Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Pekerja Pabrik Usia Anak
Contoh laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Pekerja Pabrik Usia Anak
Amongguru.com. Berikut admin bagikan contoh karya ilmiah remaja yang dapat dijadikan referensi untuk Bapak/Ibu Guru yang akan membimbing siswanya dalam perlombaan penelitian remaja.
Contoh laporan karya ilmiah remaja ini merupakan laporan hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh siswa SMP di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Seni dalam Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) tahun 2017 yang meneliti tentang Solusi Mengatasi Putus Sekolah pada Pekerja Pabrik Usia Anak.
Judul :
SOLUSI MENGATASI PUTUS SEKOLAH PADA PEKERJA PABRIK USIA ANAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data statistik lulusan peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus kabupaten Semarang dalam lima tahun terakhir, diketahui bahwa masih banyak lulusan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau sederajat.
Berikut ini data statistik lulusan peserta didik yang tidak melajutkan pendidikan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Data pada tabel di atas menunjukkan jumlah peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya tergolong cukup tinggi.
Di dalam kurun waktu lima tahun tersebut, hampir sepertiga dari jumlah lulusan tidak melanjutkan pendidikan setiap tahunnya (rata-rata 32,50%).
Data juga menggambarkan bahwa peserta didik perempuan lebih banyak tidak melanjutkan pendidikan dibandingkan peserta didik laki-laki.
Salah satu penyebab peserta didik, khususnya perempuan memutuskan tidak melanjutkan pendidikan adalah adanya industrialisasi.
Banyaknya pabrik yang berdiri di sekitar kecamatan Pringapus mendorong peserta didik untuk menjadi pekerja pabrik pada usia anak.
Berbekal pengalaman menjahit dan ijazah sekolah yang dimiliki, maka peserta didik dengan mudah dapat diterima menjadi pekerja pabrik.
Pabrik-pabrik di kawasan kecamatan Pringapus, khususnya pabrik tekstil, beralasan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, sehingga terpaksa menerima tenaga kerja di bawah umur yang ditetapkan.
Melihat cukup banyaknya lulusan peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak meneruskan pendidikan dan memilih menjadi pekerja pabrik, maka peneliti memandang perlu untuk mencari solusi bagaimana mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
“Bagaimanakah solusi mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) faktor penyebab munculnya pekerja pabrik usia anak; dan (2) solusi dalam mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak akibat adanya industrialisasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya tentang upaya mengurangi jumlah anak yang putus sekolah karena menjadi pekerja pabrik usia anak.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu sosial.
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Industrialisasi
Industrialisasi berasal dari kata industri yang bermakna kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan.
Di dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi yang bersifat produktif.
Sedangkan dalam bidang pengertian secara sempit, industri adalah suatu kegiatan yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sendiri menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Industrialisasi dapat diartikan suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah mata pencaharian masyarakat agraris (pertanian) menjadi masyarakat industri.
Di bidang ekonomi, industrialisasi berarti muculnya kompleks industri yang besarr dimana produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produksi, diusahakan secara massal (Dharmawan, 2011).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka industrialisasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai munculnya kompleks industri yang memproduksi barang-barang produksi secara massal, misalnya tekstil, meubel, dan alat-alat rumah tangga.
Secara umum, industrialisasi telah membawa pengaruh besar pada sistem dan struktur sosial. Seperti yang tergambar pada masyarakat kecamatan Pringapus, dimana industri telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, pola pikir, dan gaya kehidupan dari agraris menjadi modern.
Industrialisasi juga ikut mempengaruhi keputusan peserta didik untuk tidak melanjutkan pendidikan dan lebih memilih untuk menjadi pekerja pabrik usia anak.
2. Pekerja Pabrik Usia Anak
Secara umum pengertian pekerja anak sebagaimana yang dijelaskan oleh Suyanto dan Hariadi (dalam Charda, 2010) adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orangtuanya atau untuk orang lain yang membutuhkan sejumlah besarr waktu, dengan menerima imbalan atau tidak.
Sehingga pekerja pabrik usia anak dapat diartikan sebagai anak-anak yang melakukan pekerjaan rutin di pabrik dengan mendapatkan imbalan.
Pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih berada dalam kandungan (Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak).
Sehingga usia anak adalah usia seseorang yang berada di bawah 18 tahun.Asih (2007) mengemukakan bahwa tingkat pendidikan sebagai karakteristik pekerja anak dimana anak yang bekerja umumnya berpendidikan rendah atau putus sekolah.
