Uniknya Tradisi Menyambut Ramadhan Umat Muslim di Albania
Uniknya Tradisi Menyambut Ramadhan Umat Muslim di Albania
Amongguru.com. Albania merupakan salah satu negara benua Eropa bagian tenggara. Sebelah utara Albania berbatasan dengan Montenegro, sebelah timur laut Serbia, dan sebelah timur Republik Makedonia.
Sebelah selatannya berbatasan dengan Yunani. Sebelah barat Albania berupa Laut Adriatik, dan di bagian barat daya adalah Laut Ionia.
Negara ini memiliki jumlah penduduk 3,5 juta orang. Sekitar 70 persen penduduk Albania beragama Islam dan sisanya (30 persen) menganut agama Kristen. Luas wilayah Albania sekitar 30 ribu kilometer persegi.
Perkembangan Islam di Albania tidak lepas dari berimigrasinya kaum muslimin dan berdatangannya para mubalig, serta pedagang ke Albania.
Toleransi antar etnis dan antar umat agama sangat terlihat di Albania. Penduduk Muslim dan Kristen saling hidup berdampingan rukun di negara tersebut.
Albania menjadi salah satu negara miskin di Eropa. Hampir separuh penduduk Albania hidup dan tinggal di daerah peternakan serta pedesaan.
Baca juga :
- Menghias Mata Tradisi Unik Pria India Menyambut Bulan Ramadhan
- Jepang dan Tradisi Uniknya dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
- Keunikan Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Penduduk Muslim Rusia
Mata pencaharian mereka lebih banyak bercocok tanam. Sedangkan beberapa penduduk juga ada yang tinggal di sepanjang pantai Adriatik dan berprofesi sebagai nelayan.
Berbicara tentang tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan, maka di Albania terdapat sebuah tradisi unik dalam menyambut bulan mulia tersebut.
Kesedian Lodra, Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Albania
Uniknya tradisi menyambut Ramadhan umat Muslim di Albania terlihat dari pergelaran sebuah kesenian yang disebut dengan Lodra.
Kesenian bedug Lodra ini menggunakan beberapa alat musik, seperti gendang dan dua stik besar sebagai pemukulnya.
Dua stik tersebut berukuran berbeda, untuk menghasilkan bunyi bedug yang berbeda, sebagai ciri khas beduk Albania.
Lodra biasanya akan dikombinasikan dengan perkusi dan alat tiup lainnya, sehingga kesenian ini sekilas mirip dengan iringan musik marching band. Seniman Lodra juga diundang khusus untuk mengiring sahur (syfyr) dan berbuka puasa (iftar).
Penabuh Lodra biasanya dari kalangan masyarakat Gipsi dan akan mendapatkan makanan atau sejumlah uang atas jasanya menampilkan kesenian tersebut.
Para penabuh bedug Lodra akan datang menjelang waktu berbuka puasa. Iftar (berbuka puasa) adalah tradisi kuat yang melekat di masyarakat Albania.
Tradisi Iftar, Bentuk Toleransi Antar Umat Beragama Di Albania
Tradisi iftar ini juga kadang ditawarkan oleh warga Kristen pada penduduk Muslim yang berpuasa.
Betapa sebuah pemandangan toleransi antar umat beragama yang sangat indah terjalin melalui iftar. Iftar menjadi ajang silaturahmi dan interaksi sosial warga Muslim dan Kristen di Albania.
Makanan untuk berbuka dan sahur sangat bervariasi di Albania. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan konsumsi makanan warga Albania sehari-hari, misalnya roti. sayuran, susu, dan berbagai olahan dari susu seperti keju dan yogurt.
Tanaman utama yang ditanam di Albania, meliputi jagung, zaitun, kentang, bit, sayuran, dan gandum. Beberapa tanaman ini juga biasanya akan diolah untuk menu selama bulan puasa Ramadhan.
Albania memiliki kesamaan menu makanan dengan Turki. Beberapa hidangan makanan khas Ramadhan terbuat dari bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbu dasar. Makanan khas yang biasa dihidangkan pada saat bulan Ramadhan di Albania adalah Byrek.
Byrek merupakan sejenis kue pie datar yang dapat disantap saat panas atau dingin, biasanya berisi daging dan bayam.
0 Response to "Uniknya Tradisi Menyambut Ramadhan Umat Muslim di Albania"
Post a Comment