi, simulasi dan sebagainya. Materi-materi tersebut sanggup dipadukan ke dalam satu-dua media atau semua media (multimedia).

Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya ialah dengan mengintegrasikan aneka macam macam media sehingga siswa sanggup menentukan apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan tanggapan melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa mempunyai kebebasan berguru sesuai dengan keinginanya. Hal ini dimaksudkan supaya berguru menjadi tidak monoton, mengekang dan menegangkan.

Kebutuhan penerima didik harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran. Pada umumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu auditory, visual, dan kinestetik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidik dituntut untuk sanggup mengakomodasi kebutuhan penerima didik yang karakteristiknyaberagam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan fatwa Islam wacana keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, renponsif, dan nilai-nilai lain dalam fatwa Islam yang humanis.

2. Penilaian
Aspek yang dinilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, evaluasi diri, evaluasi antar teman, dan jurnal catatan guru. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja/praktik, projek, dan portofolio.

Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa referensi teknik penilaian. Dalam evaluasi al-Qur’āndapatdigunakanteknik evaluasi praktik membaca al-Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek bacaan) dan budbahasa membaca. Dalam evaluasi aqidah dapatdigunakan teknik evaluasi diri terhadap pengamalan keyakinan. Dalam evaluasi budbahasa sanggup dipakai teknik evaluasi observasi. Dalam evaluasi fiqh dapatdigunakan teknik evaluasi praktik ibadah. Dalam evaluasi sejarah peradaban Islam dapatdigunakan teknik evaluasi proyek.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas aneka macam suku bangsa, agama, budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara supaya tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu sanggup menjadi sumber konflik. Oleh alasannya ialah itu, aneka macam kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam yang humanis, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan masa 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong penerima didik dalam membuatkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memanfaatkan aneka macam sumber berguru ibarat buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru sanggup memakai buku pengayaan atau referensi lainnya dan membuatkan materi didik sendiri ibarat Lomba Kompetensi Siswa (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Lomba Kompetensi Siswa bukan hanya kumpulan soal.

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas I
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai berguru al-Qur’ān
2.1 Menunjukkan sikap percaya diri dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya.
3.1 Mengetahui huruf-huruf Hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap.
4.1 Melafalkan huruf-huruf Hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap. Huruf Hijaiyyah dan harakatnya • Mencermati pelafalan karakter Hijaiyyah dan harakatnya.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana karakter Hijaiyyah dan harakatnya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya berapakah jumlah karakter Hijaiyyah? lafalkan huruf-huruf Hijaiyyah!
• Melafalkan secara berulang-ulang hingga kadar pelafalannya baik. Pelafalan karakter dilakukan penerima didik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Melafalkan karakter Hijaiyyah berharakat karakter per karakter sesuai makharijul karakter dengan berulang-ulang, baik secara individual maupun berkelompok.
• Mendemonstrasikan pelafalan karakter Hijaiyyah berharakat secara individual dengan bimbingan pendidik.
• Membuat rumusan wacana penjabaran pelafalan karakter Hijaiyyah dan harakatnya.
• Mengidentifikasi karakter Hijaiyyah dari tingkat yang paling gampang dan sukar.
• Melafalkan pelafalan karakter per karakter sesuai makharijul karakter secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana pelafalan karakter Hijaiyyah secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.2 Menunjukkan sikap kasih sayang dan peduli kepada sesama sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
3.2 Memahami pesan-pesan pokok Q.S. al-Fatihah, dan Q.S.al-Ikhlas.
4.2.1 Melafalkan Q.S. al-Fatihah dan Q.S.al-Ikhlas dengan benar dan jelas.
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan jelas. Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Mencermati pelafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
secara klasikal atau individual.
• Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas?
• Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara kelompok.
• Secara berpasangan mendiskusikan wacana keterkaitan pesan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentangpesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Menghubungkan wacana pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan kehidupan sehari-hari.
• Menirukan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menghafal bacaan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas ayat per ayat sesuai makharijul karakter secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan hafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas baik secara individu maupun perwakilan kelas atau kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Menerima adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi pemahaman adanya Allah Swt.
3.3 Memahami adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
4.3 Menunjukkan bukti-bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Swt. Itu ada • Menyimak klarifikasi wacana adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apa buktinya Allah Swt. Itu ada?
• Mendiskusikan isi gambar wacana adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Mengidentifikasi bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Menyampaikan bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Menerima keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
2.4 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman keesaan Allah Swt.
3.4 Memahami keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
4.4 Menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah. Allah Swt. Itu Esa • Menyimak klarifikasi wacana Allah Swt. Yang Maha Esa secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan berkaitan dengan Allah Swt. Yang Maha Esa baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Mendiskusikan isi gambar wacana Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Mengidentifikasi bukti Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Menyampaikan bukti Allah Swt. Yang Maha Esa secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana Allah Swt. Yang Maha Esa secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana bukti Allah Swt. Yang Maha Esa secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Menerima adanya Allah Swt. Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maharaja.
2.5 Menunjukkan sikap kasih sayang, peduli, kerjasama dan percaya diri sebagai implementasi dari al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik.
3.5 Memahami makna al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik.
4.5 Melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik. al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik
• Mencermati pelafalan dan menyimak arti al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi ar-Rahman, ar-Rahim dan al-Maliknya Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kasih sayang Allah Swt.
• Memotivasi penerima didik bertanya, contohnya sebutkan bentuk kasih sayang Allah Swt.!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar wacana ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt.
• Menguhubungkan kasih sayang Allah Swt. dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menirukan pelafalan dan arti al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana ar-Rahman ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt. secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Menerima dan mengakui makna dua kalimat syahadat.
2.6 Menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman makna dua kalimat syahadat.
3.6 Memahami makna dua kalimat syahadat.
4.6 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas.
Dua kalimat Syahadat • Mencermati pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal atau individual.
• Menyimak arti dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana pelafalan dan makna dua kalimat syahadat.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya coba lafalkan dua kalimat syahadat!
• Secara kelompok melafalkan dua kalimat syahadat kata per kata.
• Secara berpasangan mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul).
• Melakukan koreksi pada pelafalan dua kalimat syahadat.
• Melakukan koreksi dalam mengartikan dua kalimat syahadat.
• Menirukan pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan dua kalimat syahadat secara berulang baik secara individual atau berkelompok.
• Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) dengan berulang-ulang yang dilakukan dengan berpasangan dan bergantian secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis belajar.
2.7 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi pemahaman makna do’a sebelum dan sehabis belajar.
3.7 Memahami makna do’a sebelum dan sehabis belajar.
4.7 Melafalkan doa sebelum dan sehabis berguru dengan benar dan jelas.
Doa sebelum dan sehabis berguru • Mencermati pelafalan doa sebelum dan sehabis berguru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana doa sebelum dan sehabis belajar.
• Mengajukan pertanyaan, apakah kau selalu berdoa dikala memulai belajar? Coba lafalkan doa sebelum dan sehabis belajar!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar wacana berdoa dalam berguru secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana berdoa sebelum dan sehabis belajar.
• Mengidentifikasi kegiatan berdoa sebelum dan sehabis belajar.
• Menirukan pelafalan doa sebelum dan sehabis berguru secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan doa sebelum dan sehabis berguru secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menyebutkan arti doa sebelum dan sehabis berguru dengan berulang-ulang yang dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
3.8 Memahami sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
4.8 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.9 Meyakini bahwa berkata yang baik, sopan dan santun sebagai cerminan dari iman.
2.9 Menunjukkan sikap yang baik, sopan, dan santun dikala berbicara.
3.9 Memahami berkata yang baik, sopan dan santun.
4.9 Mencontohkan cara berkata yang baik, sopan dan santun. Berkata yang baik, sopan dan santun • Menyimak klarifikasi pentingnya berkata yang baik, sopan dan santun secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi berkata yang baik, sopan dan santun secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar wacana berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar wacana berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar wacana berkata yang baik, sopan dan santun baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan wacana berkata yang baik, sopan dan santun.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana berkata yang baik, sopan dan santun secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana berkata yang baik, sopan dan santun secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi berkata yang baik, sopan dan santun secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.10 Meyakini bahwa bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri sebagai cerminan dari iman.
2.10 Menunjukkan sikap bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
3.10 Memahami makna bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
4.10 Mencontohkan sikap bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri. Perilaku terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apa saja saja referensi sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri?
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/ sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.11 Terbiasa bersuci sebelum beribadah.
2.11 Menunjukkan sikap higienis badan, pakaian, barang-barang, dan daerah sebagai implementasi dari pemahaman makna bersuci.
3.11 Memahami tata cara. Bersuci.
4.11 Mempraktikkan tatacara bersuci.

