Tradisi Unik Menyambut Puasa Ramadhan di Tiongkok Cina
Tradisi Unik Menyambut Puasa Ramadhan di Tiongkok Cina
Amongguru.com. Menurut catatan sejarah, agama Islam masuk ke negara Tiongkok pada akhir masa Dinasti Sui, sekitar abad ke-7 dengan dibawa oleh saudagar Arab yang datang melalui Bandar Kanton (Guang Dong) dan Bandar Quanzhou.
Kedatangan Islam di Tiongkok diketahui melalui dua jalur perdagangan, yaitu jalur laut dan jalur darat, pada saat perdagangan antara Arab dan Tiongkok berkembang pesat melalui Ceylon (Sri Lanka).
Islam kemudian semakin berkembang di negeri itu pada abad ke-7 bersama dengan meningkatnya perdagangan Arab, Tiongkok, dan Persia.
Budaya-budaya Islam pun mulai bermunculan seiring dengan meningkatnya ajaran Islam di Cina, termasuk tradisi dalam menyambut bulan puasa Ramadhan.
Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Negara Tiongkok, Cina
Seperti halnya umat Muslim di negara lain, umat Muslim di Tiongkok Cina juga merayakan kegembiraannya dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Penduduk muslim di Cina berjumlah sekitar 23 juta (1,8%) dari jumlah populasi total penduduk Cina (1,3 milyar).
Karena umat Muslim Cina termasuk minoritas, maka suasana Ramadhan tidak semeriah di Indonesia.
Akan tetapi, suasana Ramadhan tetap terasa pada beberapa wilayah di Cina yang penduduknya beragama Islam.
Bulan puasa Ramadhan justru dijadikan sebagai kesempatan oleh umat Muslim Cina untuk meningkatkan silaturahmi satu dengan yang lainnya.
Mereka akan bersama-sama melaksanakan salat lima waktu bersama-sama di masjid-masjid terdekat.
Umat Muslim Cina berpuasa selama sekitar 17 jam dan bulan puasa Ramadan di Cina biasanya bertepatan dengan musim semi dan musim panas.
Makanan khas selama bulan puasa Ramadhan di Cina adalah niuroumian, sejenis mie daging sapi. Makanan khas ini akan tersedia di restoran-restoran Cina menjelang waktu berbuka puasa.
Di Beijing, restoran-restoran di sama menyediakan menu Northwestern Style, yang artinya makanan khas komunitas muslim Xinjiang di wilayah barat laut daratan Cina.
Makanan yang disajikan Muslim Beijing berbau keturki-turkian dengan dominasi daging sapi dan daging kambing yang dibakar mirip sate.
Sedangkan untuk minumannya, biasanya penduduk Muslim Cina mengkonsumsi teh dan rempah-rempah.
Baca juga :
- Uniknya Potluck Tradisi Buka Puasa Ramadhan Bersama di Amerika
- Tradisi Unik Menyambut Puasa Ramadhan di Negara Iran
- Indahnya Suasana Tradisi Menyambut Puasa Ramadhan di Negara Kuwait
Penduduk Muslim Cina dari suku Hui dan Uighur memiliki tradisi unik dengan saling memberikan makanan kepada sesama penduduk Muslim, sebagai upaya mempererat tali persaudaraan.
Tradisi unik lainnya dalam menyambut Ramadhan di Cina adalah Muqam. Muqam merupakan bentuk tari-tarian dan nyanyian yang dilakukan oleh muslim Kashgar di Cina untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Masjid Niujie di Beijing merupakan salah satu masjid tertua di Cina yang selalu ramai dikunjungi selama bulan Ramadhan.
Masjid ini memiliki rancangan arsitektur kuno Tiongkok dengan dominasi warna merah dan ukiran kaligrafi di dinding-dinding bangunan.
Di masjid Niujie, umat Muslim Beijing biasa melakukan buka puasa bersama, salat tarawih, dan juga menyelenggarakan pengajian rutin dengan dipimpin oleh imam masjid.
0 Response to "Tradisi Unik Menyambut Puasa Ramadhan di Tiongkok Cina"
Post a Comment