Kenali Penyakit Kanker Darah Leukimia pada Anak, Ciri-ciri serta Gejalanya
Kenali Penyakit Kanker Darah Leukimia pada Anak, Ciri-ciri serta Gejalanya
Amongguru.com. Leukimia adalah penyakit yang paling sering menyerang pada anak-anak dan remaja. Penyakit ini juga biasa disebut sebagai kanker darah atau kanker sel darah putih.
Pengertian leukimia sendiri merujuk pada pertumbuhan yang tidak normal atau tidak terkendali dari leukosit atau sel darah putih.
Sel-sel darah putih tersebut akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat pada sumsung tulang, hingga akhirnya menyebar melalui aliran darah dan menyerang sel-sel yang sehat, termasuk sel darah merah.
Sel darah putih yang pada awalnya bertugas melindungi tubuh dari infeksi bakeri, karena pertumbuhannya yang tidak terkendali akan menjadi sel-sel ganas.
Seperti kebanyakan jenis kanker yang lainnya, maka penyebab pasti dari leukimia ini belum dapat diketahui.
Faktor-faktor luar seperti radiasi dan bahan-bahan kimia beracun diduga menjadi indikasi penyebab leukimia. Faktor genetik juga bisa menjadi penyebab penyakit leukimia.
Pengobatan leukimia perlu segera dilakukan jika seseorang sudah divonis menderita penyakit tersebut, agar penyakit mematikan ini tidak menjalar ke seluruh tubuh.
Leukimia penyebab melemahnya kondisi tubuh penderita. Jika tidak segera ditangani, maka dampak terburuk adalah kematian.
Leukimia dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali pada anak-anak. Bahkan, hampir 60 persen kanker yang dialami oleh anak-anak merupakan kanker darah.
Orangtua perlu memahami ciri-ciri dan gejala leukimia yang bisa saja menyerang anak-anak mereka. Julukan silent killer pada semua jenis penyakit kanker, termasuk leukimia ini menjadikan kita untuk lebih mewaspadai bahaya leukimia.
Karena sering terjadi pada anak-anak, tidak tertutup kemungkinan terjadi leukimia pada bayi, apalagi gejala awal munculnya leukimia sangat sulit dideteksi.
Jenis-jenis Leukimia
Terdapat empat jenis utama kanker darah sebagai berikut.
-
Leukemia Mielositik Akut (LMA)
Leukimia ini merupakan jenis kanker darah yang paling cepat berkembang. LMA ditandai degan produksi sel yang tidak berkembang menjadi sel darah putih.
Jenis leukimia ini terbagi ke dalam delapan sub-jenis berdasarkan sumber kondisinya. LMA lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
-
Leukemia Limfositik Akut (LLA)
Jenis kanker darah ini seringkali terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang dewasa yang berusia di atas 45 tahun.
Tipe kanker ini paling sering menyerang anak-anak, khususnya anak laki-laki. LLA ditandai dengan berkumpulnya sel darah yang belum matang pada sumsum tulang, hingga menyebar ke beberapa bagian tubu, termasuk otak.
-
Leukemia Mielositik Kronis (LMK)
Kanker jenis LMK ini cukup unik karena hanya jenis ini yang memiliki hubungan dengan gen cacat yang disebut ABL dan BCR, yang disebabkan oleh masalah pada kromosom Ph.
-
Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
LLK adalah jenis kanker darah yang memiliki karakteristik mirip dengan LLA, hanya saja kanker ini berkembang dengan lebih lambat hingga bertahun-tahun lamanya.
Faktor Resiko Leukimia pada Anak
Terdapat banyak faktor resiko leukimia pada anak-anak. Meskipun demikian, penyebab dari penyakit ini pada anak-anak masih belum dapat diketahui secara pasti.
Berikut ini beberapa faktor resiko leukimia pada anak.
- gangguan yang diwariskan, misalnya sindrom Li-Fraument, Down syndrome, atau sindrom Klinefelter
- masalah sistem imun yang diwariskan, seperti ataxia telangiectasia
- saudara kandung laki-laki atau perempuan penderita leukemia, terutama yang kembar identik
- riwayat terpapar radiasi tingkat tinggi, kemoterapi, atau bahan-bahan kimia seperti benzene (pelarut)
- riwayat penekanan sistem imun, seperti transplantasi organ
Gejala Leukimia pada Anak
Berikut ini adalah beberapa gejala yang ditunjukkan pada anak yang terkena leukimia.