Kemiskinan merupakan faktor utama yang mendorong putus sekolah anak-anak dimana orangtua terpaksa memberhentikan anak-anak mereka untuk bersekolah karena tidak adanya biaya.
Selain itu, kelanjutan dari kemiskinan tadi, mereka harus bekerja sehingga tidak punya cukup waktu untuk serius belajar sambil tetap bekerja.
Ketersediaan lapangan kerja untuk anak-anak dengan pendidikan mereka yang rendah, menyebabkan lulusan peserta didik SMP Negeri 1 Pringapus kabupaten Semarang, khususnya yang perempuan, lebih memilih menjadi pekerja pabrik dapapada harus melanjutkan pendidikan.
Pabrik-pabrik di kawasan Pringapus yang tidak mensyaratkan pendidikan yang tinggi bagi mereka yang ingin masuk di dalamnya, memudahkan pekerja anak yang mayoritas masih berpendidikan rendah dan bahkan telah putus sekolah untuk dapat bekerja.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain penelitian yang pernah dilakukan oleh Annisa Avianti (2013) dan Iwan Darmawan (2017), seperti tampak pada tabel berikut.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat diketahui bahwa industrialisasi berpengaruh terhadap keputusan peserta didik untuk tidak melanjutkan pendidikan dan memilih menjadi pekerja pabrik.
Di dalam melengkapi penelitian-penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang solusi mengatasi putus sekolah pada anak yang bekerja di pabrik, sehingga mereka dapat terus melanjutkan pendidikan sambil bekerja.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini akan menggambarkan faktor-faktor penyebab munculnya pekerja pabrik usia anak dan solusi dalam mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak akibat adanya industrialisasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini berlokasi di pabrik sekitar wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan selama dua minggu, mulai dari tanggal 08 sampai dengan 20 April 2017.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik usia anak di wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Sedangkan sampelnya adalah lulusan SMP Negeri 1 Pringapus yang tidak melanjutkan pendidikan dan menjadi pekerja pabrik usia anak serta manajer pabrik yang mempekerjakan anak usia sekolah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan fokus yang akan diteliti.
D. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Faktor penyebab menjadi pekerja pabrik usia anak.
2. Solusi mengatasi putus sekolah pada pekerja pabrik usia anak.
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, baik dari perorangan atau individu.
Di dalam penelitian ini, data primer berupa hasil wawancara dengan HRD PT Ungaran Indah Busana (IUB) dan seorang pekerja pabrik IUB lulusan SMP Negeri 1 Pringapus.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti di lapangan, tetapi dari sumber lain yang telah mengumpulkannya terlebih dahulu.
Di dalam melengkapi dan memperkuat penelitian ini, maka data sekunder yang digunakan diperoleh dari dokumentasi, buku pustaka, dan referensi internet.
E. Teknik Pengumpulan Data
DataTeknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuesioner dan studi pustaka.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sumber data (manajer pabrik dan pekerja pabrik usia anak) berdasarkan perangkat pertanyaan yang sudah disusun. Pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah cara pengambilan data menggunakan literatur. Di dalam upaya memperoleh data dalam penelitian ini, maka peneliti melihat literatur, baik dari buku perpustakaan, jurnal, maupun internet.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh sumber data primer terkait dengan fokus penelitian.
Dengan demikian, terdapat dua jenis pertanyaan yang ditujukan kepada dua respoden, yaitu pertanyaan untuk pekerja pabrik usia anak dan pertanyaan untuk manajer pabrik.
DAFTAR PUSTAKA
Asih Azzahra, 2012. Konsep Dasar Keluarga. (Online). (http://www.asihsinplasa.blogspot.com/2012/03/konsep-dasar-keluarga, diakses tanggal 6/7/2017, pukul 13.30 WIB)\
Candra, 2010. Penyebab Anak-Anak Putus Sekolah, Malang: Universitas Negeri Malang.
Dharmawan. 2011. Aspek-aspek dalam Sosiologi Industri. Bandung: Bina Cipta.
Hartono, Agung dan Suharto. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rhineka Cipta.
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Pekerja Pabrik Usia Anak tersebut, secara lengkap dapat Anda unduh di bawah ini.
Baca juga :
- Contoh Laporan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas IPA Metode Probex
- Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Briket Kain Perca
- Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Upet Tanaman Kluwih
Demikian Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Pekerja Pabrik Usia Anak. Semoga bermanfaat.
.
0 Response to "Contoh Laporan Lengkap Karya Ilmiah Remaja Pekerja Pabrik Usia Anak"
Post a Comment