Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan
Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan
Amongguru.com. Berikut ini adalah ulasan mengenai materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan.
Materi pokok Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia, terbagi menjadi 6 (enam) sub materi, sebagai
- Organ Reproduksi pada Laki-laki
- Spermatogenesis
- Organ Reproduksi pada Perempuan
- Oogenesis
- Siklus Menstruasi
- Fertilisasi dan Kehamilan
Berikut ini uraian materi Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada submateri Fertilisasi dan Kehamilan.
FERTILISASI DAN KEHAMILAN
Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur.
Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur.
Proses inilah yang mengawali terjadinya fertilisasi. Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur, sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.
Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakan tubuh dalam cairan yang ada pada tuba fallopi menuju ke sel telur. Gerakan flagela ini dianalogikan dengan baling-baling untuk mendorong perahu.
Ada beberapa mekanisme sel sperma dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron.
Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma).
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini sese orang mengalami kehamilan.
Berikut ini skema proses fertilisasi dan implantasi,
Dari jutaan sel sperma yang masuk ke saluran reproduksi perempuan, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur. Mengapa demikian? Setelah salah satu sel sperma memasuki membran sel telur maka secara langsung sel telur akan membentuk benteng yang tidak dapat dilewati oleh sperma lainnya.
Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio dalam kandungan dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut.
Proses Melahirkan
Proses melahirkan dipicu oleh tingginya level hormon estrogen. Tingginya kadar estrogen dalam darah memicu kepekaan uterus terhadap hormon oksitosin.
Oksitosin dihasilkan oleh fetus (janin), oksitosin juga merangsang plasenta untuk menghasilkan hormon prostaglandin.
Hormon oksitosin dan prostaglandin akan meningkatkan frekuensi kontraksi otot uterus, kekuatan kontraksi, dan durasi kontraksi hingga bayi lahir.
Pada mulanya kontraksi terjadi selama 30 detik atau kurang dalam rentang waktu 25 hingga 30 menit. Pada saat puncaknya, kontraksi dapat terjadi selama 60 hingga 90 detik dan terjadi setiap 2 hingga 3 menit.
Kontraksi otot uterus dimulai dari otot bagian atas lalu menuju ke bawah, memberikan gaya dorong pada bayi untuk keluar melalui serviks. Gaya dorong ini semakin kuat saat kepala bayi mendorong dinding serviks.
Hal ini terjadi karena, saat dinding serviks terdorong dan melebar, maka akan merangsang dihasilkannya hormon oksitosin.
Meningkatnya hormon ini akan membuat kontraksi otot uterus semakin kuat, sehingga gaya dorong yang dihasilkan semakin besar.
Selain gaya dorong terdapat pula gaya gesek antara bayi dengan cairan plasenta dan gaya gesek antara bayi dengan saluran serviks.
Panah berwarna biru menunjukkan arah gaya dorong, sementara panah warna kuning menunjukkan arah gaya gesek.
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Pada proses kelahiran, arah gerak bayi yang mendesak keluar berlawanan dengan arah gaya gesek yang arahnya menuju ke dalam. Ketika bayi keluar dari serviks gaya gesek di saluran serviks akan semakin membesar karena kecilnya diameter serviks.
Gaya gesek ini me nahan gerakan bayi untuk keluar. Akan tetapi, hormon oksitosin yang dihasilkan selama dinding serviks terdorong akan memperkecil gaya gesek tersebut.
Selain adanya oksitosin, gaya gesek juga diperkecil dengan adanya cairan ketuban yang berperan sebagai pelumas atau pelicin ketika bayi keluar.
Baca juga :
- Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Organ Reproduksi Laki-laki.
- Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Organ Reproduksi Perempuan.
- Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Siklus Menstruasi.
- Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Reproduksi (Pembelahan Sel)
Demikian ulasan mengenai materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Fertilisasi dan Kehamilan"
Post a Comment