Pengertian Protein, Sumber, Jenis, Manfaat Dan Tingkatan Strukturnya

Pengertian Protein – Protein merupakan salah satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dalam tubuh manusia, protein berfungsi sebagai nutrisi pembentuk otot dan daging.

Protein intinya sanggup ditemui dengan gampang di beberapa materi masakan yang dikonsumsi oleh insan menyerupai susu, telur, daging, tempe, dan tahu. Hampir setiap hari, insan selalu mengonsumsi protein melalui banyak sekali macam materi makanan. Sayangnya, meskipun terus dikonsumsi setiap hari, kenyataannya masih banyak orang yang tidak mengetahui apa itu protein. Padahal, sebagai orang yang membutuhkan protein, sudah seharusnya kita mengetahui apa itu protein dan bagaimana protein bekerja di dalam tubuh manusia.

Pengertian Protein, Sumber, Jenis, Manfaat dan Tingkatan Strukturnya

Lantas, apa sih bergotong-royong protein itu? Ada berapakah tingkatan struktur atau pun bentuk yang ada di dalam protein?

Definisi dan Pengertian Protein

Secara etimologi, kata protein intinya berasal dari Bahasa Yunani yaitu dari kata “Protos” yang artinya yaitu “yang paling utama”. Jika diartikan dari asal katanya, maka protein merupakan cuilan utama atau pun terpenting yang ada pada beberapa macam unsur.

Menurut Wikipedia, pengertian protein yaitu senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain melalui ikatan peptida.

Menurut para andal protein sanggup di klasifikasikan menurut : a. struktur molekulnya, b. kelarutanya, c. dasar fungsi.

Berdasarkan struktur molekulnya, protein sanggup di golongkan menjadi dua bentuk, yaitu protein fibrosa ( fibrous, berserat, berserabut ), dan protein globular ( bundar menyerupai bola ). Protein fibrosa tidak larut dalam pelarut encer, baik itu larutan garam asam, basa ataupun alcohol. Protein fibrosa ini mempunyai kegunaan terutama untuk membentuk struktur jaringan, contohnya jaringan kolagen pada tulang rawan, myosin yaitu protein kontraktil utama pada otot, keratin pada rambut, wool pada kulit, serta fibrin protein pada darah yang menggumpal.

Tingkatan Struktur Protein

Secara umum, struktur protein sanggup dibagi ke dalam empat tingkatan struktur, yaitu :

Struktur Primer
Struktur primer merupakan struktur utama yang ada pada protein. Struktur primer terbentuk atas asam amino penyusun protein yang terhubung melalui ikatan amida atau pun peptida. Panjang dan urutan struktur primer protein merupakan salah satu faktor yang memperlihatkan dampak besar terhadap fungsi protein.

Struktur Sekunder
Struktur sekunder merupakan struktur protein tiga dimensi lokal yang terbentuk dari serangkaian struktur asam demam isu yang ada pada protein yang kestabilannya diatur oleh ikatan hidrogen yang ada pada struktur primer protein. Beberapa bentuk struktur sekunder yang ada pada protein yaitu alpha helix, beta – turn, beta – sheet, dan gamma – turn.

Struktur Tersier
Struktur tersier merupakan tingkatan ketiga yang ada pada struktur penyusun protein. Struktur tersier tersusun atas gabungan banyak sekali macam molekul yang ada dalam struktur sekunder. Bentuk struktur tersier yang ada pada protein biasanya berupa gumpalan – gupalan terentu. Beberapa model struktur tersier protein ini biasanya sanggup berinteraksi secara fisik tanpa membentuk ikatan kovalen tertentu dan membentuk oligomer yang stabil atau pun membentuk struktur kuartener.

Struktur Kuartener
Struktur kuartener merupakan tingkatan struktur terakhir yang ada pada protein. Beberapa pola struktur kuartener yang sanggup ditemui dengan gampang di beberapa materi masakan yaitu insulin dan juga enzim Rubisco.

Akibat Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang remaja harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2. Yang paling jelek ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[8] Biasanya pada bawah umur kecil yang menderitanya, sanggup dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menjadikan odem.Simptom yang lain sanggup dikenali adalah:
• hipotonus
• gangguan pertumbuhan
• hati lemak
3. Kekurangan yang terus menerus mengakibatkan marasmus dan berkibat kematian.

Sintesis protein

Dari masakan kita memperoleh protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan pertolongan enzim. Tubuh insan memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak sanggup disintesis sendiri oleh tubuh esensial, sedangkan sebagian asam amino sanggup disintesis sendiri atau tidak esensial oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah perembesan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensial sanggup disintesis oleh DNA. Ini disebut dengan transkripsi DNA. Kemudian lantaran hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Sumber dari Protein

1. Daging
2. Ikan
3. Telur
4. Susu, dan produk sejenis Quark
5. Tumbuhan berbiji
6. Suku polong-polongan
7. Kentang

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan masakan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley memperlihatkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.

Keuntungan Protein

• Sumber energi
• Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
• Sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibodi
• Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
• Sebagai cadangan makanan

Protein merupakan molekul yang sangat besar atau makrobiopolimer yang tersusun dari monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup "R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai samping ini akan besar lengan berkuasa keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika asam amino bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan menjadi polipeptida atau protein.

Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) yaitu makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung warta genetik. Asam nukleat yang paling umum yaitu Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Asam nukleat dinamai demikian lantaran keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya yaitu nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut mempunyai perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina sanggup ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timina sanggup ditemukan hanya pada DNA dan urasil sanggup ditemukan hanya pada RNA. Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), yaitu sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, tugas DNA di dalam sebuah sel yaitu sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala kegiatan sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol yaitu beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) menyerupai HIV (Human Immunodeficiency Virus). Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) yaitu satu dari tiga makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan. Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa materi genetik dan memainkan tugas utama dalam verbal genetik. Dalam keyakinan pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi mediator antara warta yang dibawa DNA dan verbal fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

Metode Pembuktian Protein

1. Tes UV-Absorbsi
2. Reaksi Xanthoprotein
3. Reaksi Millon
4. Reaksi Ninhydrin
5. Reaksi Biuret
6. Reaksi Bradford
7. Tes Protein berdasar Lowry
8. Tes BCA-

Jenis protein menurut komponen-komponen penyusunnya

Berdasarkan komponen penyusunnya, jenis protein diklasifikasikan menjadi tiga yakni protein sederhana, kompleks, dan derivat.

1. Protein sederhana (simple protein)

Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan adonan yang hanya terdiri atas asam-asam amino.

2. Protein kompleks (complex protein, conjugated protein)

Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas banyak sekali jenis asam amino, juga terdapat komponen lain, contohnya unsur logam, formasi phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)

3. Protein derivat (protein derivative)

Ini merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native, contohnya albumosa, peptone, dan sebagainya.

Jenis protein menurut sumbernya

Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni protein hewani dan protein nabati.

1. Protein hewani

Protein hewani merupakan protein dalam materi masakan yang berasal dari binatang, menyerupai protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.

2. Protein nabati

Protein nabati yaitu protein yang berasal dari materi masakan tumbuhan, menyerupai protein dari jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.

Jenis protein menurut fungsinya

Berdasarkan fungsinya yang bekerjasama dengan daya dukungnya bagi pertumbuhan tubuh dan bagi pemeliharaan jaringan. Protein dibawah menjadi tiga yaitu protein sempurna, setengah sempurna, dan tidak sempurna.

1. Protein tepat (protein lengkap)

Disebut sebagai protein tepat bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan tubuh dan pemeliharaan jaringan. Protein jenis ini yaitu protein kelas tertinggi ditinjau dari fungsi gizinya, sanggup mendukung pertumbuhan tubuh maupun pemeliharaan jaringan yang aus atau rusak terpakai. Jenis protein inilah yang diharapkan oleh bawah umur yang sedang tumbuh (BALITA) pesat. Anak yang tidak memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik, tidak sanggup dikatakan anak sehat.

2. Protein setengah tepat (protein setengah lengkap)

Disebut sebagai protein setengah tepat bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dalap mendukung pertumbuhan badan. Protein ini sanggup memelihara kesehatan orang remaja yang tidak lagi memperlihatkan adanya pertumbuhan badan, tetapi masih memerlukan pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai. Tetapi jenis protein yang tidak sanggup mendukung pertumbuhan ini tidak baik bagi bawah umur yang masih memerlukan pertumbuhan tersebut. Kaprikornus protein ini tidak sanggup diberikan kepada bawah umur yang sedang tumbuh sebagai sumber protein satu-satunya di dalam hidangan.

3. Protein tidak tepat (protein tidak lengkap)

Disebut sebagai protein tidak tepat bila sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan. Protein ini tidak sanggup mendukung kesehatan siapapun, lantaran tidak sanggup memelihara jaringan yang uas terpakai dan rusak, apalagi mendukung pertumbuhan badan. Meskipun dikonsumsi dalam jumlah besar, kualitas protein ini akan dibakar untuk menghasilkan energi dan tidak ada yang dipergunakan untuk sintesa protein tubuh yang diharapkan untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan jaringan.

Manfaat Protein bagi Kesehatan Tubuh

Bermanfaat sebagai Protein untuk Pembentukan Janin

Manfaat potein untuk kesehatan janin yaitu dalam membangun pertumbuhan banyak sekali jenis organ menyerupai sistem pembentukan tubuh, otot, tulang, otak, dan sistem pernafasan. Sehingga ibu yang mencukupi kebutuhan hariannya dengan mengkonsumsi masakan yang mengandung protein akan membantu dalam mempunyai bayi yang tidak kekurangan Nutrisi. Menurut para andal gizi kebutuhan proteinbagi ibu hamil ialah sekitar 75 gr setiap harinya. Dengan mencukupi kebutuhan harian dengan mengkonsumsi masakan yang mengandung protein maka janin dalam kandungan serta ibu akan terjaga kesehatannya.

