Pengertian Dan Pola Zat Aditif Alami Dan Buatan Pada Makanan
Thursday, March 7, 2019
Add Comment
Pengertian Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan beserta Contohnya- Zat Aditif kuliner atau materi tambahan kuliner ialah materi yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam kuliner dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu sanggup meningkatkan nilai gizi menyerupai protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif kuliner telah dipakai semenjak zaman dahulu. Bahan aditif kuliner ada dua, yaitu materi aditif kuliner alami dan buatan atau sintetis.
Bahan tambahan kuliner ialah materi yang bukan secara alamiah merupakan bab dari materi makanan, tetapi terdapat dalam materi kuliner tersebut alasannya perlakuan ketika pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Agar kuliner yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta kekal maka sering dilakukan penambahan materi tambahan kuliner yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya kuliner yang tersedia tidak memiliki bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi
A. Jenis-Jenis Zat Aditif Makanan Alami dan Buatan beserta Contohnya
Bahan aditif kuliner sanggup digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya. Di bawah ini merupakan beberapa teladan zat aditif makanan, baik yang alami maupun buatan sebagai berikut:
1. Penguat rasa
a. Penguat Rasa Alami
Berbagai teladan penguat rasa alami:
Beberapa teladan penguat rasa buatan:
a. Pemanis Alami
Contoh suplemen alami antara lain:
Zat suplemen buatan biasanya dipakai untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis/contoh suplemen buatan yang dipakai antara lain:
3. Pengawet
Bahan pengawet ialah zat kimia yang sanggup menghambat kerusakan pada makanan, alasannya serangan bakteri, ragi, cendawan.Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan ialah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan kuliner sangat menguntungkan produsen alasannya sanggup menyimpan kelebihan materi kuliner yang ada dan sanggup dipakai kembali ketika ekspresi dominan paceklik tiba.
Contoh materi pengawet ialah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
4. Pewarna
Warna sanggup memperbaiki dan menawarkan daya tarik pada makanan.
a. Pewarna Alami
Penggunaan pewarna dalam materi kuliner dimulai pada final tahun 1800, yaitu pewarna alami. Contoh pewarna kuliner alami sebagai berikut:
Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari aneka macam warna. Zat warna sintetis mulai dipakai semenjak tahun 1956 .Saat in zat warna buatan dipakai untuk industri makanan. Contohnya :
Pengental yaitu materi tambahan yang dipakai untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan kuliner yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.Contoh pengental ialah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
6. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) ialah zat yang sanggup mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya.Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.
B. Macam-macam materi tambahan makanan
Beberapa materi kuliner tambahan, antara lain:
1. Antioksidan
3. Pemutih
6. Anti gumpal,
C. Efek samping zat aditif
Bahan aditif juga sanggup menciptakan penyakit jikalau tidak dipakai sesuai dosis, apalagi materi aditif buatan atau sintetis.Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu usang sehabis memakai suatu materi aditif ialah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan materi aditif kuliner secara ketat dan juga melarang penggunaan materi aditif kuliner tertentu jikalau sanggup menimbulkan duduk masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melaksanakan aneka macam penelitian guna menemukan materi aditif kuliner yang kondusif dan murah. ( Wikipedia )
Demikian ihwal Contoh Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan. Semoga bermanfaat
Bahan tambahan kuliner ialah materi yang bukan secara alamiah merupakan bab dari materi makanan, tetapi terdapat dalam materi kuliner tersebut alasannya perlakuan ketika pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Agar kuliner yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta kekal maka sering dilakukan penambahan materi tambahan kuliner yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya kuliner yang tersedia tidak memiliki bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi
A. Jenis-Jenis Zat Aditif Makanan Alami dan Buatan beserta Contohnya
Bahan aditif kuliner sanggup digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya. Di bawah ini merupakan beberapa teladan zat aditif makanan, baik yang alami maupun buatan sebagai berikut:
1. Penguat rasa
a. Penguat Rasa Alami
Berbagai teladan penguat rasa alami:
- bunga
- cengkeh
- pala,
- merica,
- cabai
- laos,
- kunyit
- ketumbar.
Beberapa teladan penguat rasa buatan:
- monosodium glutamat/vetsin. Kristal Monosodium Glutamat (MSG) sering dipakai sebagai penguat rasa kuliner buatan dan juga untuk melezatkan makanan
- asam cuka
- benzaldehida,
- amil asetat.
a. Pemanis Alami
Contoh suplemen alami antara lain:
- madu
- gula kelapa/gula jawa
- gula aren
- stevia
- gula jagung
Zat suplemen buatan biasanya dipakai untuk membantu mempertajam rasa manis. Beberapa jenis/contoh suplemen buatan yang dipakai antara lain:
- sakarin,
- siklamat
- dulsin
- sorbitol
- aspartam
3. Pengawet
Bahan pengawet ialah zat kimia yang sanggup menghambat kerusakan pada makanan, alasannya serangan bakteri, ragi, cendawan.Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan ialah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan kuliner sangat menguntungkan produsen alasannya sanggup menyimpan kelebihan materi kuliner yang ada dan sanggup dipakai kembali ketika ekspresi dominan paceklik tiba.
Contoh materi pengawet ialah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat.
4. Pewarna
Warna sanggup memperbaiki dan menawarkan daya tarik pada makanan.
a. Pewarna Alami
Penggunaan pewarna dalam materi kuliner dimulai pada final tahun 1800, yaitu pewarna alami. Contoh pewarna kuliner alami sebagai berikut:
- kunyit
- daun pandan,
- angkak
- daun suji
- coklat
- wortel
- karamel
- daun jati
Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari aneka macam warna. Zat warna sintetis mulai dipakai semenjak tahun 1956 .Saat in zat warna buatan dipakai untuk industri makanan. Contohnya :
- tartrazin, yaitu pewarna kuliner buatan yang memiliki banyak macam pilihan warna, di antaranya Tartrazin CI 19140, sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF (biru)
Pengental yaitu materi tambahan yang dipakai untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan kuliner yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.Contoh pengental ialah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan).
6. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) ialah zat yang sanggup mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya.Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, Gom arab dan gliserin.
B. Macam-macam materi tambahan makanan
Beberapa materi kuliner tambahan, antara lain:
1. Antioksidan
- butil hidroksi anisol (BHA)
- butil hidroksi toluena (BHT),
- tokoferol (vitamin E)
3. Pemutih
- hidrogen peroksida,
- oksida klor,
- benzoil peroksida
- natrium hipoklorit,
- aluminium amonium sulfat,
- kalium sulfat
- natrium sulfat
- asam laktat
6. Anti gumpal,
- aluminium silikat
- kalsium silikat,
- magnesium karbonat
- magnesium oksida.
C. Efek samping zat aditif
Bahan aditif juga sanggup menciptakan penyakit jikalau tidak dipakai sesuai dosis, apalagi materi aditif buatan atau sintetis.Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu usang sehabis memakai suatu materi aditif ialah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan materi aditif kuliner secara ketat dan juga melarang penggunaan materi aditif kuliner tertentu jikalau sanggup menimbulkan duduk masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melaksanakan aneka macam penelitian guna menemukan materi aditif kuliner yang kondusif dan murah. ( Wikipedia )
Demikian ihwal Contoh Zat Aditif Alami dan Buatan pada Makanan. Semoga bermanfaat
0 Response to "Pengertian Dan Pola Zat Aditif Alami Dan Buatan Pada Makanan"
Post a Comment