Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pemeliharaan Ikan Hias
Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pemeliharaan Ikan Hias
Amongguru.com. Berikut ini adalah materi Prakarya kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pemeliharaan Ikan Hias.
Pembahasan materi mengenai Budidaya Ikan Hias meliputi 4 (empat) materi pokok, yaitu : (1) Komoditas Ikan Hias; (2) Sarana dan Peralatan Budidaya (Pembesaran) Ikan Hias; dan (3) Persiapan Wadah Budidaya Ikan Hias; dan (4) Pemeliharaan Ikan Hias.
Peta konsep Prakarya Kelas 9 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018 untuk materi Budidaya Ikan Hias tampak pada skema berikut.
Uraian materi pokok Budidaya Ikan Hias yang keempat, yaitu tentang Pemeliharaan Ikan Hias tersaji di bawah ini.
Pemeliharaan Ikan Hias
Setelah melakukan praktik pembuatan wadah budi daya ikan maka saatnya kita melakukan budidaya ikan hias. Kita dapat memanfaatkan wadah budidaya yang sudah dibuat untuk budidaya pembesaran ikan.
Pilihan ikan cupang merupakan contoh. Ikan cupang merupakan ikan hias yang mudah dibudidayakan di kolam, bak terpal/plastik atau pun menggunakan akuarium.
Perencanaan
- Menentukan jenis ikan hias yang akan dibudidayakan
- Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan hias
- Menentukan jadwal kegiatan budidaya
- Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan
- Menentukan tugas individu
Menyiapkan Sarana Produksi
Sarana produksi (bahan) yang digunakan dalam produksi sepertiterlihat pada gambar berikut.
Alat
- Wadah budi daya (Akuarium, bak terpal/fiber, toples atau baskom)
- Instalansi aerasi
- Seser/saringan
Proses Budidaya Pembesaran Ikan Hias
a. Pemberian pakan
Benih ikan hias diberi pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex yang diberikan selama 3 kali sehari, dengan jumlah pakan 3-5 % dari berat total ikan. Saat pemberian pakan diberikan pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00.
Pakan untuk benih yang berukuran kecil yaitu tubifek yang dicincang, kutu air atau pun jentik nyamuk, dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali setiap hari.
Pakan alami dijadikan pilihan karena pakan alami memiliki keunggulan sebagai berikut.
- Memiliki kandungan protein tinggi.
- Pakan alami diberikan pada ikan dalam kondisi hidup, pakan alami yang bergerak membuat perhatian ikan untuk memakannya.
- Pakan alami sesuai dengan bukaan mulut ikan, sehingga ikan tidak kesulitan saat memakannya.
b. Pemeliharaan
Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya akuarium, dengan cara penyiponan/penyadotan minimalnya 2 kali setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan kualitas air.
Penggantian air minimal 2 minggu sekali atau ketika air sudah mulai keruh. Untuk mengurangi tumbuhnya penyakit, harus dilakukan pengukuran kualitas air mencakup suhu, tingkat keasaman dan oksigen terlarut.
c. Pengendalian hama penyakit
Penyakit yang biasa muncul pada proses pemeliharaan ikan hias adalah sebagai berikut.
1. Penyakit bintik putih
Jasad penyebab penyakit bintik putih adalah Ichthyophthirius multifiliis. Penyakit ini sering disebut dengan nama ”Ich” atau ”white spot”.
Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang, yang sering terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (< 25°C).
Penanggulangan parasit dilakukan dengan cara pencegahan, yaitu mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta
mempertahankan suhu air.
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.
Contoh ikan yang terkena penyakit terdapat pada gambar berikut.
2. Penyakit Trichodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila berada dalam keadaan stres yang disebabkan antara lain oleh kepadatan tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat (mutu maupun jumlahnya), terutama pada keadaan temperatur rendah.
Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosokgosokan badannya pada dasar atau dinding bak/kolam.
Penanggulangan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budi daya yang sempurna.
Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acrifl avin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung
3. Penyakit Tetrahymena
Penyakit tersebut disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut kalau dilihat dengan mikroskop berbentuk seperti buah
pear.
Gejala klinisnya adalah ikan yang terinfeksi mengosokgosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ngibaskan siripnya.
Pengobatan dapat menggunakan Acrifl avin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15–30 menit
4. Penyakit cacing
Cacing tersebut biasanya terdapat pada insang maupun kulit. Cacing jenis Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp. merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budi daya, terutama yang ukuran kecil.
Gejala klinisnya adalah frekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus.
Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu dengan mengurangi padat penebaran.
Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung.
d. Pemanenan
Benih ikan hias akan terbentuk warna pada saat usia sekitar 2 bulan. Setelah memiliki warna ikan hias sudah dapat dipasarkan. Panen ikan dilakukan secara total atau pun parsial/sebagian.
Panen total adalah panen yang dilakukan dengan cara menjual keseluruhan hasil budi daya tanpa sortasi, sedangkan panen parsial/sebagian berdasarkan ukuran, umur dan kelamin.
Pada panen parsial dilakukan sortir, dengan cara dipilih sedikit demi sedikit dengan menggunakan sendok/centong sortir. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi dengan sore, karena suhu lingkungan lebih rendah dan stabil
Kegiatan panen diakhiri dengan pengepakkan yang dilakukan secara terbuka atau pun tertutup. Pengepakan terbuka adalah pengemasan yang biasa dilakukan pada pengiriman jarak dekat.
Ikan yang akan di pasarkan dimasukkan ke wadah terbuka, misalnya pada drum plastik, sedangkan wadah tertutup adalah pengemasan yang dilakukan dengan memasukkan ikan ke dalam kantong yang berisi air (sepertiga bagian) diikuti pemberian gas oksigen dan diikat ujungnya menggunakan karet gelang.
Baca juga :
- Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Komoditas Ikan Hias.
- Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Sarana Budidaya Ikan Hias.
- Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Persiapan Wadah Budidaya Ikan Hias.
Demikian ulasan mengenai Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pemeliharaan Ikan Hias. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Pemeliharaan Ikan Hias"
Post a Comment