6 Tradisi Unik Yang Mewarnai Suasana Lebaran di Indonesia
6 Tradisi Unik Yang Mewarnai Suasana Lebaran di Indonesia
Amongguru.com. Momen lebaran menjadi kurang lengkap rasanya jika tidak dimeriahkan dengan tradisi-tradisi unik yang selalu muncul pada hari istimewa untuk seluruh umat Muslim tersebut.
Tradisi unik ini tidak hanya ada di negara Indonesia saja, akan tetapi juga di negara-negara lain, sehingga suasana kemeriahan Idul Fitri sangat terasa dimana-mana.
Di Indonesia, tradisi menyambut lebaran sudah berlangsung sejak lama dan turun temurun. Tradisi ini kemudian kemunculannya selalu menjadi sesuatu yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Muslim.
Seolah ada yang kurang di hari lebaran jika tradisi tersebut ditiadakan, misalnya tradisi silaturahmi dan menyediakan makanan khas lebaran.
Melakukan silaturahmi dan menyediakan hidangan panganan khas lebaran menjadi hal yang wajib dilakukan setiap lebaran datang.
Masih banyak tradisi unik lainnya yang dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri.
Berikut ini 6 tradisi unik yang mewarnai suasana lebaran di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pulang Kampung (Mudik)
Mudik menjadi sebuah pemandangan tersendiri di Indonesia ketika lebaran tiba. Tradisi mudik ini sudah berlangsung sejak bertahun-tahun yang lalu.
Puluhan juta orang rela melakukan perjalanan yang panjang dan melelahkan menjelang lebaran demi untuk bertemu dengan sanak saudara di kampung.
Lebaran dijadikan sebagai saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, setelah hampir satu tahun lamanya bekerja dan mencari rejeki di kota.
Untuk itulah, maka umat Muslim yang merantau di kota-kota besar, akan berbondong-bondong pulang ke kampung dan tinggal beberapa hari selama lebaran.
Ketika kampung-kampung mendadak menjadi lebih ramai dari biasanya karena kedatangan para pemudik, maka lain halnya dengan suasana di kota-kota besar.
Kota besar seperti Jakarta pada saat Lebaran justru menjadi lengang. Pada saat lebaran, di kota-kota besar yang tinggal hanya penduduk asli, sedangkan pendatang melakukan mudik ke kampung halaman mereka..
2. Ketupat
Ketupat merupakan salah satu hidangan khas lebaran di Indonesia. Ketupat adalah makanan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur).
Ketupat biasanya dihidangkan bersama dengan opor ayam atau pun hidangan bersantan lainnya.
Di dalam filosofi Jawa, ketupat bukanlah sekedar hidangan khas lebaran. Ketupat diperkenalkan kepada masyarakat Jawa oleh Sunan Kalijaga sebagai media penyebaran agama Islam pada waktu itu.
Ketupat merupakan kependekan dari kata “ngaku lepat” yang artinya mengakui kesalahan dan “laku papat” yang berarti melakukan empat tindakan. Beberapa filosofi ketupat adalah sebagai berikut.
- Mencerminkan beragam kesalahan manusia; dilihat dari rumitnya membuat anyaman ketupat.
- Kesucian hati; disimbolkan dengan nasi putih sebagai bahan ketupat.
- Mencerminkan kesempurnaan; dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh.
- Simbol permohonan maaf; biasanya ketupat dihidangkan dengan hidangan bersantan, sehingga dinamakan kupat santen, singkatan dari kula lepat nyuwun pangapunten atau saya salah mohon maaf.
3. Halal bi Halal
Halal bi halal menjadi tradisi yang rutin dilakukan oleh umat Muslim Indonesia pada saat lebaran.
Tradisi ini berupa saling berkunjung ke rumah sanak saudara dan juga tetangga sekitar untuk saling bermaaf-maafan. Biasanya kegiatan halal bi halal akan dilaksanakan setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Istilah halal bi halal ini hanya ada di Indonesia sehingga istilah tersebut tidak akan ditemukan pada negara lain.
Kata halal diambil dari kata halla atau halala yang bermakna menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusust, mencairkan air yang keruh, atau melepaskan ikatan yang membelenggu.
Dengan demikian, halal bi halal dapat dimaknai sebagai bentuk menyambungkan kembali apa-apa yang terputus.
Halal bi halal menjadi media yang paling efektif untuk merajut kembali hubungan yang membeku dengan cara saling memaafkan dan menyadari kekhilafan masing-masing.
Sangatlah tepat jika dalam acara halal bi halal, semua orang saling minta maaf dan memaafkan satu dengan lainnya yang ditandai dengan saling berjabat tangan. Halal bi halal menjadi prasarat untuk manusia kembali menjadi fitrah (suci).
4. Tabuh Bedug
Tabuh bedug juga menjadi tradisi yang sudah lama dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia pada saat malam lebaran tiba.
Setiap malam takbiran sampai dengan pagi hari lebaran, suara bedug akan mengiringi kumandang takbir di masjid-masjid maupun mushola.
Tradisi memukul bedug dan kumandang takbir ini sekaligus sebagai penanda berakhirnya waktu Ramadhan dan menyambut hari kemenangan, yaitu Idul Fitri.
Bedug menjadi ikon dari idul Fitri di Indonesia, selain ketupat. Bedug mempresentasikan hari lebaran yang penuh dengan suasana gembira.
Tidak jarang, kartu ucapan selamat Idul Fitri selalu dihiasi dengan ikon bedug dan juga ketupat.
Kegiatan memukul bedug dan kumandang takbir dapat menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi antar warga dan menjaga kekompakkan satu dengan lainnya dalam menyambut lebaran.
5. Takbir Keliling
Malam takbiran menjadi malam yang penuh dengan suka cita bagi seluruh umat muslim dunia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ikut serta merayakan malam tersebut.
Berbagai cara dilakukan untuk memeriahkan malam takbiran, antara lain dengan melakukan takbir keliling.
Suara takbir sebagai simbol kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh akan dikumandangkan di jalan-jalan dalam bentuk takbir keliling,
Umat muslim akan turun ke jalan dan merayakan lebaran dengan mengumandangkan takbir, baik menggunakan kendaraan atau pun berjalan kaki secara beramai-ramai.
Mengucapkan kalimat takbir sambil mengelilingi jalan secara beramai-ramai, sudah menjadi sebuah tradisi dan kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia pada malam menjelang lebaran.
6. Ziarah Kubur (Nyekar)
Ziarah kubur adalah tradisi yang masih melekat kuat pada penduduk Muslim di Indonesia pada saat Idul Fitri.
Pada masyarakat Jawa, tradisi ziarah kubur ini dinamakan dengan nyekar. Ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur yang sudah meninggal dunia.
Ziarah makam dengan cara mendoakan arwah leluhur pada saat hari raya Idul Fitri merupakan tradisi turun temurun dan sudah berlangsung sejak lama.
Peziarah berharap agar doa-doa yang dipanjatkan di makam dapat dikabulkan dan menghapus segala kesalahan arwah leluhur mereka.
Baca juga artikel terkait berikut.
- Inilah Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Negara, Indonesia Salah Satunya
- 7 Makanan Khas Indonesia yang Selalu Tersaji Saat Lebaran
- Contoh Ucapan Selamat Lebaran Hari Raya Idul Fitri yang Menyentuh Hati
Demikian 6 tradisi unik yang mewarnai suasana Lebaran di Indonesia. Semoga bermanfaat.
0 Response to "6 Tradisi Unik Yang Mewarnai Suasana Lebaran di Indonesia"
Post a Comment