Bermanfaat untuk Mengurangi Depresi

Sepanjang masa kehamilan pada tubuh ibu hamil sangat membutuhkan masakan yang mengandung Nutrisi. Tak terkecuali dengan Protein yang juga sangat di butuhkan ibu hamil dikala masa trimester yaitu untuk mencegah terjadinya depresi yang di sebabkan lantaran kondisi kehamilan yang semakin berat serta kondisi ibu hamil yang kelelahan. Selain itu, asupan protein harus seimbang dengan asam lemak atau omega 3 yang berfungsi untuk mendukung fungsi syaraf serta kecerdasan otak.

Bermanfaat untuk Memelihara Sel Tubuh

Manfaat protein juga sangat penting untuk memelihara sel tubuh sehat. Sepanjang masa kehamilan, asupan protein dengan jumlah tinggi ini sangat di butuhkan bagi ibu hamil bila di bandingkan dengan perempuan biasanya. Protein ini berfungsi untuk memproduksi sel-sel tubuh yang mati. Sehingga bila ibu hamil mencukupi kebutuhan hariannya dengan mengkonsumsi masakan yang berprotein, maka sepanjang kehamilannya akan terjaga.

Bermanfaat untuk Mendukung Metabolisme Tubuh

Dalam proses metabolisme ini sangat membutuhkan dukungan yang cukup kuat dengan mengkonsumsi masakan yang mengandung protein. Karena metabolisme ini sanggup membentuk tubuh yang baik dan sehat dalam penyerapa nutrisi, pengelolaan zat, dan proses pencernaan. Selain itu, metabolisme tubuh sanggup mendukung proses fisiologis yang menjadikan tubuh lebih kuat.

Bermanfaat untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung protein menyerupai tempe atau tahu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga tubuh bisa melindungi dari banyak sekali serangan bakteri, kuman, dan parasit. Tak hanya itu, sistem imunitas akan mendapatkandukungan dari banyak sekali organ tubuh yangs sehat serta bisa meningkatkan sistem saraf.

Bermanfaat untuk Menghasilkan Tenaga

Protein juga bermanfaat sebagai Zat yang baik dalam fungsinya untuk membantu dalam membentuk tenaga. Berbagai jenis masakan yang mengandung lemak dan karbohidrat sangat di perlukan bagi tubuh sebagai cadangan energi. Namun dalam semua proses ini tidak akan sukses tanpa asupan protein. Karena protein berfungsi untuk mengelola energi dari kalori dan sumber masakan yang lainnya.

 

Bermanfaat untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

Mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung protein juga sangatlah penting untuk menjaga kesehatan jantung. Protein bisa membentuk proteksi dalam menstabilkan kolestrol yang di hasilkan dari makanan. Protein ini berfungsi untuk membunuh kolestrol yang sanggup mengakibatkan terjadinya resiko penyakit jantung. Oleh karenanya, protein ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung bagi ibu hamil maupun janin dalam kandungan, sehingga terhindar dari banyak sekali resiko penyakit jantung yang lainnya.

Bermanfaat untuk Meningkatkan Kesehatan Rambut, Otot, dan Kulit

Ibu hamil sering kali mengalami duduk kasus pada kesehatannya menyerupai kulit yang kusam, rambut yang rontok, serta otot yang kurang berstamina. Dengan mencukupi asupan protein menyerupai mengkonsumsi tempe atau tahu akan membantu kesehatan kulit, rambut, dan otot ibu hamil serta membantu dalam proses persalinan ibu hamil. Kandungan protein juga berfungsi untuk menyebarkan bagi sel-sel yang bekerja untuk kesehatan kulit dan rambut. Selain itu, kandungan protein juga membantu dalam menjaga kesehatan otot, kekuatan tulang, dan masa otot.

Bermanfaat untuk Meningkatkan Energi

Kandungan protein juga sangat di butuhkan tubuh dengan jumlah yang besar untuk menambah energi dalam tubuh, sehingga semua kegiatan harian anda akan terpenuhi dengan stamina yang baik.

Banyak sekali manfaat protein untuk kesehatan tubuh yang lainnya seperi yang telah saya rangkum di bawah ini sebagai berikut :

1. Bermanfaat untuk membantu dalam pembentukan sel otot
2. Bermanfaat untuk mengatur keseimbangan kadar asam yang terdapat dalam darah
3. Bermanfaat untuk mempercepat reaksi biologis dalam bentuk enzim
4. Bermanfaat sebagai media perambatan impuls saraf
5. Bermanfaat sebagai zat untuk membangun dalam tubuh
6. Bermanfaat untuk membentuk dan menguatkan sel jaringan baru
7. Bermanfaat untuk menyeimbangkan produksi hormon
8. Bermanfaat untuk mencegah terjadinya resiko penyakit kekuranganprotein atau kwasiorkor

Berapa banyak jumlah protein yang harus di konsumsi?

1. Untuk remaja lelaki asupan protein yang dibutuhkan yaitu sekitar 7 ons setiap harinya.
2. Untuk bawah umur dengan usia 2 sanpai 6 tahun sekitar 5 ons
3. Untuk bawah umur gadis, perempuan aktif di butuhkan sekitar 6 ons

Pencarian yang paling banyak dicari

• makalah protein
• struktur protein
• jenis protein
• protein biokimia
• manfaat protein
• sumber protein
• fungsi protein
• struktur kimia protein

Share this post