Bersuci dan Tatacaranya • Menyimak tatacara bersuci (mandi dan istinja) secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi tatacara bersuci (mandi) secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana bersuci dan tatacaranya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan macam bersuci! Bagaimana caranya bersuci yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar referensi tatacara bersuci (mandi) baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara bersuci baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana bersuci dan tatacaranya.
• Mengidentifikasi kegiatan bersuci.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana referensi tatacara bersuci (mandi) secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana referensi tatacara bersuci (mandi) secara individual atau kelompok.
• Menyimulasikan tata bersuci baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Menjalankan salat dengan tertib.
2.12 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
3.12 Memahami șalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
4.12.1 Mempraktikkan salat dan kegiatan agama di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
4.12.2 Mencontohkan kegiatan agama di sekitar rumahnya. Șalat wajib dan mengaji • Menyimak klarifikasi șalat wajib 5 waktu dan bilangan rakaatnya, dan kegiatan agama di sekitar rumah secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan praktik șalat dan kegiatan agama di sekitar rumah baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana melaksanakan salat wajib dan mengaji.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kalian terbiasa melaksanakan salat? Berapa waktu dalam sehari semalam?
• Mendiskusikan isi gambar wacana salat wajib dan mengaji baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi pengamalan salat wajib dan mengaji dalam kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana kegiatan salat wajib dan mengaji.
• Mengidentifikasi kegiatan salat wajib dan mengaji dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana salat wajib 5 waktu dan bilangan rakaatnya, dan kegiatan agama di sekitar rumah secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Adam a.s.
2.13 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s. Kisah Keteladanan Nabi Adam a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Adam a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Siapakah insan pertama yang Allah Swt. ciptakan?
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Adam a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Adam a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Adam a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Adam a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Idris a.s.
2.14 Menunjukkan sikap semangat dan rajin berguru sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s. Kisah keteladanan Nabi Idris a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Idris a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Idris a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Idris a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Idris a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Idris a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Idris a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Idris a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Nuh a.s.
2.15 Menunjukkan sikap kerja keras, dan kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. Kisah Keteladanan Nabi Nuh a.s. • Menyimak kisah keteladanan nabi Nuh a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Nuh a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Nuh a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Nuh a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Hud a.s.
2.16 Menunjukkan sikap sopan dan santun sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s. Kisah Keteladanan Nabi Hud a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Hud a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Hud a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Hud a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Hud a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Hud a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.17 Menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.


• Menyimak kisah keteladanan nabi Muhammad saw. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Muhammad saw. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan nabi Muhammad saw.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Muhammad saw. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Muhammad saw. secara individual atau kelompok.
• Menghubungkan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Muhammad saw. secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

B. Kelas : II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai berguru al-Qur’ān.
2.1 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman karakter hijaiyyah bersambung.
3.1 Mengetahui karakter hijaiyyah bersambung sesuai dengan makharijul huruf.
4.1 Melafalkan karakter Hijaiyyah bersambung sesuai dengan makharijul huruf. Huruf hijaiyyah bersambung • Mencermati pelafalan karakter hijaiyyah bersambung.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan pelafalan karakter hijaiyyah bersambung.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana karakter hijaiyyah bersambung.
• Melafalkan secara berulang-ulang hingga kadar pelafalannya baik. pelafalan karakter dilakukan penerima didik secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Melafalkan karakter hijaiyyah bersambung sesuai makharijul karakter dengan berulang-ulang, baik secara individual maupun berkelompok.
• Mendemonstrasikan pelafalan karakter hijaiyyah berharakat secara individual dengan bimbingan pendidik.
• Membuat rumusan wacana penjabaran pelafalan karakter hijaiyyah bersambung.
• Mengidentifikasi karakter hijaiyyah dari tingkat yang paling gampang dan sukar.
• Menirukan pelafalan karakter per karakter sesuai makharijul karakter secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana pelafalan karakter hijaiyyah bersambung secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’āndengan tartil
2.2 Menunjukkan sikap berlindung diri kepada Allah Swt. dan saling menasehati sebagai implementasi dari pemahaman makna Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
3.2 Memahami pesan-pesan pokok Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
4.2.1 Melafalkan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan benar dan jelas.
4.2.2 Menunjukkan hafalanQ.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan benar dan jelas.


Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr • Mencermati pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal atau individual.
• Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr?
• Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara kelompok.
• Secara berpasangan mendiskusikan wacana keterkaitan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
• Menghubungkan wacana pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan kehidupan sehari-hari.
• Menirukan pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menghafal bacaan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr ayat per ayat sesuai makharijul karakter secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan hafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr baik secara individu maupun perwakilan kelas atau kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini Hadis yang terkait dengan tawaran menuntut ilmu
2.3 Menunjukkan sikap berani bertanya sebagai implementasi dari pemahaman hadis yang terkait dengan tawaran menuntut ilmu.
3.3 Memahami hadis yang terkait dengan tawaran menuntut ilmu.
4.3 Menunjukkan sikap rajin berguru sebagai implementasi dari pemahaman makna hadis yang terkait dengan tawaran menuntut ilmu. Menuntut ilmu dan berani bertanya • Mengamati gambar/tayangan referensi sikap menuntut ilmu dan berani bertanya secara klasikal atau individual.
• Menyimak klarifikasi wacana sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan kegiatan yang memperlihatkan sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mendiskusikan sikap menuntut ilmu dan berani bertanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mengidentifikasi sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana menuntut ilmu dan berani bertanya secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap menuntut ilmu dan berani bertanya secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Meyakini Hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
2.4 Menunjukkan sikap hidup higienis dan sehat sebagai implementasi dari pemahaman hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
3.4 Memahami hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
4.4 Mencontohkan sikap hidup higienis dan sehat sebagai implementasi dari pemahaman makna hadis wacana kebersihan dan kesehatan. Bersih, sehat dan peduli lingkungan • Mengamati gambar/tayangan referensi sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan secara klasikal atau individual.
• Menyimak klarifikasi wacana sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan kegiatan yang memperlihatkan sikap higienis dan sehat, dan peduli lingkungan!
• Mendiskusikan sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Mengidentifikasibersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana bersih, sehat dan peduli lingkungan secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Menerima adanya Allah Swt. Yang Maha Suci, Maha Pemberi Keselamatan, dan Maha Pencipta
2.5 Menunjukkan sikap rendah hati, damai, dan bersyukur sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
3.5 Memahami makna Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq. al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq • Mencermati pelafalan dan menyimak arti al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang yang membuat alam semesta ini?
• Mendiskusikan isi gambar wacana Allah Swt. al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Mengidentifikasi bukti penciptaan Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Menirukan pelafalan dan arti Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq nya Allah Swt. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq nya Allah Swt. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis makan.
2.6 Menunjukkan sikap sehat sebagai implementasi dari pemahaman makna doa sebelum dan sehabis makan.
3.6 Memahami makna doa sebelum dan sehabis makan.
4.6 Melafalkan doa sebelum dan sehabis makan. Doa sebelum dan sehabis makan • Mencermati pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara klasikal atau individual
Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana doa sebelum dan sehabis makan.
• Mengajukan pertanyaan, apakah kau selalu berdoa dikala memulai belajar? coba lafalkan doa sebelum dan sehabis makan!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar wacana berdoa sebelum dan sehabis makan secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana berdoa sebelum dan sehabis makan.
• Mengidentifikasi kegiatan berdoa sebelum dan sehabis makan.
• Menirukan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menyebutkan arti doa sebelum dan sehabis makan dengan berulang-ulang yang dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap kasih sayang kepada sesama sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap kasih sayang kepada sesama.
3.7 Memahami makna sikap kasih sayang kepada sesama.
4.7 Mencontohkan sikap kasih sayang kepada sesama.
Kasih sayang kepada sesama • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap kasih sayang kepada sesama secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap kasih sayang kepada sesama secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap kasih sayang kepada sesama.
• Mendiskusikan isi gambar wacana kasih sayang kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap kasih sayang kepada sesama kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap kasih sayang kepada sesama.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan wacana sikap kasih sayang kepada sesama.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap kasih sayang kepada sesama secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap kasih sayang kepada sesama secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap kasih sayang kepada sesama secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap kolaborasi dan saling tolong menolong sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap kolaborasi dan tolong-menolong.
3.8 Memahami sikap kolaborasi dan saling tolong menolong.
4.8 Mencontohkan sikap kolaborasi dan saling tolong menolong. Kerja sama dan tolong menolong • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap kolaborasi dan tolong menolong secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi kolaborasi dan tolong menolong secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Mendiskusikan isi gambar wacana kolaborasi dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendiskusikan isi gambar wacana tolong menolong kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan wacana sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap kolaborasi dan tolong menolong secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap kolaborasi dan tolong menolong secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap kolaborasi dan tolong menolong secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.9 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis wudu.
2.9 Menunjukkan sikap hidup sehat dan peduli lingkungan sebagai implementasi dari pemahaman doa sebelum dan sehabis wudu.
3.9 Memahami doa sebelum dan sehabis wudu.
4.9 Mempraktikkan wudu dan doanya dengan tertib dan benar.
Doa dan tatacara wudu • Menyimak tatacara wudu dan doanya secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar referensi tatacara wudu dan doanya secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tatacara wudu dan doanya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana caranya berwudu yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar referensi tatacara wudu dan doanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara wudu dan doanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana tatacara wudu dan doanya.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara wudu dan doanya.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana referensi tatacara wudu dan doanya secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana referensi tatacara wudu dan doanya secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara wudu dan doanya baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.10 Menjalankan salat dengan tertib.
2.10 Menunjuk
kan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman tata cara salat dan bacaannya.
3.10 Memahami tata cara salat dan bacaannya.
4.10 Mempraktikkan salat dengan tata cara dan bacaan yang benar.
Salat dan tatacaranya • Menyimak tatacara salat secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi tatacara salat secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tatacara salat.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana caranya berwudu yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar referensi tatacara salat baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara salat baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana tatacara salat.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara salat.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana referensi tatacara salat secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana referensi tatacara salat secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara salat baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Saleh a.s.
2.11 Menunjukkan sikap berani bertanya sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
3.11 Memahami kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Saleh a.s. Sikap berani Nabi Saleh a.s. • Menyimak kisah keteladanan nabi Saleh a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Saleh a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Saleh a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Saleh a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok .
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Saleh a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Saleh a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Lut a.s.
2.12 Menunjukkan perilakukerja kerassebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Lut a.s.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Luţ a.s
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Luţ a.s. Disiplin Nabi Luţ a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Luţ a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Luţ a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Luţ a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Luţ a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Luţ a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Luţ a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ishaq a.s.
2.13 Menunjukkan sikap tenang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s. Sikap tenang Nabi Ishaq a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar referensi keteladanan Nabi Ishaq a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Ishaq a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Ishaq a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ya’qub a.s.
2.14 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s. Jujur Nabi Ya’qub a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi keteladanan Nabi Ya’qub a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Ya’qub a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Nabi Ya’qub a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.15 Menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah Nabi Muhammad saw.


• Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar referensi keteladanan Nabi Muhammad saw baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana ketelaladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan nabi Muhammad saw.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Nabi Muhammad saw baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Nabi Muhammad saw secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Nabi Muhammad saw secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

C. Kelas : III
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
3.1 Memahami makna Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
4.1.1 Membaca kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan benar.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan lancar.
Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar • Mengamati kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar secara individu/pasangan/klasikal.
• Mengamati bentuk karakter dalam kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar individu/kelompok/klasikal.
• Mengamati hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Mengajukan pertanyaan terkait bacaan, goresan pena dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Secara berkelompok mendiskusikan wacana bacaan dan cara menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana bacaan, tulisan, dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Menguhubungkan penguasaan wacana bacaan, tulisan, dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausardengan yang dipraktikkan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil berguru wacana membaca, menulis dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.2 Meyakini Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
2.2 Menunjukkan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
3.2 Memahami Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
4.2 Mencontohkan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab sebagai implementasi makna Hadis yang terkandung Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab • Menyimak hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Mengamati ciri-ciri sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana isi hadis mengenai sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Mengajukan pertanyaan wacana ciri-ciri sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan isi hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap dan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap mandiri, percaya. diri, dan tanggung jawab
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.3 Meyakini keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
2.3 Menunjukkan sikap kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman keesaan Allah Swt.
3.3 Memahami keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
4.3 Melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk ciptaan Allah Swt. yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi kepercayaan terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta. Allah Swt. Itu Esa • Menyimak klarifikasi wacana keesaan Allah Swt.
• Mengamati diri dan makhluk ciptaan Allah Swt. yang ada di sekitar rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana Allah Swt. sebagai Pencipta insan dan alam semesta.
• Mengajukan pertanyaan wacana awal penciptaan insan (diri) dan alam sekitar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan Allah Swt. ialah Esa, Pencipta insan dan alam semesta.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana pengamatan terhadap diri dan alam semesta di sekitar rumah dan sekolah.
• Menguhubungkan wacana isi hasil diskusi dengan sikap insan terhadap Allah Swt., diri dan alam sekitar dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana Keesaan Allah Swt., diri, dan alam semesta.
• Menyampaikan hasil berguru wacana pengenalan Allah Swt. dan pengamatan terhadap diri dan alam semesta.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.4 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Pemberi, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
2.4 Menunjukkan sikap peduli, berbuat baik dan berhati-hati sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
3.4 Memahami makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
4.4 Membaca al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘dengan terang dan benar al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘

• Menyimak makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Mengamati lafal dan arti al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana lafal dan arti al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
• Mengajukan pertanyaan wacana makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan lafal dan makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Menghubungkan wacana isi hasil diskusi al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘ Allah Swt. dengan sikap insan dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘..
• Menyampaikan hasil berguru wacana lafal dan makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
3.5 Memahami sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
4.5 Mencontohkan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan. Tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan • Menyimak makna tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan perilakutawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna perilakutawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
1.6 Meyakini bahwa sikap peduli terhadap sesama sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
3.6 Memahami sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.6 Mencontohkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
Sikap peduli terhadap sesama • Menyimak makna peduli terhadap sesama.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan sikap peduli terhadap sesama.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contoh sikappeduli terhadap sesama.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap peduli sesama dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap peduli sesama.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap peduli sesama.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Menerima dan mensyukuri nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada makhluknya
2.7 Menunjukkan sikap bersyukur.
3.7 Memahami sikap bersyukur.
4.7 Mencontohkan sikap bersyukur.
Sikap bersyukur • Menyimak makna bersyukur.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap bersyukur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap bersyukur.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contoh sikap bersyukur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna sikap bersyukur.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana sikap bersyukur.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap bersyukur dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap bersyukur.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap bersyukur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Menjalankan salat secara tertib.
2.8 Menunjukkan sikap hidup tertib sebagai implementasi dari pemahaman makna ibadah salat.
3.8 Memahami makna salat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.8 Menunjukkan referensi makna salat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kausar. Makna salat • Menyimak klarifikasi wacana makna salat secara individu/pasangan.
• Mengamati makna salat secara pasangan atau kelompok.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna salat.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan makna salat.
• Secara berkelompok mendiskusikan makna salat.
• Secara individu memberikan pendapat wacana makna salat.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana makna salat.
• Menguhubungkan pengetahuan tentangmakna salat yang dilakukan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil berguru wacana makna salat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Menerima makna zikir dan doa setelah salat sebagai wujud berserah diri kepada Allah Swt.
2.9 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman makna zikir dan doa setelah salat.
3.9 Memahami makna zikir dan doa setelah salat.
4.9 Mempraktikkan tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar. Zikir dan doa setelah salat
• Menyimak makna zikir dan doa setelah salat.
• Mengamati tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana zikir dan doa setelah salat.
• Mengajukan pertanyaan wacana tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna zikir dan doa setelah salat serta tata caranya.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana makna zikir dan doa setelah salat.
• Menguhubungkan pelajaran wacana makna zikir dan doa setelah salat dengan tata cara berzikir dan berdoa sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna zikir dan doa setelah salat.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana praktik berzikir dan berdoa sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Menjalankan ibadah salat dengan tertib
2.10 Menunjukkan sikap kerjsama sebagai implementasi dari pemahaman nasihat ibadah salat.
3.10 Memahami nasihat ibadah salat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah dan sekolah.
4.10 Menceritakan pengalaman nasihat pelaksanaan ibadah salat di rumah dan sekolah. Hikmah ibadah salat • Menyimak klarifikasi nasihat ibadah salat.
• Mencermati kisah pengalaman salat di rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana nasihat ibadah salat ibarat apa yang dialami atau dirasakan dikala melaksanakan salat.
• Mengajukan pertanyaan wacana tata cara salat yang baik dan benar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan nasihat ibadah salat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah, sekolah, dan di daerah lain.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana nasihat ibadah salat.
• Menguhubungkan pengalaman pengamalan ibadah salat dengan kondisi tertentu ibarat di rumah, sekolah, atau daerah lain.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nasihat ibadah salat.
• Menyampaikan hasil pengamatan dan pengalaman melaksanakan ibadah salat di aneka macam tempat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s.
2.11 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
3.11 Memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s. Kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yusuf a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Yusuf a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contoh sikap Nabi Yusuf a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Yusuf a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yusuf a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib a.s.
2.12 Menunjukkan sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s. Kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Syu‘aib a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Syu‘aib a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Syu‘aib a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Syu‘aib a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
2.13 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, sabar, rela berkorban, hormat dan patuh kepada orangtua sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contoh sikap Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.14 Menunjukkan sikap percaya diri dan sanggup bangun diatas kaki sendiri sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
• Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw wacana sikap percaya diri dan kemandirian.
• Mencermati sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contoh sikap percaya diri dan kemandirian Nabi Muhammad saw.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Muhammad saw wacana percaya diri dan kemandirian dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

D. Kelas : IV
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan peduli sebagai implementasi dari pemahaman makna Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
3.1 Memahami Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan baik dan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan tartil.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan benar.
4.1.3 Menunjuk
kan hafalan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan lancar.
Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil • Membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. al-Falaq dan al-Fil secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul karakter yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi wacana arti Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Diskusi wacana isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Menulis Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Mencermati isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana arti dan isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Meyakini Allah itu ada melalui pengamatan terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan sekolah.
2.2 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman Allah itu ada.
3.2 Memahami Allah itu ada melalui pengamatan terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan sekolah.
4.2 Melakukan pengamatan terhadap makhluk ciptaan Allah di sekitar rumah dan sekolah sebagai upaya mengenal Allah itu ada. Allah Swt. itu ada • Mencermati menyimak wacana Allah Swt. itu ada secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Mengamati gambar referensi wacana Allah Swt. itu ada secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana Allah Swt. itu ada.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang yang membuat alam semesta ini?
• Mendiskusikan isi gambar wacana Allah Swt. itu ada baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana Allah Swt. itu ada.
• Mengidentifikasi bukti wacana Allah itu ada.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana Allah Swt. itu ada secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana Allah Swt. itu ada Allah Swt. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Melihat, Maha Adil dan Maha Agung.
2.3 Menunjukkan sikap hati-hati, hormat dan kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
3.3 Memahami makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
4.3 Membaca al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim. Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim • Menyimak makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Mengamati lafal dan arti al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana lafal dan arti Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Mengajukan pertanyaan wacana makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan lafal dan makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Menguhubungkan wacana isi hasil diskusi sifat Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim Allah Swt. dengan sikap insan dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Menyampaikan hasil berguru wacana lafal dan makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt.
2.4 Menunjukkan sikap patuh sebagai implementasi dari pemahaman makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah.
3.4 Memahami makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah menurut pengamatan terhadap dirinya dan alam sekitar.
4.4 Melakukan pengamatan diri dan alam sekitar sebagai implementasi makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah. Iman kepada malaikat-malaikat Allah • Menyimak klarifikasi wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar diri dan alam sekitar baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tentang makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Mendiskusikan isi gambar wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Menghubungkan kegiatan wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. dengan kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi wacana makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. secara individual atau kelompok
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Meyakini adanya Rasul-rasul Allah Swt.
2.5 Menunjukkan sikap yang dipengaruhi oleh keimanan kepada para Rasul Allah Swt. yang tercermin dari sikap kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami makna kepercayaan kepada Rasul Allah.
4.5 Mencontohkan makna kepercayaan kepada Rasul Allah. Iman kepada Rasul Allah • Menyimak klarifikasi wacana kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tentang kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Mendiskusikan wacana makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi wacana makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Menghubungkan kegiatan wacana makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. dengan kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi wacana makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. secara individual atau kelompok
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Meyakini bahwa sikap santun dan menghargai sahabat sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap santun dan menghargai teman.
3.6 Memahami sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
4.6 Mencontohkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar. Santun dan menghargai sahabat • Menyimak makna sikap santun dan menghargai teman.
• Mengamati makna sikap santun dan menghargai teman.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap santun dan menghargai teman.
• Mengajukan pertanyaan wacana sikap santun dan menghargai teman.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menghubungkan pelajaran wacana sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menyampaikan hasil diskusi sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap santun dan menghargai teman.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap rendah hati sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap rendah hati.
3.7 Memahami sikap rendah hati.
4.7 Mencontohkan sikap rendah hati. Sikap rendah hati • Menyimak klarifikasi wacana sikap rendah hati.
• Mengamati gambar wacana sikap rendah hati.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap rendah hati.
• Mengajukan pertanyaan wacana sikap rendah hati.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana sikap rendah hati.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap rendah hati.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap rendah hati dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap rendah hati.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap rendah hati.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap hemat sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap hemat.
3.8 Memahami sikap hemat.
4.8 Mencontohkan sikap hemat. Perilaku hemat • Menyimak klarifikasi wacana sikap hemat.
• Mengamati gambar wacana sikap hemat.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap hemat.
• Mengajukan pertanyaan wacana sikap hemat.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana sikap hemat.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap hemat.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap hemat dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap hemat.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap hemat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Meyakini bahwa sikap jujur sebagai cerminan dari iman.
2.9 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
3.9 Memahami makna sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
4.9 Mencontohkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap jujur • Menyimak klarifikasi wacana makna sikap jujur.
• Mengamati gambar wacana makna sikap jujur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna sikap jujur.
• Mengajukan pertanyaan wacana makna sikap jujur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana makna sikap jujur.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana makna sikap jujur.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap jujur dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna sikap jujur.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana makna sikap jujur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Meyakini bahwa sikap amanah sebagai cerminan dari iman.
2.10 Menunjukkan perilakuamanah dalam kehidupan sehari-hari.
3.10 Memahami makna sikap amanah dalam kehidupan sehari-hari.
4.10 Mencontohkan sikap amanah dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap amanah • Menyimak klarifikasi wacana makna sikap amanah.
• Mengamati gambar wacana makna sikap amanah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna sikap amanah.
• Mengajukan pertanyaan wacana makna sikap amanah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana makna sikap amanah.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana makna sikap amanah.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap amanah dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna sikap amanah.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana makna sikap amanah.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtuadan guru sebagai cerminan dari iman.
2.11 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtuadan guru.
3.11 Memahami makna sikap hormat dan patuh kepada orangtua, dan guru.
4.11 Mencontohkanperilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini bahwa sikap gemar membaca sebagai cerminan dari iman.
2.12 Menunjukkan sikap gemar membaca.
3.12 Memahami manfaat gemar membaca.
4.12 Menunjukkan sikap gemar membaca. Perilaku gemar membaca • Menyimak klarifikasi wacana manfaat gemar membaca.
• Mengamati gambar wacana sikap gemar membaca.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana manfaat gemar membaca.
• Mengajukan pertanyaan wacana manfaat gemar membaca.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana manfaat gemar membaca.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana manfaat gemar membaca.
• Menguhubungkan pelajaran tentan manfaat gemar membaca dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana manfaat gemar membaca.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana manfaat gemar membaca.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini bahwa sikap pantang mengalah sebagai cerminan dari iman
2.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah.
3.13 Memahami makna sikap pantang menyerah.
4.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah. Makna sikap pantang mengalah • Menyimak klarifikasi wacana makna sikap pantang menyerah.
• Mengamati gambar wacana makna sikap pantang menyerah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna sikap pantang menyerah.
• Mengajukan pertanyaan wacana makna sikap pantang menyerah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana makna sikap pantang menyerah.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana makna sikap pantang menyerah.
• Menguhubungkan pelajaran tentanmakna sikap pantang mengalah dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna sikap pantang menyerah.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana makna sikap pantang menyerah.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam bersuci dari hadas kecil.
2.14 Menunjukkan sikap higienis sebagai implementasi dari pemahaman tata cara bersuci dari hadas kecil.
3.14 Memahami tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam.
4.14 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam.
Tatacara bersuci dari hadas kecil • Menyimak tata cara bersuci dari hadas kecil. secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar referensi tata cara bersuci dari hadas kecil secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan bagaimana caranya bersuci dari hadas kecil?
• Mendiskusikan isi gambar referensi tata cara bersuci dari hadas kecil baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tata cara bersuci dari hadas kecil baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Mengidentifikasi tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana referensi tata cara bersuci dari hadas kecil.secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana referensi tata cara bersuci dari hadas kecil secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tata bersuci baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Menjalankan salat dengan tertib.
2.15 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman makna ibadah salat
3.15 Memahami makna ibadah salat.
4.15.1 Menunjukkan referensi makna ibadah salat.
4.15.2 Menceritakan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
Makna ibadah salat • Menyimak makna ibadah salat.
• Mengamati pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna ibadah salat.
• Mengajukan pertanyaan wacana pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Menguhubungkan wacana isi hasil diskusi wacana makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana tentang makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah
• Menyampaikan hasil berguru wacana makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ayyub a.s.
2.16 Menunjukkan sikap sabar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. Kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ayyub a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Ayyub a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Ayyub a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Ayyub a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ayyub a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi Zulkifli a.s.
2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. Kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Zulkifli a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Zulkifli a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Zulkifli a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Zulkifli a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Zulkifli a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.18 Meyakini kebenaran kisah Nabi Harun a.s.
2.18 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
3.18 Memahami kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
4.18 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Harun a.s. Kisah keteladanan Nabi Harun a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Harun a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Harun a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Harun a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Harun a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Harun a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Harun a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.19 Meyakini kebenaran kisah Nabi Musa a.s.
2.19 Menunjukkan sikap berani dan sikap pantang mengalah sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
3.19 Memahami kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
4.19 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Musa a.s. Kisah keteladanan Nabi Musa a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Musa a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Musa a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Musa a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Musa a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Musa a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Musa a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.20 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.20 Menunjukkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.20 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.20 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.21 Meyakini keimanan Wali Songo kepada Allah Swt.
2.21 Menunjukkan sikap peduli dan rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Wali Songo
3.21 Memahami kisah keteladanan Wali Songo.
4.21 Menceritakan kisah keteladanan Wali Songo. Kisah keteladanan Wali Songo • Menyimak kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar referensi keteladanan kisah keteladanan Wali Songo baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana ketelaladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan kisah keteladanan Wali Songo baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.


E. Kelas : V
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap saling mengingatkan dan berpegang teguh sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
3.1 Memahami makna Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un • Membaca Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul karakter yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi wacana arti Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Diskusi wacana isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Menulis Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Mencermati isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana arti dan isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri dan Maha Esa.
2.2 Menunjukkan sikap berani, peduli, sanggup bangun diatas kaki sendiri dan teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, danal-Ahad.
3.2 Memahami makna al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad.
4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad Asmaul Husna: al- al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad • Membaca buku teks wacana Asmaul Husna: al-Mumit, al-Hayy, Al-Qayyum, dan al-Ahad.
• Mengamati tayangan wacana al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad.
• Memotivasi siswa bertanya, berkaitan dengan al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad. Misalnya: mengapa Allah Swt. menghidupkan insan dan Allah Swt. pula yang mematikan?
• Diskusi wacana al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad secara klasikal atau individual.
• Menujukkan bukti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menganalisis buktial-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyimpulkan bukti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana arti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini keberadaan Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
2.3 Menunjukkan sikap sabar dan jujur sebagai implementasi dari pemahaman mengenal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
3.3 Memahami nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
4.3 Menghafal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi. Nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi • Mencermati nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara klasikal atau individual.
• Mendiskusikan nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara kelompok.
• memotivasi siswa bertanya, contohnya : mengapa terdapat Rasul Ulul ‘Azmi?
• Apa bukti/peristiwa seseorang dikategorikan Rasul Ulul ‘Azmi?
• Diskusi wacana arti Nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara klasikal atau individual.
• Menujukkan perbedaan Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menganalisis perbedaan Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menganalisis mukjizat Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menyimpulkan bukti Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana Nama-nama Rasul Allah SWT. dan Rasul Ulul ‘Azmisecara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Meyakini adanya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.
2.4 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya.
3.4 Memahami makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.
4.4 Menunjukkan makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman. Kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya • Mendengar klarifikasi kitab suci dan para nabi yang menerimanya.
• Mencermati makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya secara klasikal atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya:
• Mengapa kita berpedoman pada fatwa al-Qur’ān?
• Apa saja nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’ān?
• Mendiskusikan wacana kandungan kitab suci yang diberikan kepada para rasul
• Menganalisis kandungan masing-masing kitab suci Allah Swt.
• Menganalisis nilai-nilai pedoman hidup dalam al-Qur’ān.
• Menyimpulkan nilai-nilai pedoman hidup dalam al-Qur’ān.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana isi kandungan ayat-ayat al-Qur’ān yang dibaca secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap jujur sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehai-hari.
3.5 Memahami makna sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap jujur • Menyimak klarifikasi wacana makna sikap jujur.
• Mengamati gambar wacana makna sikap jujur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna sikap jujur.
• Mengajukan pertanyaan wacana makna sikap jujur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana makna sikap jujur.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana makna sikap jujur.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap jujur dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana makna sikap jujur.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana makna sikap jujur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.6 Meyakini bahwa hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, dan guru.
3.6 Memahami makna hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
4.6 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap saling menghargai sesama insan sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap saling menghargai sesama manusia.
3.7 Memahami makna saling menghargai sesama manusia.
4.7 Mencontohkan sikap saling menghargai sesama manusia. Sikap menghargai • Menyimak klarifikasi wacana sikap menghargai.
• Mengamati gambar wacana sikap menghargai.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tentang sikap menghargai.
• Mengajukan pertanyaan wacana tentang sikap menghargai.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana sikap menghargai.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap menghargai.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap menghargai dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap menghargai.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap menghargai.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap sederhana sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Memahami makna sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
4.8 Mencontohkan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sikap sederhana • Menyimak klarifikasi wacana makna sikap sederhana.
• Mengamati gambar wacana sikap sederhana.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tentang sikap sederhana.
• Mengajukan pertanyaan wacana tentang sikap sederhana.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana sikap sederhana.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap sederhana.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap sederhana dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap sederhana.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap sederhana.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

1.9 Meyakini bahwa Ikhlas berinfak sebagai cerminan dari iman
2.9 Menunjukkan sikap Ikhlas berinfak dalam kehidupan sehari-hari.
3.9 Memahami makna Ikhlas berinfak dalam kehidupan sehari-hari.
4.9 Mencontohkan sikap Ikhlas berinfak dalam kehidupan sehari-hari. Makna tulus berinfak • Menyimak makna tulus beramal.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan tulus beramal.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana makna tulus beramal.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan tulus beramal.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana tulus beramal.
• Menguhubungkan pelajaran wacana tulus berinfak sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana tulus beramal.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan tulus beramal.
1.10 Menjalankan kewajiban puasa bulan berkat sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam.
2.10 Menunjukkan sikap sabar dan pengendalian diri sebagai implementasi dari pemahaman nasihat puasa Ramadan.
3.10 Memahami nasihat puasa bulan berkat yang sanggup membentuk budbahasa mulia.
4.10 Menunjukkan nasihat puasa bulan berkat yang sanggup membentuk budbahasa mulia. Hikmah puasa bulan berkat • Menyimak klarifikasi nasihat puasa Ramadan.
• Mencermati kisah pengalaman puasa bulan berkat di rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana nasihat puasa bulan berkat ibarat apa yang dialami atau dirasakan dikala melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
• Mengajukan pertanyaan wacana nasihat puasa Ramadan.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan nasihat puasa bulan berkat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah, sekolah, dan di daerah lain.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana nasihat ibadah salat.
• Menguhubungkan pengalaman pengamalan ibadah salat dengan kondisi tertentu ibarat di rumah, sekolah, atau daerah lain.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nasihat puasa Ramadan.
• Menyampaikan hasil pengamatan dan pengalaman melaksanakan puasa Ramadan.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Menjalankan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān di bulan bulan berkat sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
2.11 Menunjukkan sikap tekun sebagai implementasi dari pemahaman pelaksanaan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
3.11 Memahami pelaksanaan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
4.11 Mempraktikkan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
Salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān • Menyimak klarifikasi wacana salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān
• Menyimak tatacara tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana pelaksanaan tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana praktik atau tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān?
• Mendiskusikan isi gambar referensi tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana referensi tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana referensi tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara salat tarawih baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menyajikan tatacaratadarus al-Qur’ān baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Dawud a.s.
2.12 Menunjukkan sikap berani sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Dawud a.s.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Dawud a.s. Kisah keteladanan Nabi Dawud a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Dawud a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Dawud a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Dawud a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Dawud a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Dawud a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Dawud a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Sulaiman a.s.
2.13 Menunjukkan sikaprendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Sulaiman a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. Kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Sulaiman a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Sulaiman a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Sulaiman a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Sulaiman a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Sulaiman a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ilyas a.s.
2.14 Menunjukkan sikapsabar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Ilyas a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. Kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ilyas a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Ilyas a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Ilyas a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Ilyas a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ilyas a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ilyasa’ a.s.
2.15 Menunjukkan sikapkerjasama sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Ilyasa’ a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. Kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ilyasa’ a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Ilyasa’ a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.16 Menunjukkan sikapjujur dan peduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad saw.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
3.17 Memahami kisah keteladanan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān. Kisah Luqman dalam al-Qur’ān • Menyimak kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar referensi keteladanan kisah keteladanan Luqman baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana ketelaladanan kisah keteladanan Luqman.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan kisah keteladanan Luqman.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan kisah keteladanan Luqman baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan kisah keteladanan Luqman secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan kisah keteladanan Luqman secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

