Materi Lengkap 4 Pilar Kebangsaan (Sejarah Perjuangan Bangsa)

Materi Lengkap 4 Pilar Kebangsaan (Sejarah Perjuangan Bangsa)

Amongguru.com. Materi Lengkap 4 Pilar Kebangsaan (Sejarah Perjuangan Bangsa) – Bangsa Indonesia adalah sekelompok masyarakat indonesia yang disatukan, karena adanya persamaan sejarah dan nasib di masa lampau dan memiliki cita-cita negara yang sama untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Masa Penjajahan Portugis

Sebelum negara ini merdeka, Indonesia harus melewati penjajahan beberapa negara asing. Diawali dari Portugis yang pertama kali datang ke Malaka pada tahun 1509. dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque.

Portugis dapat menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah mendapatkan Malaka, portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate.

Salah satu perlawanan terhadap Prtugis yang terkenal adalah perlawanan Fatahillah yang berasal dari Demak di Sunda Kelapa (Jakarta).

Pada saat itu Fatahillah dapat menyapu bangsa Portugis dan merebut kembali Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta.

Masa Penjajahan Spanyol

Keberhasilan Portugis menguasai Ternate, mendorong bangsa Eropa yang lain untuk ikut mencari laba.

Jika Portugis lebih memusatkan perhatian di Ternate, Spanyol lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Terjadilah persaingan antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku.

Spanyol kemudian membangun benteng di Tidore. Pembangunan benteng ini semakin memperuncing persaingan persekutuan Portugis dan Ternate dengan Spanyol dan Tidore. Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore yang dibantu oleh Spanyol.

Benteng yang dibangun Spanyol di Tidore dapat direbut oleh persekutuan Ternate dan Portugis. Portugis dan Spanyol menyadari kerugian yang ditimbulkan akibat persaingan itu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah Perjanjian Saragosa. Isi perjanjian itu antara lain sebagai berikut.

  1. Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis
  2. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Filipina

Masa Penjajahan Belanda

Masuknya Belanda ke indonesia menandai berakhirnya masa penjajahan bangsa Portugis (tahun 1602).

Cornelius de Houtman memimpin Belanda masuk ke Indonesia melalui Banten. Pada tahun 1602 Belanda mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten karena ingin menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia.

Kemudian karena pasar di Banten mendapat saingan dari pedagang Inggris dan Tionghoa, maka kantor VOC pindah ke Sulawesi Selatan.

Di Sulawesi Selatan, VOC mendapat perlawanan dari Sultan Hasanuddin. Setelah berpindah-pindah tempat, akhirnya sampailah VOC di Yogyakarta.

Di Yogyakarta, VOC menyepakati perjanjian Giyanti yang isinya ialah Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono 1.

Perjanjian Giyanti juga membagi kerajaan Mataram menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasunan Surakarta. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1800 VOC dibubarkan setelah Perancis mengalahkan Belanda.

Penjajahan Belanda tidak berhenti Semenjak VOC dibubarkan. Belanda kemudian memilih Daendels sebagai gubernur jenderal hindia belanda. Saat masa Deandels, rakyat Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya dari Anyer hingga Panarukan.

Akan tetapi, masa pemerintahan Daendels berlangsung singkat yang kemudian diganti Johannes van den Bosch. Johannes Van den Bosch menerapkan cultuur stelsel (sistem tanam paksa).

Di dalam sistem tanam paksa, tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor. tanam paksa ini harus dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang telah ditetapkan.

Masa Penjajahan Jepang

Setelahkurang lebih  3,5 abad Belanda menjajah Indonesia, kemudian Jepang menggantikan Penjajahan Belanda di Indonesia.

Melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada jepang.

Masa pendudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada 17 agustus 1945. Pada saat melakuakn penjajahan di Indonesia, Jepang membentuk beberapa organisasi.

Organisasi yang dibentuk Jepang antara lain ialah Putera, Heiho (pasukan Indonesia buatan Jepang), PETA (Pembela Tanah Air), Jawa Hokokai (pengganti Putera).

Pembentukan BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan membentuk Dokuritsu Junbi Tyosakai atau BPUPKI (Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Kemudian pada 28 April 1945, Jenderal Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di Gedung Cuo Sangi In, di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu).

Saat itu Ketua BPUPKI yang ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan wakilnya Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso.

Jumlah anggota BPUPKI spada aat itu adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang dan untuk menindaklanjuti upaya BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia dipimpin oleh Ir. Sukarno, dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo.

Kemudian tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah, setelah bom atom dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki.

Pada waktu itu kondisi di Indonesia tidak menentu, tetapi membuka peluang yang baik, karena Jepang menyatakan kalah perang.

Inilah waktu yang tepat sebagai klimaks tonggak-tonggak perjuangan berabad-abad untuk menjadi bangsa yang berdaulat. Kemudian 3 hari setelah Jepang tak berdaya, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB dinyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia.

Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Setelah Kemerdekaan

Konflik Indonesia dan Belanda

Sebagai negara yang baru memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari bangsa-bangsa di dunia.

Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar (UUD 1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden.

Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu, karena mereka mengumandangkan perdamaian.

Akan tetapi, setelah diketahui bahwa Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di bawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya, maka sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan.

NICA adalah organisasi yang didirikan oleh orang-orang Belanda yang melarikan diri ke Australia, setelah Belanda menyerah pada Jepang. Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia.

Adanya keinginan Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan diman-mana terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu.

Sikap Indonesia yang semula menerima kedatangan Sekutu menjadi penuh kecurigaan dan kemudian berkembang menjadi permusuhan.

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Pertempuran Surabaya adalah peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Britania Raya dengan tentara Indonesia. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya.

Pertempuran ini merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara yang membuat Inggris serasa terpanggang di neraka, telah membuat kota Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan dan tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai hari Pahlawan.

Pertempuran Ambarawa

Palagan Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di Ambarawa, sebelah selatan Semarang, Jawa Tengah.

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Sekutu dari Divisi India ke-23 di Semarang pada tanggal 20 oktober 1945.

Pemerintah Indonesia memperkenankan mereka untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa dan Magelang.

Kedatangan pasukan Sekutu (Inggris) diikuti oleh pasukan NICA. Mereka mempersenjatai para bekas tawanan perang Eropa, sehingga pada tanggal 26 Oktober 1945 terjadi insiden di Magelang yang kemudian terjadi pertempuran antara pasukan TKR dengan pasukan Sekutu.

Medan Area

Mr. Teuku M. Hassan yang telah diangkat menjadi gubernur Sumatera mulai membenahi daerahnya. Tugas pertama yang dilakukannya adalah menegakkan kedaulatan dan membentuk Komite Nasional Indonesia untuk wilayah Sumatera.

Sehingga, mulai dilakukan pembersihan terhadap tentara Jepang dengan melucuti senjata dan menduduki gedung-gedung pemerintah. Pada tanggal 9 Oktober 1945, di Medan mendarat pasukan Serikat yang diboncengi oleh NICA.

Para Pemuda Indonesia dan Barisan Pemuda segera membentuk TKR di Medan. Pertempuran pertama pecah tanggal 13 Oktober 1945 ketika lencana merah putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah hotel. Para pemuda kemudian menyerbu hotel tersebut sehingga mengakibatkan 96 korban luka-luka.

Para korban ternyata sebagian orang-orang NICA. Bentrokan antar Serikat dan rakyat menjalar ke seluruh kota Medan. Peristiwa kepahlawanan ini kemudian dikenal sebagai pertempuran “Medan Area”.

Bandung Lautan Api

Istilah Bandung Lautan Api menunjukkan terbakarnya kota Bandung sebelah selatan akibat politik bumi hangus yang diterapkan TKR.

Peristiwa itu terjadi tanggal 23 Maret 1946 setelah ada ultimatum perintah pengosongan Bandung oleh Sekutu.

Seperti di kota-kota lainnya, di Bandung juga terjadi pelucutan senjata terhadap Jepang. Di pihak lain, tentara Serikat menghendaki agar persenjataan yang telah dikuasai rakyat Indonesia diserahkan kepada mereka.

Para pejuang akhirnya meninggalkan Bandung, tetapi terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung. Peristiwa tragis ini kemudian dikenal sebagai peristiwa Bandung Lautan Api.

Pemberontakan PKI Madiun 1948

Peristiwa Madiun tidak dapat dipisahkan dari pembentukn Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada tanggal 28 Juni 1948. FDR adalah kumpulan beberapa partai seperti partai Sosialis, Pesindo, partai Buruh, PKI dan Sobsi.

Peristiwa Madiun itu diawali dari kota Solo yang dilakukan oleh para pengikut Muso dan Amir SyarifuddinPada tahun 1948 Muso kembali dari Rusia.

Sekembalinya itu, Musobergabung dengan Partai Komunis Indonesia. Ajaran yang diberikan pada para anggota PKI adalah mengadu domba kesatuan nasional denganmenyebarkan teror.

Pada tanggal 18 September 1948, di Madiun tokoh-tokoh PKI memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia.

Orang-orang yang dianggap musuh politiknya dibunuh oleh PKI. Dengan terjadinya peristiwa Madiun tersebut, pemerintah dengan segera mengambil tindakan tegas.

Pemberontakan Madiun dapat diatasi setelah pemerintah mengangkat Gubernur Militer Kolonel Subroto yang wilayahnya meliputi Semarang, Pati dan Madiun.

Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)

Setelah pendudukan oleh Kekaisaran Jepang pada 1945, para pemimpin khususnya yang berdomisili di Pulau Jawa menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Tetapi tidak semua suku dan wilayah di Indonesia langsung menerima dan bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Pada saat itu banyak terjadi pemberontakan dan Pemberontakan pribumi pertama yang terorganisasi muncul di Maluku Selatan dengan bantuan Belanda. Pemberontakan tersebut dinamakan Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan).

Gerakan 30 September 1965 (G.30 S / PKI)

Gerakan 30 September PKI adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tengah  malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965, dimana tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta.

Insiden G 30 S PKI sendiri masih menjadi perdebatan kalangan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif yang melatar belakanginya.

Akan tetapi kelompok reliji terbesar saat itu dan otoritas militer menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan ulah PKI yang bertujuan untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.

Baca juga :

Demikian ulasan Materi Lengkap 4 Pilar Kebangsaan (Sejarah Perjuangan Bangsa). Semoga bermanfaat.

 

0 Response to "Materi Lengkap 4 Pilar Kebangsaan (Sejarah Perjuangan Bangsa)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel