Penjelasan Lengkap tentang Sistem Ekskresi Manusia Beserta Strukturnya
Penjelasan Lengkap tentang Sistem Ekskresi Manusia Beserta Strukturnya.
Amongguru.com. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme (baik cair maupun gas) yang sudah tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh.
Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan, karena akan menjadi racun apabila tetap di dalam tubuh.
Metabolisme dapat diartikan sebagai proses kimiawi yang terdapat pada tubuh, dalam bentuk pertukaran zat, baik cair maupun gas.
Selain istilah ekskresi, terdapat pula istilah sekresi dan defekasi dalam sistem pengeluaran zat pada manusia.
Sekresi merupakan proses pengeluaran zat sisa oleh kelenjar tubuh yang masih dapat digunakan kembali oleh tubuh, misalnya enzim dan hormon. Sedangkan defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil pencernaan berupa feses (tinja).
Manusia memiliki empat alat eksresi yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari dalam tubuh. Di bawah ini adalah alat-alat ekskresi pada manusia dan zat sisa yang dikeluarkan.
- Ginjal : mengeluarkan urine
- Hati : mengeluarkan empedu
- Kulit : mengeluarkan keringat
- Paru-paru : mengeluarkan uap air dan karbondioksida
Berikut ini penjelasan lengkap tentang sistem ekskresi manusia beserta strukturnya.
1. Ginjal
Ginjal adalah organ eksresi penting dalam tubuh, karena funginya membentuk dan mengeluarkan urine.
Organ ini juga disebut sebagai buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.
Secara fisik bentuk ginjal seperti kacang merah, berwarna merah coklat. Manusia memiliki dua buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati.
Berat ginjal sekitar 200 gram dengan panjang 10 – 15 cm. Setiap hari, darah akan melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan ginjal melalui vena ginjal.
Secara umum ginjal dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut.
- Kulit ginjal (korteks) : bagian terluar ginjal, tempat terjadinya penyaringan darah
- Sumsum ginjal (medulla) : tempat berkumpulnya pembuluh halus dan mengalirkan urine ke saluran lebih besar
- Rongga ginjal (pelvis) : tempat menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter
Proses pembentukan urine melalui tiga tahapan, sebagai berikut.
1. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus dan menghasilkan urine primer.
2. Reabsorbsi
Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses reabsorbsi menghasilkan urine sekunder.
3. Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan hasilnya adalah urine sebenarnya.
Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1.500 mililiter per hari. Di dalam urine yang sehat (normal), akan mengandung zat-zat berikut.
- Urea
- Amonia
- Air
- Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
- Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, dan hormon.
2. Hati
Hati merupakan alat eksresi manusia yang bertugas untuk mengeluarkan empedu. Empedu adala cairan yang harus dikeluarkan dari tubuh, berisi sel darah merah yang telah rusak karena sudah dihancurkan dalam limpa.
Letak hati di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berat hati sekitar dua kilogram, berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar pada manusia. Hati dilindungi selaput tipis yang dinamakan kapsula hepatis.
Hati berfungsi menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel darah merah. Sel-sel darah merah yang telah tua tersebut kemudian dirombak menjadi getah empedu. Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit.
Getah empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan, yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu inilah yang menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning kecoklatan, yaitu bilirubin dan biliverdin.
Fungsi lain dari hati selain sebagai alat ekskresi manusia adalah sebagai berikut.
- Penentralisir atau penawar racun (detoksifikasi)
- Alat sekresi, karena menghasilkan empedu
- Tempat untuk menyimpan gula otot (glikogen)
- Mengubah vitamin A dari provitamin A
- Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
- Menghasilkan zat pembekuan darah (heparin)
3. Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh sebagai organ terluas pada tubuh kita (sekitar 1,5 m2 dari seluruh permukaan tubuh manusia).
Lapisan kulit sangat tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit merupakan organ ekskresi karena mengeluarkan keringat sebagai zat sisa metabolisme. Beberapa fungsi kulit yang lain sebagai berikut.
- Sebagai alat indera
- Sebagai pengatur suhu tubuh (termoregulasi)
- Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
- Pelindung tubuh bagian dalam (fungsi proteksi)
- Menyimpan kelebihan lemak
- Menyerap vitamin yang mudah larut dalam lemak (fungsi absorpsi)
Kulit pada manusia terbagi menjadi tiga lapisan, sebagai berikut.
-
Lapisan kulit luar (epidermis)
Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis, sering disebut dengan kulit ari. Kulit memiliki lapisan epidermis yang terbagi atas lapisan tanduk dan lapisan malphigi.
Lapisan tanduk tersusun atas sel-sel mati yang selalu mengelupas. Karena tidak memiliki pembuluh darah, maka ketika mengelupas lapisan ini tidak mengeluarkan darah.
Lapisan malphigi adalah lapisan yang berada di bawah lapisan tanduk. lapisan malphigi selalu membelah diri, karena tersusun atas sel-sel hidup.
Pada lapisan malpgihi terdapat melanian, yaitu pgmen penentu warna kulit yang berfungsi melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
-
Lapisan dalam (dermis)
Dermis atau sering disebut kulit jangat merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis.
Lapisan ini lebih tebal jika dibandingkan epidermis. Pada lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, yaitu sebagai berikut.
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi untuk menghasilkan keringat.
- Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering.
- Pembuluh kapiler, berfungsi untuk mengedarkan sari-sari makananke akar rambut dan sel kulit.
- Pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel kulit.
- Ujung-ujung saraf penerima rangsang (reseptor), yaitu ujung syaraf perasa dan peraba, syaraf rasa nyeri, syaraf rasa panas, syaraf rasa dingin, dan syaraf rasa sentuhan.
- Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.
- Jaringan ikat bawah kulit (hipotermis)
Jaringan ikat bawah kulit terdapat di bawah dermis. Pada lapisan ini banyak mengandung lemak, yang berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, penahan suhu tubuh, dan sumber energi. Lihat juga : Struktur Kulit Manusia.
4. Paru-paru
Paru-paru manusia terletak di dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.
Terdapat sepasang paru-paru pada manusi, yaitu paru-paru kanan (dexter) yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri (sinister) yang memiliki dua gelambir.
Paru-paru manusia dilindungi oleh selaput tipis yang dinamakan pleura. Fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ pernapasan.
Selain itu, paru-paru juga berfungsi sebagai organ ekskresi, dengan mengeluarkan sekret berupauap air dan karbondioksida. Uap air dan karbondioksida merupakan zat sisa dalam proses respirasi.
Baca juga :
- Penyakit dan Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Beserta Cara Pencegahannya.
- 7 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Ginjal Sebagai Alat Eksresi Manusia.
- Kulit Sebagai Alat Indra dan Organ Ekskresi Manusia, Bagian-bagian dan Fungsinya
- Fungsi Ginjal Sebagai Alat Eksresi Manusia dan Gambarnya.
Demikian Penjelasan Lengkap tentang Sistem Ekskresi Manusia Beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Penjelasan Lengkap tentang Sistem Ekskresi Manusia Beserta Strukturnya"
Post a Comment