Sambutan Menteri PPPA RI Pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018
Sambutan Menteri PPPA RI Pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018
Amongguru.com. Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Perayaan Hari Ibu pada awalnya muncul di Amerika Serikat. Lambat laun perayaan ini kemudian berkembang ke negara lain dengan bergantung pada tradisi serta budaya masing-masing negara.
Dengan demikian, wajar jika perayaan Hari Ibu pada masing-masing negara berbeda satu dengan yang lainnya
Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan pada setiap tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional mengandung banyak makna sejarah dan juga filsafat.
Tanggal 22 Desember diresmikan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Peresmian dilakukan bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928
Di tanggal tersebut, pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta tahun 1928.
Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia.
Pada waktu itu, pemimpin dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia berkumpul.
Mereka bersatu dan bertekad berjuang untuk kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan.
Tahun 2018 ini diperingati sebagai Hari Ibu Ke-90. Tema Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 kali ini adalah sebagai berikut.
“Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa.“
Hari Ibu biasanya diperingati secara seremonial dalam bentuk upacara bendera.
Berikut adalah sambutan Menteri PPPA RI Pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018.
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, kita bersama-sama dapat menghadiri upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) yang ke-90 Tahun 2018 ini dalam keadaan sehat walafiat dan penuh semangat.
Harii Ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya.
Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta, yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Hakekat peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna dari Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional, bukan hari libur.
Hadirin dan peserta upacara yang saya hormati,
PHI juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan.
Di lain sisi juga memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Saat ini bahkan terbukti perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change).
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami, memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki.
Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran, dan tanggung jawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat, bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perempuan dan laki-laki, keduanya adalah “parthnership” sekaligus sumberdaya insan yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional.
Bertempatan dengan PHI ke-90 Tahun 2018 ini, telah diusung tema : “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa.”
Tema ini dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia tahun 2018 dan menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan PP dan PA sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015 – 2019 serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agfenda nasional.
Berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakuan diskriminatif, dan lain-lainnya.
Tentunya diperlukan berbagai cara untuk dapat mencegahnya. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama/pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter, dan budi pekerti.
Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai, dan religius.
Pelibatan semua unsur masyarakat dan multi stakehoder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan dan pencapaian kesetaraan gender.
He for she menjadi komitmen global yang harus digelorakan sampai akr rumput.
Untuk itu dengan terselenggaranya Peringatan Hari Ibu Ke-90 Tahun 2018, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada 6 (enam) pimpinan organisasi perempiuan, yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), TP PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Bhayangkari, dan mitra kerja lainnya yang selalu bersama-sama terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu.
Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan PHI ke-90 tahun 2018 ini, khususnya kepada pemerintah daerah DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatra Barat, Kota Bukit Tinggi, Kementerian, Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota, Lembaga Masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif dalam berbagai rangkaian kegiatan dengan meriah dan dirasakan gaungnya oleh masyarakat luas.
Harapan saya, Peringatan Hari Ibu Ke-90 Tahun 2018 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Masa Kuasa meridhoi setiap niat baik kita semua.
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Yohan Yembise
Unduh sambutan Menteri PPPA RI pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018 dalam versi PDF di sini.
Demikian sambutan Menteri PPPA RI pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018.
Selamat Hari Ibu ke 90 untuk seluruh Ibu yang ada di Indonesia.
0 Response to "Sambutan Menteri PPPA RI Pada Upacara Hari Ibu Ke 90 Tahun 2018"
Post a Comment