Apresiasi Mendikbud Kepada Kasek Tentang Penerapan Pendidikan Karakter

Mendikbud Apresiasi Kepala Sekolah yang Menerapkan PPK


<

Mendikbud Apresiasi Kepala Sekolah yang Menerapkan PPK Apresiasi Mendikbud Kepada Kasek Perihal Penerapan Pendidikan Karakter

<




Muhadjir Effendy memperlihatkan apresiasi yang mendalam kepada para kepala sekolah (Kasek) yang sudah menerapkan‎ penguatan pendidikan karakter (PPK) di masing-masing sekolahnya.

“Saya sampaikan apresiasi kepada kepala sekolah yang telah menerapkan PPK di sekolahnya. Contoh baik tersebut akan kita jadikan materi kajian lebih dalam untuk dilaksanakan dan dikembangkan,” demikian disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy dalam acara lembaga diskusi PPK yang dihadiri 20 kepala sekolah SD dan Sekolah Menengah Pertama dari beberapa wilayah di Indonesia, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (14/09/2016).

Sebagai bentuk perjuangan implemetasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagaimana amanat yang disampaikan oleh bapak Presiden yang mana tertuang dalam Nawa Cita mengenai pentingnya pendidikan kebijaksanaan pekerti dan karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan lembaga diskusi untuk mendengarkan praktik terbaik penerapan PPK dari sekolah yang telah menerapkan dalam proses berguru mengajarnya.

Dalam diskusi tersebut, Mendikbud turut menjelaskan komponen dari penerapan PPK, yaitu menghargai kearifan lokal dan memberdayakan keunggulan lokal. Keterlibatan budayawan dan tokoh masyarakat sangat diperlukan sebagai wujud dari keterlibatan partisipasi masyarakat. “Jiwa bersama-sama di sekolah harus lebih ditingkatkan lagi. Sekolah sanggup tumbuh dengan keunggulan masing-masing,” terang Mendikbud.

Lingkungan juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber materi bimbing dan proses belajar, kata Mendikbud. Kebudayaan sanggup mewarnai pendidikan di Indonesia, dengan pemanfaatan dan pemberdayaan kembali sanggar dan taman budaya. “Saya berharap sekolah yang berkarakter mempunyai ciri budaya yang kuat. Kepala sekolah dan guru sanggup mengambil tugas dalam pelaksanaannya, serta Komite Sekolah sanggup bersinergi dalam membantu keberhasilan proses berguru mengajar,” tegas Muhadjir.

Pada kesempatan ini pula, Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad menuturkan dalam sambutannya perihal tujuan dilaksanakannya lembaga diskusi PPK ini yaitu ingin mempelajari penerapan yang telah dilakukan sekolah-sekolah sebagai masukan terhadap praktik terbaik. “Kita akan mendengarkan perihal kurikulum yang diterapkan sekolah baik penerapan kokurikuler, ekskurikuler, dan intrakurikuler sehingga benar-benar bisa membentuk aksara yang baik bagi siswa,” tutur Hamid.

Beberapa sekolah memberikan praktik terbaik dalam pelaksanaan PPK, salah satunya yaitu SD Negeri 03 Menteng, Jakarta. Penerapan pendidikan karakter di sekolah tersebut tidak sekedar poin silabus, tetapi juga dipraktikkan dengan prinsip memperlihatkan keteladanan. Selain itu juga menjadikannya sebagai tatanan nilai dengan melibatkan semua pihak, membangun kemitraan dan jejaring pendidikan, khususnya guru, keluarga, dan masyarakat.

Beberapa acara yang dilaksanakan di SD Negeri 03 yakni sapa guru dan karyawan sekolah kepada siswa di pagi hari, mengadakan apel pagi untuk menginformasikan kegiatan sekolah, menyanyikan lagu wajib nasional, berdoa bersama berdasarkan keyakinan masing-masing. Selanjutnya mengadakan upacara sebagai upaya menanamkan semangat kebangsaan, melaksanakan kegiatan keagamaan. Mengaktifkan lagi kebiasaan senam bersama, peduli sosial, kegiatan pramuka, kegiatan higienis lingkungan sekolah, gerakan gemar membaca, outing class, perayaan hari nasional. Lebih menarik lagi acara pentas seni dan budaya, kegiatan dokter cilik melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan pameran pendidikan yang dilakukan satu tahun sekali, acara ekstrakurikuler Karate dan Taekwondo, Menari, Bridge Club Indonesia Jepang, Kerjasama dengan Pemerintah Venezuela dengan mengadakan Spanish club, English club, dan mengadakan klub Matematika.

Selanjutnya SD Negeri 12 Pagi, Rawamangun, Jakarta. Penerapan PPK dilakukan melalui beberapa jalur, diantaranya pembelajaran intrakurikuler proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas, tetapi juga berguru di luar kelas dengan pemanfaatan akomodasi berguru yang beragam, penampilan gelar seni dan kreativitas secara periodik. Kegiatan Ekstrakurikuler yang diterapkan yakni Taekwondo, Klub Sains, Tari, Pramuka, Keagamaan, Melukis, Teater, Futsal, Basket.




Penerapan PPK yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama Islam Sabilillah Malang, Jawa Timur dilakukan beberapa kegiatan di sekolah, ibarat kegiatan di pagi hari ketika masuk sekolah, pihak sekolah melaksanakan penyesuaian pemutaran lagu-lagu islami, salim dan salam kepada orang renta (berpamitan), penyambutan siswa pagi hari oleh guru, pengecekan kelengkapan seragam, kuku dan kerapuhan rambut, serta hormat kepada bendera Merah Putih.

Kemudian juga kegiatan di pagi hari dilakukan kegiatan apel pagi untuk memantapkan penyesuaian karakter, berdoa sebelum beraktivitas, penanaman aqidah pagi, gerakan sekolah bersih. Dalam proses pembelajaran sekolah melaksanakan penyesuaian merapihkan sepatu sebelum masuk ke kelas, penyesuaian izin ke guru ketika meninggalkan kelas, menyanyikan lagu Indonesia Raya, motivasi wali kelas, penilaian kelengkapan seragam.

Pembiasaan yang dilakukan sekolah ketika jam istirahat sekolah, yakni penyesuaian jujur di kantin kejujuran, penyesuaian sholat berjamaah, penyesuaian membuang sampah pada tempatnya, penyesuaian memungut sampah yang tidak dibuang pada tempatnya untuk dibentuk pada tempatnya. Pembiasaan yang dilakukan ketika pulang sekolah yaitu penyesuaian salam dan salim kepada guru, penyesuaian pengantaran siswa pulang, tunjangan motivasi oleh wali kelas, penyampaian gosip pendidikan, penyesuaian berdoa sebelum pulang, merapihkan perlengkapan belajar, merapihkan seragam sekolah.

Kegiatan Ekstrakurikuler yang dilakukan melalui minat dan talenta siswa. Beberapa kegiatan yang dilakukan yakni pendidikan kepramukaan, Parkibra, seni dan budaya, olahraga. Kegiatan lainnya yakni Orientasi Sistem Pendidikan, Masa Orientasi Karakter Siswa, Pemeriksaan Urin, upacara, santunan, bakti sosial, pameran budaya, kegiatan simulasi Umroh bersama guru, dan juga studi wisata.



0 Response to "Apresiasi Mendikbud Kepada Kasek Tentang Penerapan Pendidikan Karakter"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel