Migrasi Hewan dan Bakteri Yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi
Migrasi Hewan dan Bakteri Yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi
Amongguru.com.Hewan akan melakukan perpindahan tempat di musim-musim tertentu atau dikenal dengan istilah migrasi.
Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik dari tempat hewan tersebut tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat aslinya.
Hewan bermigrasi pada saat terjadi perubahan musim di bumi untuk mempertahankan hidunya, baik untuk mencari makanan atau berkembang biak.
Hal yang unik, migrasi hewan dilakukan pada jalur jalur yang hampir sama pada tiap tahunnya. Hewan-hewan tersebut juga tidak tersesat meskipun tidak memiliki alat penyearah GPS.
Ternyata migrasi yang dilakukan oleh hewan-hewan tertentu dengan cara memanfaatkan medan magnet bumi agar tidak tersesat.
Hewan mampu untuk mendeteksi adanya medan magnet bumi karena di dalam tubuh mereka terdapat magnet atau disebut dengan biomagnetik.
Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.
Medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah migrasi, memudahkan mencari mangsa, dan juga menghindari musuh.
Migrasi Hewan dan Bakteri Yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi
Berikut ini hewan dan bakteri yang memanfaatkan medan magnet bumi untuk melakukan migrasi
1. Burung
Bangsa burung (aves) adalah kelompok hewan yang rutin melakukan migrasi musiman. Pola yang paling umum adalah terbang ke utara untuk berkembang biak pada musim panas Arktik dan terbang kembali ke selatan ketika udara sedang mengalami musim dingin.
Beberapa jenis burung, misal burung elang dan burung layanglayang, melakukan migrasi pada tiap musim tertentu.
Burung tersebut menggunakan partikel magnetik yang ada pada tubuhnya untuk menciptakan semacam peta navigasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi.
Pemanfaatan medan magnet bumi juga digunakan burung merpati pos, sehingga pada jaman dahulu, burung merpati sering dimanfaatkan sebagai kurir surat. Merpati memanfaatkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah pulang.
Pada paruh merpati terdapat butiran-butiran magnet yang merupakan pusat pengindera magnetik burung tersebut.
Hal ini ditunjukkan hasil penelitian Comel pada tahun 1974 yang memasang magnet di kepala burung merpati.
Ternyata, setelah dipasang magnet pada kepalanya, burung merpati tiba-tiba kehilangan arah dan tidak mengetahui jalan pulang.
2. Ikan Salmon
Ikan Salmon memiliki kemampuan kembali ke aliran sungai air tawar tempat awal mereka menetas dan tumbuh setelah berenang ribuan mil mengarungi lautan.
Penelitian telah dilakukan terhadap ikan salmon yang melewati Sungai Fraser di Canada dan kembali ke Sungai Fraser lagi dua tahun bermigrasi mangarungi Samudera Pasifik
Hal ini dikarenakan sungai Fraser memiliki medan magnet tertentu yang dapat dideteksi oleh ikan salmon.
3. Penyu
Tidak seperti migrasi hewan lain yang umumnya dilakukan secara berkelompok, penyu bermigrasi sendiri tanpa mengikuti penyu lain.
Peneliti bernama Kenneth Lohmann dari Universitas Carolina Utara mempelajari tingkah laku tukik atau penyu saat dihadapkan dengan medan magnet yang berbeda-beda. Baca juga : Teori Kemagnetan Bumi.
Peneliti tersebut meletakkan penyu ke dalam sebuah wadah air yang dikelilingi alat yang dapat menimbulkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan disesuaikan dengan medan magnet jalur migrasi penyu, yaitu wilayah Florida utara, wilayah timur laut dekat Portugal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyu mengikuti jalur migrasi yang diberikan.
Ketika penyu mendeteksi medan magnet yang mirip dengan medan magnet wilayah dekat Portugal, penyu akan berenang menuju selatan ke arah Portugal.
Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet bertujuan untuk menjaga penyu agar tetap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan sumber makanan.
4. Lobster Duri
Peneliti Kenneth Lohmann juga melakukan obeservasi terhadap kemampuan lobster duri untuk mendeteksi medan magnet.
Caranya adalah degan meletakkan lobster duri ke dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya.
Setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah kutub utara.
Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri mampu merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang dilakukannya.
5. Paus
Paus juga memanfaatkan medan magnet untuk bermigrasi. Akan tetapi migrasi yang dilakukan oleh paus tidak seberuntung hewan lain, karena dalam perjalanannya banyak kawanan paus yang sering tersesat.
Penyebab dari tersesatnya paus ini adalah pergerakan lempeng tektonik yang berpotensi mengganggu navigasi paus.
Paus diketahui bergerak dan menentukan arah dengan memanfaatkan sonar. Paus menghasilkan gelombang suara infrasonik yang dipantulkan untuk mengetahui lokasi dan letak predator ataupun mangsa.
6. Bakteri
Magnetotactic bacteria merupakan kelompok bakteri yang mampu melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet. Beberapa jenis bakteri ini memiliki flagela yang berfungsi sebagai pendorong.
Magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite (Fe3S4) yang memiliki sifat kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia.
Sumber: http://www.mikirbae.com
Baca juga :
- Magnet : Pengertian, Sejarah Penemuan, Sifat, dan Jenisnya
- Rangkuman Materi Kemagnetan : Medan Magnet dan Elektromagnetik.
- Rangkuman Materi Kemagnetan : Medan Magnet Pada Kumparan dan Arus Listrik.
- Contoh Soal Kemagnetan dan Kunci Jawabannya.
Demikian ulasan mengenai Migrasi Hewan dan Bakteri Yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Migrasi Hewan dan Bakteri Yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi"
Post a Comment