10 Alasan Yang Menciptakan Rindu Tinggal Di Pedesaan – Bukan.Info


Kehidupan di kota memang jauh berbeda dengan keadaan di pedesaan. Polusi udara, kebisingan, kemacetan sudah hal biasa di perkotaan. Bagi sebagian perantau kehidupan pedesaan mungkin lebih dikatakan nyaman. Saat siang hari pohon menghijau, ayam-ayam berkeliaran, suasana gotong royong yang kental itu menjadi hal yang gampang ditemui. Saat malam hari bunyi jangrik, orong-orong, kodok merupakan musik yang indah yang bisa kita nikmati. Kunang-kunang bersinar jelas menghiasi kebun menciptakan belum dewasa yang melihat ingin berlari. Suasana ibarat itu, mungkin menjadi hal yang langka ditemui di perkotaan ketika ini.


Pedesaan memang yakni tempat yang nyaman, namun sebagai perantau, lingkungan pedesaan tidaklah  memenuhi kebutuhan di zaman globalisasi ini. Alasan utama mungkin alasannya yakni pendidikan dan lapangan kerja yang tidak memadahi. Namun suasana yang mereka temui di pedesaan sering kali memuat kita sering merindu. 

Mengapa sihh orang yang pernah tinggal di pedesaan ataupun perantau sering merindukan suasana pedesaan? Ini beliau 10 Alasan yang Membuat Rindu Tinggal di Pedesaan.



1. Senyuman, Adalah Sebuah Kebiasaan 

Image Source  http://www.dhgate.com

Di perkotaan jarang sekali ditemui orang yang tidak kenal kita menyapa atau sekedar memberi senyuman kepada kita. Kebanyakan orang hirau bahkan tidak peduli jika ada orang yang melintas. Berbeda halnya di pedesaan, masih sering masyarakat tetap memperlihatkan senyuman dan permisi ketika melintas di jalan. Masyarakat desa yang populer ramah dan murah senyum, masyarakat yang hanya singgah sementara pun, merasa rindu dan ingin kembali.



2. Budaya Gotong Royong, Hal yang Membuat Rindu 

Image Source http://infopubliklumajang.blogspot.com


Kerja bakti atau gotong royong yakni hal yang tidak lepas dari kehidupan di pedesaan. Masyarakat saling sesungguhnya satu dengan yang lain. Di pedesaan istilah Rukun Tetangga (RW) dan Rukun Warga (RW), bukan hanya dijadikan simbol saja ibarat di perkotaan. Namun mempunyai makna tersendiri yaitu saling membantu, mengasihi dan mengasihi sesama tetangga maupun warga.  Kedekatan ini menciptakan setiap warga desa menjadi sebuah keluarga besar. Saat membangun rumah contohnya tetangga yang tidak mempunyai dana lebih, warga desa biasanya bergotong royong membuatkan rumah, di tempat Sleman dikenal dengan istilah “Sambatan”. Selain itu setiap hari ahad tak jarang masyarakat yang membersihkan lingkungan secara bersama-sama.


3. Keserderhanaan Membuat Lebih Bersyukur

Image Source ririduecerita.blogspot.com


Memasak memakai kayu, mencuci baju di sungai, jalan tanpa ganjal kaki, payung daun kelapa atau daun pisang, dan tidur dengan lampu minyak mungkin itu hal yang biasa dilakukan di pedesaan. Namun hal itu menciptakan mereka lebih bisa mensykuri dan mendapatkan apa yang mereka miliki atas semua kesederhanaan yang mereka jalani sepanjang hari. Walaupun mereka tidak menikmati segala akomodasi di kota, masyarakat pedesaan sangat memahami arti sebuah kesederhanaan itu.


4. Udara Segar di Pagi Hari, Membuat Semangat Bangkit Lagi

Image Source http://maylav.blogspot.com
Di pedesaan udara segar di pagi hari gampang ditemui. Ketika membuka jendela di pagi hari, udara segar bercampur amis embun menciptakan bersemangat melaksanakan acara selanjutnya.  Cukup pepohonan sudah bisa membersihkan udara di rumah dan sekaligus menciptakan udara terasa sejuk ketika angin berhembus. Udara di desa tak ibarat di perkotaan, yang menciptakan sesak alasannya yakni terkena polusi pabrik dan asap kendaraan. Suasana ini cocok sekali, untuk jalan-jalan ataupun sepedaan.


5. Sehat Bugar dengan Olahraga Gratis



      Di perkotaan banyak masyarakat yang menghabiskan dana yang amat mahal, hanya untuk berolahraga saja. Contohnya berenang pun harus di kolam renang yang cukup mahal. Berbeda halnya di pedesaan, kita bisa berolahraga dengan gratis, jika mau renang tinggal pergi ke sungai, lari di pedesaan bebas polusi, dan mau sepedaan pun bebas macet. 


6. Sayuran, Buah dan Ikan Segar Praktis di Temui, Hidup Sehat Tanpa Pengawet

Image Source http://kemala-ria.blogspot.com


Di pedesaan banyak ditemui orang bau tanah yang masih kelihatan muda, kulitnya bersih, mereka salah satunya alasannya yakni kebiasaan makan sayuran dan buah-buahan. Di pedesaan sayuran dan buah-buahan segar di sawah dan di kebun gampang ditemui. Itu karenakan biasanya lebih banyak didominasi penduduk pedesaan bekerja sebagai petani.

Masyarakat pedesaan sangatlah jarang memakan kuliner siap saji. Mereka lebih suka sayuran, buah yang pribadi dipetik, ikan yang di ambil dari sungai. Jika ingin ayam, masyarakat pedesaan lebih suka memotong ayam kampung peliharaannya. Tak perlu ragu memakan makanan, alasannya yakni makanannya tidak mengandung formalin.

Selain itu olahan buah-buahan, sayuran dan ikan sanggup di olah sebagai kuliner tradisional khas daerah. Makanan ini terkadang jarang di temui di perkotaan. Mungkin alasannya yakni materi bakunya biasanya yang tidak ada.  


7. Budaya yang Masih Lestari


Image Source https://khabarjoss.wordpress.com
Masyarakat tak lepas dari sebuah kebudayaan maupun tradisi. Di pedesaan kebudayaan masih di junjung tinggi. Di masyarakat jawa contohnya, masih ada budaya genduri, jatilan, reog, dll. Menghadapi globalisasi melestarikan budaya merupakan salah satu hal yang sangatlah penting. Apabila kebudayaan tidak dilestarikan, kebudayaan Indonesia akan hilang dan tersaing dengan kebudayaan bangsa luar.


8. Kebersamaan, Membuat Hidup Semakin Berarti

Image Source https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1536576449952181


Arisan, rapat RT/RW, perkumpulan cowok itu merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan di lingkungan pedesaan. Dalam kegiatan ini masyarakat saling berinteraksi, bersosialisasi, bertukar isu dan saling membantu satu sama lain. Kebersamaan  ini menciptakan hidup semakin berarti, salah satunya dengan cara memperlihatkan manfaat kepada orang lain. Banyak hal yang bisa sanggup dibagi pengalaman, motivasi, saling membuatkan dan mengisi.


9. Mengajarkan Nilai Kehidupan, Menjadikan  Jiwa yang Tangguh 

Image Source http://laely-widjajati.blogspot.com

Dapat di lihat di pedesaan, banyak belum dewasa yang sudah dibiasakan untuk bekerja keras, ibarat berternak, berjualan semenjak kecil. Anak-anak sudah di biasakan untuk bagun subuh, mandi, bersih-bersih rumah, sekolah. Siang hari hingga sore hari tak jarang belum dewasa yang membantu orang tuanya berkebun, berjualan, pergi ke sawah. Biasanya sore hari belum dewasa di pedesaan pada mengaji. Bagi masyarkat desa, kehidupan yakni pendidikan. Pendidikan yang tidak sanggup diperoleh di sekolah.

Kondisi tersebut sangatlah berbeda dengan kehidupan di perkotaan, belum dewasa semenjak kecil sudah dituntut les kemana-mana, tugasnya seabrek. Sampai terkadang anak sendiri menjadi kebingungan. Di lihat dari kondisi tersebut anak pedesaan sebenarnya tidaklah kalah dengan anak kota. Mereka lebih memahami hidup, sehingga ke depannya mereka menjadi anak yang tangguh. Banyak anak yang berasal dari pedesaan menjadi orang yang andal dan behasil.



10. Pikiran Damai, Berfikir Menjadi Lancar


Image Source irwanyieclub100juta.blogspot.com

Suara kendaraan bermontor, pesawat, kereta di perkotaan sering kali menciptakan kita tidak berkonsentrasi dalam berfikir. Suara bising biasanya sanggup mengakibatkan pikiran kiat bercabang-cabang kemana-mana. Suara-suara itu sangat menggangu acara masyarakat. Berbeda di pedesaan di pagi hari mungkin hanyalah ayam jantan yang berkokok, bunyi azan yang berkumandang. Pada siang hari pun hanya sepintas satu atau dua montor yang melintas. Malam pun hanya bunyi jangrik, kodok yang bernyanyi. Karena ketenangan dan kedamaian di pedesaan menciptakan warga sering mengalami pusing jawaban depresi kerja.


Semoga 10 Alasan yang Membuat RinduTinggal di Pedesaan sanggup memperlihatkan manfaat dan sanggup mengakibatkan wangsit ke depan untuk menghabiskan masa bau tanah di pedesaan.

0 Response to "10 Alasan Yang Menciptakan Rindu Tinggal Di Pedesaan – Bukan.Info"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel