Full Text - Skripsi Manajemen Niaga Penataan Sistem Perambuan Kemudian Lintas Di Kota Palopo
Tuesday, May 29, 2018
Add Comment
Hallo Sahabat bospedia.com, Info terbaru ini. Insya Allah Admin bospedia akan rutin mengupload skripsi di bospedia. Jangan lupa di pantau yaa.. Nah kali ini admin ingin menyebarkan Skripsi Administrasi Niaga dengan judulnya yaitu "PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO. Skripsi yang admin bagikan ini dijamin lengkap dan bisa di Unduh. Untuk diketahui bersama. Skripsinya sudah admin perlihatkan di potongan Abstrak dan Bab I. untuk sisanya silahkan sahabat bospedia unduh.. Semangattt....
Skripsi Administrasi Niaga "PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO" |
PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI
KOTA PALOPO
ABSRAK
Air merupakan unsur vital yang berkaitan erat dengan kehidupan. Tanpa air, maka tidak mungkin kehidupan di dunia ini akan berlangsung. Dalam dunia pertanian, air memegang peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan proses produksi. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 perihal Sumberdaya Air mendefinisikan pada Pasal I ayat 2 bahwa yang dimaksud dengan air yaitu semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, airtanah, air hujan dan air maritim yang berada di darat. Selanjutnya, pada Pasal I ayat 3 kemudian dijelaskan bahwa yang disebut dengan air permukaan yaitu semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Kemudian pada Pasal I ayat 4 dijelaskan bahwa yang disebut dengan airtanah yaitu air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Jelaslah bahwa pada pasal–pasal tersebut di atas, memfokuskan pada sumberdaya air yang berada didaratan baik itu air permukaan dan airtanah.
Selama ini, air permukaan lebih dikenal oleh masyarakat alasannya yaitu merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Walaupun tidak banyak masyarakat yang memahami istilah air permukaan itu sendiri, yang mereka ketahui hanyalah air sungai dan sebagainya. Air permukaan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan untuk dikonsumsi maupun untuk produksi. Berikut gambar yang menjelaskan relasi (neraca) antara ketersediaan dan kebutuhan air.
Ketersediaan air dalam pengertian sumberdaya air intinya berasal dari air hujan (atmosferik), air permukaan dan airtanah. Dalam hal ini potensi airtanah tidak diperhitungkan, mengingat pengambilan airtanah merupakan pilihan terakhir untuk mengurangi kerusakan lingkungan tanggapan pengambilan airtanah yang berlebihan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2001 Tentang Irigasi pada pasal 1 ayat 3 mendefinisikan bahwa irigasi yaitu perjuangan penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya mencakup irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Rismunandar (1993) menjelaskan bahwa yang disebut irigasi merupakan perjuangan pengendalian, penyaluran dan pembagian air yang benar–benar diatur oleh insan dan air benar–benar tunduk kepada manusia.
Berdasarkan citra di atas, penyusun mencoba untuk menelaah bagaimana persepsi petani pemakai airtanah terhadap irigasi airtanah dan manfaat irigasi airtanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai airtanah, Bagaimana prosedur dan bantuan pembayaran irigasi airtanah oleh petani pemakai airtanah
Teknik penelitian memakai metode survei. Unit analisis penelitian ini yaitu petani pemakai airtanah, Obyek penelitiannya yaitu persepsi petani pemakai airtanah terhadap irigasi airtanah dan manfaat irigasi airtanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai airtanah Obyek penelitiannya yaitu persepsi petani pemakai airtanah terhadap irigasi airtanah dan manfaat irigasi airtanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai airtanah. . Berikut hasil analisis yang telah penyusun lakukan, maka kesimpulan yang didapatkan yaitu bahwa Manfaat irigasi airtanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai airtanah yaitu cukup baik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi merupakan subsistem dari ekosistem kota , berkembang sebagai potongan kota alasannya yaitu naluri dan kebutuhan penduduk untuk bergerak atau memindahkan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Naluri dan impian penduduk untuk mengadakan perjalanan atau memindahkan barang sifatnya umum tersebut selalu menjadikan duduk kasus dan juga bersifat umum dalam transportasi kota .
Pada kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan memiliki acara perkotaan yang sangat luas dan intensif, maka diharapkan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara terpadu atau dinamis. Oleh alasannya yaitu itu intinya transportasi merupakan derived demand artinya seruan akan jasa transportasi timbul dari seruan sektor-sektor lain.
Keberhasilan pembangunan yang telah dicapai di segala bidang, sektor transportasi sangat memilih peranan transportasi bukan hanya untuk melancarkan arus barang dan mobilitas sumber-sumber ekonomi secara baik. Melalui pembangunan jangka panjang peranan transportasi sanggup memberi pelayanan yang baik untuk acara manusia.
Transportasi itu berfungsi ganda, di satu sisi harus bisa menunjang dan di sisi lain juga bisa merangsang pertumbuhan sektor-sektor lainnya. Oleh alasannya yaitu itu pembangunan sektor transportasi harus dilaksanakan secara multidimensional, dalam arti harus memperhatikan tidak hanya situasi dan kondisi transportasi itu sendiri tetapi juga harus memperhatikan lingkungan yang dipengaruhinya dan mempengaruhinya termasuk sarana dan prasarana.
Seiring perkembangan kota maka kebutuhan transportasi diperkotaan meningkat pula, menimbulkan permasalahan transportasi menjadi sangat kompleks sehingga diharapkan tindakan penanganan sesegera mungkin. Permasalahan transportasi perkotaan tersebut antara lain berupa penentuan jenis moda angkutan umum, pola jaringan, izin trayek angkutan, kebijakan perparkiran dan perambuan kemudian lintas.
Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1992, perihal Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran kemudian lintas serta memudahkan bagi pemakai jalan, maka jalan wajib dilengkapi dengan rambu-rambu kemudian lintas. Di samping itu dalam tata laksana kemudian lintas upaya-upaya dalam menuntun, mengarahkan, memperingatkan, melarang dan sebagainya atau kemudian lintas yang ada dengan sedemikian rupa supaya kemudian lintas sanggup bergerak dengan aman, lancar dan nyaman di sepanjang jalur kemudian lintas maka dibutuhkan penggunaan rambu-rambu kemudian lintas.
Upaya mengantisipasi/mengurangi permasalahan transportasi di daerah Kota Palopo diharapkan pendekatan sistem transportasi makro yaitu dengan membagi sistem tersebut menjadi sistem transportasi mikro yang masing-masing memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi. sistem transportasi mikro yaitu sistem pergerakan diatur dengan sistem rekayasa dan manajemen kemudian lintas. Sistem pergerakan memegang peranan penting dalam menampung pergerakan yang lancar sehingga mempengaruhi kembali sistem acara dan sistem jaringan yang ada dalam bentuk aksesibilitas dan mobilitas.
Perubahan fungsi guna lahan di Kota Palopo sebagai tuntunan pembangunan dengan meningkatnya penduduk perkotaan. Kenyataan ini akan mempengaruhi sistem transportasi khususnya zona bangkitan dan sebaran pergerakan khususnya pada beberapa ruas jalan dengan fungsi guna lahan yaitu fungsi perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan dan perumahan.
Secara empiris fenomena permasalahan transportasi di Kota Palopo utamanya pada ruas jalan utama diakibatkan kemudian lintas yang bercampur, sikap dan kedisiplinan pengendara. Terjadinya gangguan sirkulasi kemudian lintas khususnya di sentra kota tanggapan tidak teraturnya pergerakan pejalan kaki dan kendaraan (bermotor dan non motor).
Kondisi riil tanggapan tidak efektif dan efesiensinya sistem perambuan yang ada dikota palopo antara lain banyaknya pengguna jalan yang memarkir kendaraannya pada tempat yang tidak semestinya sehingga mengganggu arus kendaraan yang melintas, rawan kecelakaan, para pengguna jalan mengendarai kendaraannya diatas rata-rata kecepatan yang seharusnya.
Pentingnya penggunaan rambu kemudian lintas sebagaimana tersebut diatas, maka penempatannya harus berdasarkan kebutuhan. Rambu kemudian lintas di Kota Palopo penempatannya sebagian kurang bisa memperlihatkan isu dan mengarahkan kemudian lintas sehingga diharapkan tindak lanjut untuk peletakan rambu yang efektif dan efisien sehingga maksud penempatan rambu sanggup tercapai. Di samping peletakan yang kurang sempurna juga diharapkan penambahan rambu seiring dengan perkembangan Kota Palopo.
Penelitian yang lebih lanjut perihal perambuan kemudian lintas di Kota Palopo diharapkan sanggup memberi manfaat forum / instansi terakait dalam pengelolaan rambu kemudian lintas sebagai pengendali kemudian lintas khususnya untuk meningkatkan keamanan dan kelancaran pada sistem jalan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka sanggup dikemukakan rumusan permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan Penataan Sistem Perambuan Lalu lintas di Kota Palopo, sebagai berikut :
a) Bagaimana konsep ideal penempatan perambuan kemudian lintas dalam pengaturan kemudian lintas di Kota Palopo.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebutuhan rambu kemudian lintas dan mengetahui efek penempatan perambuan kemudian lintas di Kota Palopo sebagai alat pengendali kemudian lintas serta memperlihatkan alternatif penempatan rambu sehingga sanggup membantu pengaturan pergerakan kemudian lintas dan mengurangi Kemacetan.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian diharapkan sanggup memperlihatkan manfaat yaitu sebagai materi masukan kepada instansi terkait dalam pengaturan sistem rekayasa kemudian lintas dan manajemen kemudian lintas khususnya untuk penempatan rambu kemudian lintas di Kota Palopo.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian perihal “Penataan Sistem Perambuan Lalu Lintas di Kota Palopo” , terbagi dalam dua potongan yakni ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi.
1. Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Wara dan Wara Utara. Dipilihnya lokasi penelitian ini berdasarkan pada demam isu perubahan guna lahan Kota Palopo yang sanggup mempengaruhi sistem transportasi
Identifikasi terhadap semua jenis perambuan kemudian lintas terutama pada jalur utama di Kota Palopo dengan melihat keterkaitan antara fungsi guna lahan dengan perambuan kemudian lintas dan efek yang ditimbulkan sehingga sanggup dikeluarkan konsep perambuan di masa datang.
2. Ruang Lingkup Materi
Dalam penelitian ini akan membahas perihal sistem perencanaan transportasi dan aspek keruangan. Perambuan kemudian lintas sebagai potongan dari sistem transportasi yakni sistem rekayasa dan manajemen kemudian lintas di kaji untuk melihat keterkaitan antara ketiga bahasan tersebut. Kajian ini menjadi materi dasar peletakan perambuan berdasarkan standarisasi dengan memperhatikan relasi antar bahasan tersebut.
E. Sistimatika Pembahasan
Dalam penulisan ini akan diambil langkah-langkah yang sanggup diuraikan dalam sistimatika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai langkah awal dalam penelitian ini menguraikan perihal Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, Ruang lingkup penelitian dan Sistimatika pembahasan itu sendiri.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada potongan ini mengkaji perihal Pengertian transportasi, Pendekatan perencanaan transportasi, Manajemen kemudian lintas, Perambuan kemudian lintas dan budi pemerintah.
BAB III METODOLAGI PENELITIAN
Pada potongan ini menguraikan perihal Lokasi penelitian, Metode pendekatan, Teknik pengumpulan data dan informasi, Alisa data dan pembahasan serta Kerangka pikir penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada potongan ini akan dibahas perihal kondisi fisik Kota Palopo, Identifikasi kependudukan Kota Palopo, Aksesibilitas, Tinjauan umum lokasi penelitian, Analisis sistem tata guna lahan dan bangkitan perjalanan, Analisis arus kendaraan, Analisis perambuan kemudian lintas dan Konsep ideal penataan sistem perambuan kemudian lintas.
BAB V PENUTUP
Sebagai bahagian final dari penelitian ini, maka pada potongan ini menguraikan perihal kesimpulan dan saran-saran.
Untuk lebih lengkapnya bisa di unduh dibawah ini
Berikut Bagian Skrips yang bisa anda Unduh, dengan mengklik unduh yang diinginkan.
Skirpsi Administrasi Niaga "PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO" Full Text
1 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - ABSTRAK | Aktif | Unduh |
2 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - BAB I | Aktif | Unduh |
3 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - BAB II | Aktif | Unduh |
5 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - BAB III | Aktif | Unduh |
6 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - BAB IV | Aktif | Unduh |
7 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - BAB V | Aktif | Unduh |
8 | PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO - DAFTAR PUSTAKA | Aktif | Unduh |
Mohon maaf jikalau adanya kekurangan dari goresan pena ini. Semoga Skripsi Administrasi Niaga "PENATAAN SISTEM PERAMBUAN LALU LINTAS DI KOTA PALOPO" berkhasiat bagi kita semuanya dan sanggup mengerjakan Skripsi nantinya dengan damai tanpa ada hambatan sedikitpun. Silahkan menyebarkan kepada teman-teman anda dan infokan bahwa Skripsi tersebut sudah tersedia di bospedia. Jika ada pertanyaan dan atau link unduhnya ternyata error bisa eksklusif hubungi saya dibawah ini. Terima kasih.
Pencarian yang paling banyak dicari
- skripsi manajemen bisnis pdf
- contoh skripsi manajemen bisnis files
- judul skripsi manajemen bisnis 2017
- proposal skripsi manajemen bisnis
- contoh skripsi manajemen bisnis lengkap
- judul skripsi manajemen bisnis 3 variabel
- contoh judul skripsi manajemen bisnis kuantitatif
- contoh usulan skripsi manajemen bisnis pdf
0 Response to "Full Text - Skripsi Manajemen Niaga Penataan Sistem Perambuan Kemudian Lintas Di Kota Palopo"
Post a Comment