7 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Selama Menjalankan Ibadah Puasa
7 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Selama Menjalankan Ibadah Puasa
Amongguru.com. Puasa akan menjadikan pola makan berubah menjadi lebih sedikit dari biasanya. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya kebutuhan energi tubuh, sehingga memperlambat kerja organ tubuh.
Menahan lapar dan dahaga selama puasa kadang menjadikan Anda mengkonsumsi menu makanan sebanyak-banyaknya dan tidak terkendali, baik pada saat berbuka maupun sahur.
Tidak adanya pengendalian saat berbuka dan sahur ini membuat Anda lupa untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
Tidak semua makanan dapat dikonsumsi hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar setelah seharian berpuasa.
Anda juga perlu memperhatikan pemilihan menu makanan yang tepat selama puasa dan menghindari jenis-jenis makanan tertentu yang tidak baik untuk dikonsumsi ketika berpuasa.
Berikut ini 7 jenis makanan yang perlu dihindari selama menjalankan ibadah puasa.
1. Makanan yang terlalu manis
Makanan yang terlalu manis atau mengandung gula berlebih perlu dihindari pada saat berpuasa, apalagi untuk pasien diabetes.
Mengkonsumsi makanan yang terlalu manis pada saat sahur akan membuat perut terasa kembung dan cepat haus.
Ketika berbuka puasa, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang manis, karena makanan manis akan mempercepat kenaikan kadar gula setelah seharian berpuasa.
Akan tetapi, bukan berarti Anda harus memilih makanan dengan tingkat kemanisan yang tinggi, misalnya sirup.
Anda dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung gula alami dan menyehatkan, misalnya buah-buahan, seperti semangka, melon, kurma, dan pir.
Buah-buahan tersebut selain menyegarkan, juga dapat dengan cepat mengembalikan energi tubuh.
2. Kopi
Kopi mengandung zat yang disebut kafein. Kafein termasuk salah satu senyawa yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat. Setelah dikonsumsi, kafein akan diserap dari darah ke jaringan tubuh.
Jumlah konsumsi kafein normal untuk orang dewasa adalah sekitar 400 miligram untuk setiap harinya. Pada takaran tersebut, kafein masih aman untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Konsumsi kafein dengan takaran yang berlebihan akan memberikan efek samping pada kesehatan tubuh, antara lain memicu sakit kepala. menyebabkan gangguan tidur, kecanduan kafein, dan munculnya perasaan khawatir serta was-was.
Terlalu banyak mengkonsumsi kafein pada saat sahur membuat tubuh dehidrasi dan lesu. Kafein pada kopi juga dapat meningkatkan pelepasan asam di lambung yang masih kosong, sehingga pencernaan akan terganggu.
Meminum kopi yang aman adalah sekitar dua jam setelah berbuka, yaitu setelah kadar gula darah kembali normal, dengan catatan tidak berlebihan.
3. Gorengan
Gorengan sering menjadi menu favorit saat berbuka puasa maupun sahur. Hal ini disebabkan gorengan mudah dan cepat untuk dibuat. Rasanya yang gurih dan empuk menambah cita rasa tersendiri dari gorengan.
Sebaiknya hindari mengkonsumsi gorengan pada saat sahur, karena proses untuk mencerna makanan tersebut membutuhkan energi yang besar, sehingg membuat tubuh cepat lemas dan perut menjadi kembung.
Timbunan lemak jahat pada gorengan juga memicu kegemukan dan kenaikan tekanan darah (hipertensi).
4. Makanan terlalu pedas
Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas pada saat sahur membuat tubuh mengalami ketidakseimbangan kadar sodium, sehingga menjadikan tubuh Anda cepat merasa haus.
Konsumsi makanan yang terlalu pedas juga beresiko terjadinya gangguan pencernaan, yaitu diare.
Diare akan mengakibatkan penyerapan nutrisi ke seluruh sel tubuh menjadi tidak maksimal. Bukan berarti Anda tidak boleh mengkonsumsi makanan pedas, akan tetapi Anda perlu menjaganya agar tidak berlebihan.
5. Makanan berlemak
Lemak dibutuhkan oleh tubuh sekitar 25 – 35 persen. Ini artinya, Anda juga harus mengkonsumsi lemak untuk kebutuhan nutrisi tubuh, yang tentunya dipilih lemak baik bukan lemak jahat.
Lemak baik adalah lemak tak jenuh. Lemak baik banyak berada pada makanan, seperti kacang almond, kacang mete, minyak kanola, minyak zaitun, selai kacang, minyak kacang, minyak bunga matahari, alpukat, kacang kedelai, ikan tuna, unggas, biji labu dan minyak jagung.
Sedangkan lemak jahat adalah lemak jenuh dan banyak terdapat pada es krim, minyak sawit, keju, mentega, ayam dengan kulit, daging merah seperti sapi, kambing dan babi serta semua produk susu berlemak.
Mengkonsumsi lemak secara berlebihan justru berakibat buruk bagi tubuh. Timbunan lemak akan berpotensi tubuh mengalami kegemukan (obesitas).
Selain itu, terlalu banyak mengkonsumsi lemak akan membuat kerja lambung menjadi semakin berat.
6. Mie instan dan makanan kaleng
Meskipun menjadi pilihan makanan cepat saji, tetapi mie instan dan makanan kaleng perlu dihindari untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa dan juga sahur. Kedua makanan tersebut memiliki nilai gizi yang rendah.
Konsumsi mie instan dapat membuat tubuh Anda kesulitan dalam menyerap nutrisi. Mie instan juga menjadikan tubuh tidak bertenaga saat puasa karena rasa kenyang yang dihasilkan hanya bersifat sementara.
Sedangkan pada makanan kaleng, tersembunyi lemak jahat yang akan memperburuk kondisi kesehatan tubuh Anda pada saat berpuasa.
7. Makanan terlalu asin
Makanan yang terlalu asin perlu dihindari selama puasa. Makanan asin memicu hipertensi dan membuat tubuh menjadi cepat haus, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Garam merupakan senyawa yang memiliki sifat mengikat air di dalam tubuh, sehingga cairan tidak dapat diedarkan secara maksimal ke seluruh tubuh. Hal inilah yang membuat Anda menjadi cepat haus jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin.
Demikian ulasan mengenai 7 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Selama Menjalankan Ibadah Puasa. Semoga bermanfaat.
0 Response to "7 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Selama Menjalankan Ibadah Puasa"
Post a Comment