1. Mengalami anemia
Anemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah. Anak-anak penderita leukimia rentan mengalami anemia, dengan ciri-ciri mudah lelah, pucat, tidak bertenaga, dan sesak napas.
2. Demam tinggi dan berkepanjangan
Demam yang tinggi dan berkepanjangan merupakan salah satu ciri awal anak terserang leukimia.
Demam pada leukimia biasa mencapai suhu lebih dari 38 derajat celcius yang berlangsung dalam beberapa hari dengan frekuensi sering.
3. Mudah terkena infeksi
Anak penderita leukimia mudah sekali terkena infeksi. Hal ini disebabkan karena tidak berfungsinya sel darah putih dalam melawan kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Pertumbuhan sel darah putih yang tidak terkendali justru berakibat sel tersebut menjadi agresif menyerang sel tubuh lainnya.
4. Mengalami nyeri tulang
Nyeri tulang pada anak penderita leukimia tidak disebabkan karena adanya luka atau memar. Nyeri tulang ini dikarenakan semakin memburuknya kondisi tulang karena sumsung tulangnya terakulumasi sel-sel darah putih yang pertumbuhannya tidak normal.
5. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening ini dapat terlihat pada dada, pangkal paha leher, atau ketiak.
Membengkaknya kelenjar getah bening tersebut karena meningkatnya jumlah sel darah putih yang tidak terkendali.
Pembengkakan kelenjar getah bening pada penderita leukimia dapt berlangsung lama dalam beberapa hari.
7. Mudah berdarah
Karena tingkat pembekuannya rendah, maka anak penderita leukimia akan mudah sekali berdarah.
Trombosit sebagai bagian dari darah yang berfungsi dalam pembekuan darah. Pada anak penderita leukimia, trombositnya akan mengalami penurunan jumlah yang drastis, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pembekuan darah.
Gejala pengiring lainnya pada anak yang menderita leukimia adalah mimisan, perdarahan gusi, kesulitan bernapas, kehilangan nafsu makan, berat badan rendah, sakit kepala, hati dan limpa membesar, keringat berlebihan pada malam hari.
Selain itu, pada anak penderita leukimia akan ditemukan adanya bintik-bintik merah kecil pada kulit, yang dikenal sebagai nama petechiae.
Gejala leukemia pada anak membutuhkan pemeriksaan intensif oleh dokter. Semakin awal terdeteksi penyakit ini, akan semakin mudah dalam melakukan diagnosa dan penanganan yang tepat.
Banyak tanda-tanda dan gejala leukemia pada anak yang muncul ketika sel-sel leukemia mendesak sel-sel normal.
Cara Mencegah Leukimia pada Anak
Leukimia sering tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Sangat sedikit penyebab leukemia anak yang diketahui terkait gaya hidup atau lingkungan.
Dengan demikian, penting untuk diketahui bahwa pada kebanyakan kasus tidak ada yang dapat dilakukan anak-anak atau orang tua mereka untuk mencegah atau mengatasi kanker ini.
Akan tetapi menerapkan pola hidup sehat merupakan cara yang bijak untuk mencegah berkembangnya berbagai penyakit yang bisa saja menyerang tubuh setiap saat.
Di dalam mendeteksi leukimia pada anak, biasanya dokter akan mengumpulkan riwayat medis secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan fisik.
Tes medis akan digunakan untuk mendiagnosis leukemia anak serta mengklasifikasikan jenisnya,misalnya tes darah dan biopsi sumsum tulang.
Penanganan leukemia meliputi penanganan kuratif dan suportif. Penanganan kuratif lebih difokuskan pada pengobatan yang diarahkan untuk memberantas penyakit leukimia tersebut.
Penanganan suportif merupakan pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia, komplikasi dan tindakan yang mendukung penyembuhan, termasuk perawatan psikologi.
Perawatan suportif ini antara lain dengan melakukan transfusi darah, pemberian antibiotik pada infeksi, pemberian obat anti jamur, pemberian nutrisi yang baik, dan pendekatan aspek psikososial.
Baca juga artikel terkait berikut.
- Jangan Sepelekan Tanda-tanda Kanker Kulit Melanoma, Inilah Gejalanya.
- 6 Fakta Unik tentang Sel Kanker yang Wajib Anda Baca.
- 10 Jenis Kanker Mematikan yang Perlu Anda Ketahui.
- Kanker, Penyakit dengan Gejala Sulit Terdeteksi Sejak Dini.
0 Response to "Kenali Penyakit Kanker Darah Leukimia pada Anak, Ciri-ciri serta Gejalanya"
Post a Comment