Pembahasan Lengkap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Friday, March 8, 2019
Add Comment
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan memakai kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, acara kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009:68).Menurut Slavin (dalam Trianto, 2007:52) dalam pembelajarn STAD siswa ditempatkan dalam tim mencar ilmu yang beranggotakan 4-5 orang yang merupakan adonan berdasarkan tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku.
Guru menyajikan pelajaran dan siswa lalu bekerja dalam tim mereka, memastikan bahwa semua anggota tim menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh siswa diberikan ihwal bahan tersebut, pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Sesuai dengan pendapat Huda (2013:201) Student Teams Achivement Devision (STAD) merupakan salah satu taktik pembelajaran kooperatif yang didalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menuntaskan tujuan pembelajaran. Kelebihan STAD yaitu adanya interaksi dalam diskusi kelompok yang sanggup meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Hal ini didukung oleh pendapat Uno (2012:107) pembelajaran STAD sanggup memotivasi siswa untuk mencar ilmu dan untuk membantu saling belajar, berdiskusi, berdebat dan menggeluti ide-ide, konsep-konsep, dan keterampiln-keterampilan, memanfaatkan energi sosial siswa, saling mengambil tanggungjawab, dan mencar ilmu menghargai satu sama lain.
Berdasarkan pendapat diatas sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran Student Teams Achivement Devision (STAD) ialah pembelajaran yang diawali dengan penyajian bahan oleh guru, siswa dibuat kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen untuk menuntaskan duduk masalah yang diberikan. Setelah akibat diskusi kelompok, siswa secara individu mengerjakan kuis secara individu untuk memperoleh skor awal yang akan diakumulasikan dengan skor yang diperoleh anggota yang lain untuk menjadi skor kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan menerima akta kelompok terbaik.
Kelebihan STAD yaitu adanya interaksi dalam diskusi kelompok yang sanggup meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Hal ini didukung oleh pendapat Uno (2012:107) pembelajaran STAD sanggup memotivasi siswa untuk mencar ilmu dan untukmembantu saling belajar, berdiskusi, berdebat dan menggeluti ide-ide, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan, memanfaatkan energi
sosial siswa, saling mengambil tanggungjawab, dan mencar ilmu menghargai satu sama lain. Sesuai dengan pendapat Hamdani (2011) menyatakan dalam pembelajaran STAD siswa dibuat secara heterogen, siswa yang pandai mengajari siswa yang belum paham samapi mengerti.
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran perlu dipersiapkan perangkat pembelajaranya, yang meliputi: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa, lembar acara siswa (LKPD), beserta lembar jawabanya.
b. Membentuk Kelompok Kooperatif
Menentukan anggota kelompok diusahakan semoga kemampuan siswa dalam kelompok ialah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok lainya relative hmogen.
c. Menentukan Skor Awal
Skor awal yang dipakai dalam kelas kooperatif ialah nilai ulangan sebelumnya dan sanggup berubah sesudah kuis.
d. Pengaturan Tempat Duduk
Pengaturan daerah duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran koopertif apabila tidak ada pengaturan daerah dududk sanggup menjadikan kekaucauan yang menyebabakan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.
e. Kerja kelompok
kerja kelopok menghendaki semoga siswa dengan siswa yang lainya terjadi saling interaksi dan saling tukar pengalaman dan informansi dalam suatu masalah. Sehingga untuk siswa yang belum memahami dengan bahan yang diajarkan sanggup meminta siswa yang pandai untuk saling memperlihatkan informasi. Adanya tutor sebaya dalam diskusi ini menjadikan siswa akn lebih gampang memahami bahan dengan sobat sebayanya.
Tiga konsep sentral yang menjadi karaktersistik pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan Isjoni, (2010) yaitu:
1. Penghargaan kelompok
Pembelajaran koperatif memakai tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh
penghargaan kelompok.
2. Pertanggung jawab individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok.Adanya pertanggung jawab secara individu juga menjadi setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara berdikari tanpa bantua sekelompoknya.
3. Kesempatan yang sama untuk berhasil
Pembelajaran STAD memakai model Pembelajaran yang meliputi nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh sebelumnya. Dengan memakai model skoring ini setiap siswa baik prestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melaksanakan yang terbaik bagi kelompoknya.
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum Ibrahim Isjoni, (2010) , yaitu : a) hasil mencar ilmu akademik, b) penerimaan terhadap perbedaan individu, c) pengembangan keterampilan sosial.
Tahapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achivement Devision)
Menurut Huda (2013:202) Ada empat tahap yang harus dilakukan dalam pembelajaran STAD, yaitu pengajaran, tim studi, tes dan rekognisi. Adapun langkahnya ialah sebagai berikut:
a. Tahap 1: Pengajaran
Pada tahap pengajaran, guru menyajikan bahan pelajaran, pada tahap ini siswa harus diajarkan ihwal apa yang akan mereka pelajarai dan mengapa pelajaran tersebut penting.
b. Tahap 2: Tim Studi
Pada tahap ini, para anggota kelompok bekerja secara kooperatif untuk mneyelesaikan lembar kerja dan lembar tanggapan yang telah disediakan oleh guru.
c. Tahap 3: Tes
Pada tahap ujian, setiap individu menuntaskan kuis. Guru menskor kuis tersebut dan mencacat perolehan kesannya ketika itu serta hasil kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.
d. Tahap 4: Rekognisi
Setiap tim mendapatkan penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor rata-rata tim.
Sumber:
IKA SARI LISTIYOWATI, 2014. STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN PBL TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SDN WATES 01 SEMARANG. SKRIPSI. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. DIAKSES MELALUI: http://lib.unnes.ac.id/20107/1/1401410397.pdf
0 Response to "Pembahasan Lengkap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad"
Post a Comment