Galau Alasannya Yaitu Dilamar Seseorang? Nih, Ada 5 Tanggapan Yang Dapat Kau Coba - Bukan.Info

Setiap perempuan suatu ketika akan mengalami kegalauan ibarat ini. Dilamar perjaka tapi kurang sreg dan ingin menolak tapi tak mau menyakiti. Terus mau ngasih tanggapan gimana nih? Cobalah beberapa tanggapan berikut ini untuk menolak lamaran seseorang. Akan tetapi tetap mengutamakan kesopanan, rasional dan tidak menyakiti.

sumber gambar jualcincinkawin.net

"Lelaki itu menang menentukan dan perempuan menang menolak"

Begitulah katanya. Maka dari itu, untuk kau para ladies, janganlah hanya mementingkan ego dan kebawa perasaan ketika kau tidak suka sama seseorang. Meskipun kau bebas menolak lelaki yang melamar kamu, kau harus tetap bersikap sopan dan memperlihatkan jawaban yang logis dan rasional.

"Karena lelaki lebih mendapatkan alasan yang logis dan masuk akal"

sumber gambar addriadi.com

Wahai ladies, hargailah mereka yang mencintaimu. Lebih-lebih untuk mereka yang berniat suci ingin menjalin kekerabatan serius denganmu. Bukan sekedar pacaran yang main-main saja tetapi ia yang serius mengajakmu untuk married.

Sebelum kau menolak si perjaka tersebut, pikir ulang lagi. Bagaimana sifatnya, bagaimana perilaku/akhlaknya, bagaimana agamanya, bagaimana ketampanannya, bagaimana keturunannya dan bagaimana harta/kekayaannya yang terangkum menjadi 4 kriteria sesuai hadits Nabi SAW.

 عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسم قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْ أَةُ لأَِرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. رواه البخاري ومسلم وأبو داود والترميذى

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW. bersabda, "wanita dinikahi sebab empat hal: sebab hartanya, sebab keturunannya, sebab kecantikannya, dan sebab agamanya. maka pilihlah sebab agamanya, pasti kau akan beruntung. [H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi].

Jika lelaki itu yaitu pria yang baik, berakhlak mulia, sholih, rajin, pokoknya perfect lah. Masak iya, kau menolaknya? Hati-hati juga lho. Hadits Nabi juga mengatakan, jikalau kau menolak pria pertama yang pribadinya baik maka belum tentu kau akan mendapatkan orang yang lebih baik dari ia (laki-laki pertama). Bisa jadi, kau malah mendapatkan orang yang kualitasnya dibawah lelaki pertama yang kau tolak tadi. Akan tetapi, jikalau sehabis kau mempertimbangkan masak-masak serta sudah membicarakannya juga dengan orang tua, kau tetap yakin ingin menolaknya, maka tolaklah ia dengan kata-kata yang baik yang kiranya tidak menyakiti hatinya.

Jawablah, "Maaf, saya tidak sanggup mendapatkan lamaranmu sebab saya masih ingin melanjutkan studiku tanpa ada ikatan dari siapa pun"

sumber gambar rajanego.co.id

Jika memang kau masih ingin menikmati masa-masa studimu tanpa beban adanya ikatan dari lelaki manapun, uraikanlah alasanmu apa adanya. Sampaikan jawabanmu itu. Yang terpenting yaitu jelas, tidak menyakiti dan tidak php-in si dia.

Jawaban kedua yang sanggup dicoba yaitu: "Sebelumnya maaf, saya belum ingin menikah".

Selain kata-kata itu, sanggup juga ibarat ini:

"sebelumnya maaf, yang namanya hati kan tidak sanggup dipaksakan, dan untuk ketika ini saya masih ingin sendiri. Belum berfikir untuk menikah dan berkeluarga".

Jawaban selanjutnya, jikalau dirasa kedua tanggapan di atas masih kurang jelas atau kurang terang maka sampaikan saja jikalau kau memang belum siap menikah dan masih ingin menikmati masa jomblo-mu itu. Misalkan ibarat ini,

 "saya masih ingin menikmati masa kesendirianku. silakan jikalau ingin mencari yang dulu".

sumber gambar vemale.com

Selanjutnya, misalkan posisi kau sudah punya gebetan/pacar. eh, tiba-tiba ada yang ngajakin kau menikah. Nah, alasan penolakan yang ini nih yang paling gampang diucapkan dan diterima oleh si perjaka yang melamar tadi.

"Maaf ya, saya sudah punya (tunangan)" atau "maaf, saya sudah ada yang meng-khitbah"

Seperti itu misalnya. Kenapa penulis lebih menentukan kata tunangan? yaps, sebab tunangan itu levelnya diatas pacaran. Yang artinya, tingkat keseriusannya dalam membangun sebuah kesepakatan bersama itu sudah diambang pintu. Yang berarti sebentar lagi melangsungkan pernikahan. Dan menurut hadist Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdurrahman bin Syamasah, bahwa ia mendengar 'uqbah bin 'Amir berdiri di atas mimbar seraya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda:

الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ فَلاَ يَحِلُّ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَبْتَاعَ عَلَى بَيْعِ أَخِيْهِ وَلاَ يَخْطُبُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ حَتَّى يَذَرَ

"Seorang mukmin itu saudara bagi mukmin lainnya. Oleh sebab itu tidak halal bagi seorang mukmin membeli atas pembelian saudaranya dan tidak pula meminang atas pinangan saudaranya hingga ia meninggalkannya."

Maka dari itu, tidak diperkenankan meminang perempuan yang sudah dipinang oleh orang lain kecuali pinangan yang pertama sudah dilepas sebab sanggup menyebabkan permusuhan dalam hati. Oleh sebab itu Islam melarangnya.

Share this post