Pentingnya Tugas Sejarah Dalam Penguatan Huruf Bangsa

Peran Sejarah dalam Penguatan Karakter Bangsa Perlu Terus Didorong Pentingnya Peran Sejarah Dalam Penguatan Karakter Bangsa
Image by: Kemendikbud

Peran Sejarah dalam Penguatan Karakter Bangsa Perlu Terus Didorong


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sangat menekankan ihwal betapa pentingnya biar selalu tetap mendorong peningkatan tugas sejarah dalam penguatan karakter bangsa kita ini. Konferensi Nasional Sejarah (KNS) ke-10 yang diselenggarakan Kemendikbud memiliki tujuan, salah satunya ialah untuk mendorong tugas sejarah dalam penguatan karakter bangsa.

"Konferensi ini (KNS) ini bertujuan mendekatkan sejarah bukan saja sebagai sebuah ilmu yang mengelana jauh di masa lampau, akan tetapi sejarah juga merupakan titik tolak pendidikan aksara bagi generasi mendatang," tutur Muhadjir dalam program pembukaan KNS ke-10 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (07/11/2016).

Muhadjir juga menambahkan bahwa salah satu fokus pemerintah di bidang pendidikan ialah penguatan pendidikan karakter di jenjang Diksar. Beliau berharap pengajaran dengan model ceramah di kelas diganti dengan acara yang mendorong daya kreativitas, berfikir kritis, dan mengelola risiko.

Pengajaran sejarah contohnya dengan mengajak siswa bermain tugas lebih efektif dibandingkan ceramah ihwal sejarah. "Dengan bermain tugas inilah belum dewasa dapat menghayati, meresapi aneka macam macam insiden sejarah untuk menghayati makna sejarah baik dalam konteks sejarah
nasional Indonesia maupun dalam konteks mengisi usaha di kala kini ini," tambah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani juga menekankan pentingnya sejarah bagi pembangunan aksara bangsa. "Konferensi ini merupakan upaya kita bersama untuk menempatkan tugas sejarah secara lebih proporsional dalam pembangunan aksara Indonesia," ujar Puan Maharani.

Puan sebelum membuka secara resmi pelaksanaan KNS ke-10, mengingatkan kembali pesan Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, bahwa bangsa yang besar ialah bangsa yang memahami dinamika sejarah negaranya. "Yang paling dilarang dilupakan ialah harus menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Bung Karno mengingatkan, jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jasmerah)," pungkas Menteri Puan.

0 Response to "Pentingnya Tugas Sejarah Dalam Penguatan Huruf Bangsa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel