Tiga Festifal Di Profinsi Maluku Utara Yang Belum Dikenal Publik Indonesia - .Com

Profinsi Maluku Utara merpakan salah satu profinsi di kawasan timur Indonesia. Profinsi yang diduduki dan dikuasai oleh empat kerajaan Islam tersebut masih menyimpan banyak misteri kebudayaan bagi publik Indonesia. Di Bumi Maluku Utara atau lebih dikenal dengan Moloku Kie Raha (Maluku Empat Pulau) inilah memperlihatkan daya tarik kepada bangsa Eropa menumpuh samudra luas untuk mencari sumber rempah-rempah di bumi nusantara. Selain kaya akan rempah-rempah menyerupai pala, cengkeh, coklat, profinsi Maluku Utara juga mempunyai kekayaan budaya. Saat ini untuk memperkenalkan budaya Maluku Utara di khalayak, baik lokal maupun nasional serta Internasional. Maka masing-masing kawasan dalam setiap tahunnya mengadakan festifal. Tujuannya selain promosi budaya, juga untuk melestarikan, dan pendidikan lewat local wisdom. Berikut akan saya utarakan beberapa festifal di daerah-daerah Maluku Utara yang setiap tahunnya dirayakan.


1. Legu Gam

Image source Google.com

Legu Gam merupakan pesta rakyat yang dilakukan oleh Kesultanan Ternate. Menurut dongeng Legu Gam bahwasanya berasal dari Kesultanan Tidore. Pada zaman sebelum sultan Mudjafar Syah mengakibatkan festifal Legu Gam sebagai pesta rakyat di Ternate. Legu Gam selalu dilakukan oleh Kesultanan Tidore. Akan tetapi pelaksanaannya di Kesultanan Tidore berhenti, dan diambilalih oleh Sulatn Mudjafar Syah sebagai pesta rakyat Kesultanan Ternate. Perayaan Legu Gam ini pada bulan April setiap tahunnya.

2. Dama Nyili-Nyili dan Lufu Kie

Image source Google.com

Dama artinya obor dan nyili-nyili yang berarti lorong atau perkampngan, dalam terjemahan bebasnya Dama Nyili-nyili artinya obor dari tiap-tiap perkampungan. Perayaan Dama Nyili-nyili yang diselenggarakan setiap bulan april ini merupakan sebuah ritual untuk memperingati hari jati Kota Tidore. Waktu saya masih di Tidore pada tahun 2012, perayaan ini sudah yang ke 903 hari jadi Kota Tidore, kalau. Perayaan Dama Nyili-nyili ini juga dibarengi dengan dilakukannya ritual Lufu Kie atau Kololi Kie, dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Mengelilingi Pulau atau Tawaf Pulau. Cara melaksanakan ritual dama nyili-nyili ialah dimuali dengan dibawanya obor dari kampung Gurabungan dan dilanjutkan mengelilingi pulau lewat darat dengan arah berlawanan jarum jam. Begitu juga dengan Lufu Kie atau keliling pulau dengan arah berlawanan jarum jam, akan tetapi ritualnya melalui laut dengan banyak sekali armada yang berjulukan Juanga (Armada Kebesaran Kesultanan Tidore) yang dipimpin oleh Gimalaha-Gimalaha.

3. Festifal Teluk Jailolo

Image source Google.com

Festifal Teluk Jailolo merupakan sebuah pesta rakyat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat yang beribukota di Jailolo. Festifal yang berkonsepkan perpaduan antara budpekerti dan budya dari pluralitas suku dengan latar laut tersebut dikala ini memperlihatkan perubahan yang signifikan bagi masyarakat Jailolo pada khususnya dan Halmahera Barata pada umumnya. Festifal ini dilakukan pada bulan mei dan bulan inilah menjadi tonggak berdirinya sebuah bangsa Indonesia. 

0 Response to "Tiga Festifal Di Profinsi Maluku Utara Yang Belum Dikenal Publik Indonesia - .Com"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel