Bagian-bagian Matahari sebagai Pusat Sistem Tata Surya
Bagian-bagian Matahari sebagai Pusat Sistem Tata Surya
Amongguru.com. Matahari adalah satu satu dari ratusan milyar bintang yang ada di gugus Bima Sakti.
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Matahari mampu memancarkan cahayanya sendiri untuk dijadikan sumber energi di bumi.
Tanpa adanya matahari, maka kehidupan di bumi akan musnah. Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, sehingga tampak lebih besar dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya yang terlihat pada malam hari.
Jarak Matahari ke Bumi sekitar 1.149 juta kilometer dan diameter Matahari kurang lebih 1.390.000 kilometer besarnya dari diameter bumi.
Matahari adalah sebuah bintang yang memiliki massa sangat besar. Matahari juga memiliki gaya gravitasi yang kuat.
Gravitasi Matahari menyebabkan benda-benda langit tetap berada pada orbitnya masing-masing dalam mengitari Matahari. Hal inilah yang menjadikan Matahari sebagai pusat sistem tata surya di jagad raya.
Baca juga : Pengertian Sistem Tata Surya dan Komponennya Dilengkapi Gambar
Struktur Kimia Matahari
Matahari sebenarnya berbentuk bola raksasa dengan permukaan berupa gas dan medan magnet.
Kandungan gas terbesar pada Matahari adalah hidrogen, yang mendominasi hampir 3/4 bagian dari matahari. Seperempat bagian lainnya adalah gas helium, oksigen, karbon, besi, neon, dan gas-gas lainnya.
Terjadinya reaksi fusi pada Matahari, mengakibatkan matahari dapat mengeluarkan sinar, yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber energi.
Reaksi fusi dapat diartikan reaksi penggabungan dua inti atom untuk membentuk inti yang lebih besar untuk selanjutnya melepaskan energi.
Matahari akan tampak terlihat seperti bola api berukuran besar jika dilihat dari bumi. Tetapi sebenarnya, Matahari terbentuk dari beberapa lapisan atau bagian-bagian.
Berikut ini bagian-bagian Matahari sebagai Pusat Sistem Tata Surya.
1. Inti Matahari
Inti Matahari atau pusat Matahari menyimpan sumber utama dari energi matahari. Di dalam inti matahari terdapat proton, elektron, dan neutron.
Proton adalah atom bermuatan positif, elektron adalah atom bermuatan negatif, dan neutron merupakan atom yang tidak bermuatan atau netral.
Inti Matahari mengisi sekitar 25% radius Matahari. Pada inti matahari terdapat gaya gravitasi yang sangat kuat, sehingga mampu menarik semua materi yang padat dan saling menekan.
Baca juga : Pengertian Meteor dan Jenis-jenisnya Dilengkapi dengan Gambar
Tekanan ini yang kemudian menyebabkan terjadinya reaksi fusi. Inti matahari memiliki suhu yang luar biasa panas, yaitu sekitar 27 juta derajar Fahrenheit.
2. Zona Radiasi
Zona radiasi adalah bagian dari Matahari yang menyelimuti daerah inti, mengisi sekitar 45% radius Matahari.
Bagian ini berfungsi sebagai pendistribusi energi yang terbentuk di inti Matahari, ke seluruh bagian permukaan matahari melalui foton.
Foton merupakan radiasi yang dihasilkan dari reaksi antara Hidrogen dan Helium. Suhu di zona radiasi 2 juta hingga 7 juta derajat kelvin lebih rendah dari suhu inti Matahari.
3. Zona Konvektif
Zona konvektif mengisi sekitar 30 persen radius Matahari. Di dalam zona ini, terdapat arus konveksi yang digunakan untuk membawa energi Matahari ke bagian lapisan atmosfer bumi.
Makhluk di Bumi perlu mengantisipasi arus konveksi ini, jika sampai ke lapisan atmosfer bumi. Arus konveksi akan membawa foton lebih cepat dari transfer radiasi yang terjadi di zona radiasi.
4. Fotosfer
Fotosfer adalah pemisah antara zona inti, zona radiasi, dan zona konveksi dengan atmosfer matahari.
Lapisan fotosfer ini yang dapat dilihat oleh mata kita. Cahaya Matahari yang diterima oleh bumi di radiasikan lapisan photosfer ini.
Lapisan terdingin matahari berada sekitar 500 km di atas fotosfer, dengan temperatur 4100 derajat Kelvin. Bagian terdingin Matahari diisi oleh molekul sederhana, seperti karbon monoksida.
5. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan atmosfer yang terletak di atas lapisan dingin matahari. Lapisan kromosfer sebagian besar terdiri atas spektrum emisi cahaya dan jalur penyerapan.
Kromosfer dapat dilihat jelas ketika terjadi gerhana Matahari, terlihat sebagai cahaya . berwarna kemerahan.
6. Zona Transisi Matahari
Zona transisi merupakan bagian dari atmosfir Matahari yang memisahkan kromosfer dengan korona (bagian terluar Matahari).
7. Korona
Korona adalah bagian terluas dari atmosfer Matahari. Volume korona lebih luas daripada volume matahari, dengan suhu sekitar 2 juta derajat Kelvin.
8. Heliosfer
Heiosfer adalah bagian luar dari atmosfer Matahari yang sangat tipis. Bagian ini berisi plasma angin matahari.
Angin matahari merupakan arus konstan partikel-partikel yang bermuatan dilepaskan dari atmosfer matahari. Struktur lapisan Matahari di atas secara lengkap dapat dilihat di sini.
Demikian ulasan mengenai bagian-bagian Matahari sebagai pusat sistem tata surya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Bagian-bagian Matahari sebagai Pusat Sistem Tata Surya"
Post a Comment