F. Kelas : VI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap toleran,simpati, waspada, berbaik sangka dan hidup rukunsebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
3.1 Memahami makna Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan terang dan benar.
4.1.2 Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 • MembacaQ.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13, secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul karakter yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi wacana Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok.
• Diskusi wacana isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok.
• Menulis Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Mencermati isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana arti dan isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah)
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Tempat meminta, Maha Berkuasa, Maha Mendahulukan dan Maha Kekal.
2.2 Menunjukkan sikappeduli sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
3.2 Memahami makna al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi. • Membaca buku teks wacana al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
• Mengamati tayangan wacana al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
• Memotivasi siswa bertanya, berkaitan dengan al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi. Misalnya: mengapa kita harus memohon pertolongan kepada Allah Swt?
• Diskusi wacana al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi secara klasikal atau individual.
• Menujukkan bukti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menganalisis buktial-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyimpulkan bukti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana arti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini adanya hari selesai sebagai implementasi dari pemahaman Rukun Iman.
2.3 Menunjukkan perilakurendah hati yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir.
3.3 Memahami nasihat beriman kepada hari selesai yang sanggup membentuk sikap budbahasa mulia.
4.3 Menunjukkan referensi nasihat beriman kepada hari selesai yang sanggup membentuk sikap budbahasa mulia. Hikmah beriman kepada hari selesai • Menyimak klarifikasi wacana nasihat beriman kepada hari selesai secara klasikal atau individual
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: Apa nasihat beriman kepada hari akhir?
• Apa referensi prilaku yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir!
• Diskusi wacana nasihat beriman pada hari akhir.
• Menganalisis sikap yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir.
• Mengidentifikasi hikmah-hikmah beriman pada hari akhir.
• Menyimpulkan hasil identifikasi (hikmah pada hari akhir).
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nasihat pada hari akhir
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah)
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
1.4 Menyakini adanya qadha dan qadar.
2.4 Menunjukkan perilakuberserah diri kepada Allah Swt. yang mencerminkan kepercayaan kepada qadha dan qadar.
3.4 Memahami nasihat beriman kepada qadha dan qadar yang sanggup membentuk sikap budbahasa mulia.
4.4 Menunjukkan nasihat beriman kepada qadha dan qadar yang sanggup membentuk sikap budbahasa mulia.
Hikmah beriman kepada qadha dan qadar • Menyimak klarifikasi wacana makna beriman kepada qadha dan qadar.
• Menyimak klarifikasi wacana referensi qadha dan qadar.
• Mengamati gambar wacana referensi qadha dan qadar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana tentang nasihat beriman kepada qadha dan qadar.
• Mengajukan pertanyaan wacana tentangcontoh qadha dan qadar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana nasihat beriman kepada qadha dan qadar beserta contohnya.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana nasihat beriman kepada qadha dan qadar serta contohnya.
• Menguhubungkan pelajaran wacana referensi qadha dan qadar dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nasihat beriman kepada qadha dan qadar serta contoh.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana nasihat beriman kepada qadha dan qadar serta contohnya.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
3.5 Memahami sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
4.5 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga. Hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan referensi sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga?
• Mendiskusikan isi gambar wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Meyakini bahwa sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
3.6 Memahami sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kafirun.
4.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kafirun. Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama • Menyimak klarifikasi wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Mengamati gambar wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Mengajukan pertanyaan wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Menjalankan kewajiban berzakat sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam.
2.7 Menunjukkan sikap peduli sebagai implementasi dari pemahaman nasihat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam.
3.7 Memahami nasihat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam.
4.7 Menunjukkan nasihat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam. Hikmah zakat, infaq dan sedekah • Menyimak nasihat zakat, infaq dan sedekah secara klasikal atau individual.
• memotivasi siswa bertanya, misalnya: Apa nasihat zakat, infaq dan sedekah?
• Diskusi wacana nasihat zakat, infaq dan sedekah.
• Mengidentifikasi nasihat zakat, infaq dan sedekah.
• Menyimpulkan hasil identifikasi nasihat zakat, infaq dan sedekah.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana nasihat zakat, infaq dan sedekah.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus a.s.
2.8 Menunjukkan sikap tanggung jawab sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
3.8 Memahami kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
4.8 Menceritakankisah keteladanan Nabi Yunus a.s.

Kisah keteladanan Nabi Yunus a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yunus a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Yunus a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Yunus a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Yunus a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Yunus a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yunus a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Meyakini kebenaran kisah Nabi Zakariya a.s.
2.9 Menunjukkan sikapkasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
3.9 Memahami kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
4.9 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. Kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Zakariya a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Zakariya a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Zakariya a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Zakariya a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Zakariya a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s.
2.10 Menunjukkan sikappatuh dan taat sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Yahya a.s.
3.10 Memahami kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
4.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yahya a.s. Kisah keteladanan Nabi Yahya a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yahya a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Yahya a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Yahya a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Yahya a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Yahya a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yahya a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Isa a.s.
2.11 Menunjukkan sikappeduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Isa a.s.
3.11 Memahami kisah keteladananNabi Isa a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa a.s. Kisah keteladanan Nabi Isa a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Isa a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Isa a.s.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Isa a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Isa a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Isa a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Isa a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.12 Menunjukkan sikap semangat dalam berguru sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad saw.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran wacana sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
2.13 Menunjukkan sikap peduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
3.13 Memahami kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. Kisah Keteladanan Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana apa saja sikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan wacana contoh-contohsikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok wacana kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw..
• Menguhubungkan pelajaran tentangkisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan wacana sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfisebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
2.14 Menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
3.14 Memahami kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi • Menyimak kisah keteladanan Ashabul Kahfisecara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar referensi keteladanan Ashabul Kahfibaik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan wacana kisah keteladanan Ashabul Kahfi
• Mengajukan pertanyaan, misalnya: Siapakah Ashabul Kahfi itu?
• Mendiskusikan isi gambar wacana keteladanan Ashabul Kahfi baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi wacana keteladanan Ashabul Kahfi.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Ashabul Kahfi.
• Menyampaikan kisah singkat wacana insiden penting dan sikap terpuji Ashabul Kahfisecara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi wacana keteladanan Ashabul Kahfi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok wacana keteladanan Ashabul Kahfisecara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

Demikian goresan pena tentang:

Download Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP) SD (SD)/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 Kurikulum 2013 Revisi 2016 pdf

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

0 Response to "Download Silabus Pai Dan Kecerdikan Pekerti Sd/Mi Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 Pdf"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel