Bahasa Jawanya Naik Dan Pola Penggunaannya Dalam Kalimat
Friday, February 15, 2019
Add Comment
Apa bahasa Jawanya naik?_Naik dalam bahasa Jawa ngapak dapat diterjemahkan/diartikan: munggah, nunggang, menek, dan manjat. Untuk bahasa Jawa, krama lugu/madyanya naik ialah minggah/numpak. Sedangkan bahasa Jawa, krama inggil/krama alusnya naik ialah nitih/minggah. Nah, supaya kita lebih mengetahui kapan beberapa terjemahan naik tersebut sempurna digunakan, mari kita bahas perihal penerapan bahasa Jawanya naik dalam suatu kalimat.
Bahasa Jawanya Naik dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
I. Bahasa Jawa ngapaknya naik
A. Bahasa Jawanya ngapaknya naik ialah munggah
Contoh:
1. Ahmad munggah amben ( Ahmad naik ke atas dipan)
2. Ahmad munggah kelas ( Ahmad naik kelas)
B. Bahasa Jawanya ngapaknya naik ialah nunggang
Bahasa Jawa ngapaknya naik yang berarti nunggang umumnya dipakai dalam kalimat yang hubungannya dengan naik kendaraan.
Contoh:
1. Budi nunggang pit ( Budi naik sepeda)
2. Budi nunggang motor ( Budi nunggang sepeda motor)
3. Budi nunggang bahtera ( Budi naik prau )
4. Budi nunggang kendaraan beroda empat ( Budi naik mobil)
C. Bahasa Jawa ngapaknya naik ialah manjat
Kata manjat umumnya dipakai dikala menaiki suatu daerah yang tinggi dan/atau melintasi jalan yang nanjak, baik naiknya dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan.
Contoh:
1. Amir manjat gunung ( Amir naik gunung )
2. Amir manjat meng tingkat lantai 3 ( Amir naik ke tingkat lantai 3)
D. Bahasa Jawa ngapaknya naik ialah menek
Kata menek umumnya dipakai untuk menjelaskan naik pohon, tiang, menara, dll.
Contoh:
Budi menek wit pelem ( Budi naik pohon mangga )
Budi menek/munggah payon umah ( Budi naik ke atap rumah )
II. Bahasa Jawa, krama lugunya naik ialah numpak
Contoh:
Iwan numpak sepeda
III. Bahasa Jawa, krama inggilnya naik
A. Krama inggilnya naik ialah nitih
Contoh:
Bapak nitih sepeda ( Ayah naik sepeda )
B. Krama inggilnya naik ialah minggah/inggah
Contoh:
Ahmad minggah kelas enem ( Ahmad naik kelas enam)
Baca juga: Kamus Lengkap Bahasa Jawa Krama Inggil dari A hingga Z
Bahasa Jawanya Naik dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
I. Bahasa Jawa ngapaknya naik
A. Bahasa Jawanya ngapaknya naik ialah munggah
Contoh:
1. Ahmad munggah amben ( Ahmad naik ke atas dipan)
2. Ahmad munggah kelas ( Ahmad naik kelas)
B. Bahasa Jawanya ngapaknya naik ialah nunggang
Bahasa Jawa ngapaknya naik yang berarti nunggang umumnya dipakai dalam kalimat yang hubungannya dengan naik kendaraan.
Contoh:
1. Budi nunggang pit ( Budi naik sepeda)
2. Budi nunggang motor ( Budi nunggang sepeda motor)
3. Budi nunggang bahtera ( Budi naik prau )
4. Budi nunggang kendaraan beroda empat ( Budi naik mobil)
C. Bahasa Jawa ngapaknya naik ialah manjat
Kata manjat umumnya dipakai dikala menaiki suatu daerah yang tinggi dan/atau melintasi jalan yang nanjak, baik naiknya dengan jalan kaki maupun dengan kendaraan.
Contoh:
1. Amir manjat gunung ( Amir naik gunung )
2. Amir manjat meng tingkat lantai 3 ( Amir naik ke tingkat lantai 3)
D. Bahasa Jawa ngapaknya naik ialah menek
Kata menek umumnya dipakai untuk menjelaskan naik pohon, tiang, menara, dll.
Contoh:
Budi menek wit pelem ( Budi naik pohon mangga )
Budi menek/munggah payon umah ( Budi naik ke atap rumah )
II. Bahasa Jawa, krama lugunya naik ialah numpak
Contoh:
Iwan numpak sepeda
III. Bahasa Jawa, krama inggilnya naik
A. Krama inggilnya naik ialah nitih
Contoh:
Bapak nitih sepeda ( Ayah naik sepeda )
B. Krama inggilnya naik ialah minggah/inggah
Contoh:
Ahmad minggah kelas enem ( Ahmad naik kelas enam)
Baca juga: Kamus Lengkap Bahasa Jawa Krama Inggil dari A hingga Z
0 Response to "Bahasa Jawanya Naik Dan Pola Penggunaannya Dalam Kalimat"
Post a Comment