Pengertian Protozoa, Klasifikasi, Ciri-ciri, Alat Gerak, dan Gambarnya
Pengertian Protozoa, Klasifikasi, Ciri-ciri, Alat Gerak, dan Gambarnya
Amongguru.com. Protozoa merupakan kelompok protista yang menyerupai hewan. Kata “protozoa” memiliki arti hewan pertama (protos = pertama dan zoon = hewan).
Protozoa adalah organisme uniseluler yang bersifat eukariotik (memiliki membran nukleus). Protozoa ada yang hidup secara soliter (sendiri) atau berkelompok (koloni).
Organisme ini pada umumnya bersifat heterotrof, karena tidak dapat membuat makanan sendiri.
Protozoa dapat hidup secara bebas, saprofit, atau parasit pada inangnya. Untuk dapat bertahan hidup, Protozoa akan membentuk kista. Habitat hidup protozoa adalah tempat yang basah dan berair.
Protozoa dapat melakukan reproduksi secara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Secara seksual dengan cara konjugasi dan secara aseksual dengan melakukan pembelahan biner.
Menurut kajian teori evolusi, Protozoa dianggap sebagai cikal bakal dari organisme hewan yang sangat kompleks. Sampai dengan saat ini terdapat sekitar 65.000 jenis protozoa yang telah diketahui.
Klasifikasi Protozoa dan Ciri-cirinya
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi empat filum yaitu sebagai berikut.
- Filum Rhizopoda
- Filum Flagellata
- Filum Ciliata
- Filum Sporozoa
Berikut penjelasan dari masing-masing filum tersebut.
1. Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia. Pseudopodia juga berfungsi sebagai alat untuk menangkap mangsa.
Kaki semu ini merupakan penjuluran dari sitoplasma sel. Habitat rhizopoda ada air tawar, air laut, tempat basah, atau hidup parasit dalam tubuh hewan dan manusia.
Contoh Rhizopoda yang paling dikenal dan mudah diamati adalah Amoeba. Amoeba memiliki bentuk tubuh yang tidak tetap.
Bagian luar tubuhnya terdapat membran sel yang berfungsi sebagai pelindung isi sel, pengatur pertukaran zat atau gas, penerima rangsang kimia dari lingkungan, dan sebagai alat gerak dengan cara membentuk pseudopodia.
Seperti hanya perkembangbiakan pada hewan tingkat rendah lainnya, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan cara membelah diri. Pada dalam tubuh Amoeba terdapat sitoplasma.
Amoeba bergerak dan menangkap makanan dengan pseupodia. Setelah menangkap makanan, pseudopodia membentuk rongga makanan.
Rongga makanan tersebut kemudian beredar di dalam sitoplasma. Pada saat itu, makanan akan dicerna dan sari makanan masuk dalam sitoplasma.
2. Flagellata
Flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk (flagela). Habitat dari organisme ini adalah berada di air tawar atau air laut dan tempat basah atau parasit dalam tubuh hewan dan manusia. Pada umumnya flagellata hidup secara soliter, tetapi ada juga yang berkoloni.
Sedangkan Flagellata yang bersifat parasait biasanya dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, misalnya Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensi, yang bisa menyebabkan penyakit tidur pada manusia, Trypanosoma evansi, menjadi penyebab penyakit sura pada hewan ternak, dan Trypanosoma cruzi, dapat hidup dan berkembang dalam darah manusia dan dapat menyebabkan anemia.
3. Ciliata
Ciliata merupakan protozoa dengan ciri khusus, yaitu seluruh permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut atau bulu getar (silia) yang berjumlah banyak. Silia ini berfungsi untuk bergerak dan memasukkan makanan ke dalam sitoplasma.
Makanan dari sitostoma akan masuk ke sitofaring (kerongkongan sel). Setelah sitofaring penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciiliata memiliki dua inti sel, yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus berukuran lebih besar daripada mikronukleus. Makronukleus berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan mikronukleus berfungsi pada proses reproduksi.
Ciliata memiliki bentuk tubuh yang tetap, tidak berubah-ubah dengan bentuk dasar oval. Habitat klasifikasi protozoa yang satu ini berada pada daerah yang mengandung cukup banyak bahan organik dan ada yang hidup sebagai parasit.
Contoh ciliata adalah Paramaecium sp. Paramaecium disebut juga hewan sandal, karena bentuknya menyerupai telapak sandal.terdapat mulut sel pada permukaan membran sel yang melekuk.
4. Sporozoa
Sporozoa merupakan kelompok protista yang tidak tidak mempunyai alat gerak yang spesifik. Dinamakan sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
Sporozoa biasanya hidup sebagai parasit pada tubuh hewan maupun manusia. Contoh anggota Sporozoa adalah Plasmodium sp., penyebab penyakit malaria. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp.
Terdapat empat proses dari Plasmodium, yakni sebagai bentuk klasifikasi protozoa berikut ini;
- Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria tertiana, masa sporulasinya setiap dua hari.
- Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana, masa sporulasinya setiap tiga hari.
- Plasmodium ovale menyebabkan penyakit malaria dengan gejala mirip malaria tertiana, masa sporulasinya setiap empat hari.
- Plasmodium falcifarum menyebabkan penyakit malaria tropika, masa sporulasinya antara
satu sampai dengan tiga hari.
Baca juga :
- Tumbuhan Berbiji Terbuka, Ciri-ciri, Klasifikasi, dan Contohnya.
- Klasifikasi dan Ciri-ciri Jamur (Fungi) Beserta Contohnya.
- Ciri-ciri, Klasifikasi Kingdom Protista Beserta Contoh dan Gambarnya.
- Ciri-ciri dan Klasifikasi Kingdom Monera Beserta Contohnya.
- Contoh Kunci Determinasi (Kunci Dikotom) pada Hewan dan Tumbuhan.
Demikian ulasan mengenai pengertian Protozoa, klasifikasi, ciri-ciri, alat gerak, dan gambarnya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengertian Protozoa, Klasifikasi, Ciri-ciri, Alat Gerak, dan Gambarnya"
Post a Comment